KABARBURSA.COM - Pada perdagangan Senin, 10 Juni 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsisten rawan koreksi. Kondisi tersebut merujuk pada penutupan saham pada Jumat (7/6/2024) yang mengalami kemerosotan sebesar 1,10 persen akibat peningkatan volume penjualan.
Praktis, IHSG turun ke level 6.897. Menurut Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, IHSG telah mencapai target koreksi pada area 6.900.
"Saat ini, posisi IHSG sedang berada di wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji area berikutnya di level 6.843-6.884 sekaligus menutup gap," jelas Herditya, Senin, 10 Juni 2024.
Lebih lanjut, Herditya memproyeksikan titik capaian (support) IHSG berada di level 6.886 dan 6.843. Sementara, target resistance di angka 7.032 dan 7.149.
Herditya juga membeberkan bahwa pergerakan saham-saham hari ini bervariasi, ada yang lesu, stagnan, maupun menguat. Berikut adalah beberapa rekomendasi sahamnya.
Rekomendasi Saham
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Saham ACES melemah 1,18 persen ke area 835 dan menembus MA20. Hal ini disebabkan oleh dominasi volume penjualan. Menurut Herditya, saham ACES masih berpotensi mengalami koreksi dengan jumlah yang relatif terbatas dan memiliki peluang untuk kembali naik.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan trader untuk buy on weakness ketika saham berada di level 810-830, dengan target harga saham ACES di angka 885 dan 915. Sementara, titik stop loss berada di bawah 795.
PT Bank Jago Tbk (ARTO)
Saham ARTO naik ke level 2.330 atau mengalami kenaikan 1,30 persen akibat peningkatan volume pembelian. Namun, eskalasi ini masih belum cukup berpengaruh karena saham tetap diam di area MA20.
Senasib dengan saham ACES, saham sektor keuangan ini diperhitungkan mengalami koreksi yang relatif terbatas dan berpotensi mengalami penguatan kembali. Analis mengkategorikan saham ARTO untuk trader cermati dan melakukan buy on weakness ketika berada di level 2.130-2.250, dengan harga target di level 2.440 dan 2.590. Titik stop loss berada di angka 2.040.
PT Avia Avian Tbk (AVIA)
Volume pembelian membuat saham AVIA tertahan di posisi 550 dengan pergerakan datar (flat). Herditya memperkirakan saham ini akan mengalami koreksi relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali. Posisi saham AVIA berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] dari wave B.
Analis menargetkan harga saham AVIA di level 565 dan 540. Sehingga trader bisa melakukan buy on weakness saat harga saham di angka 525-540. Cermati titik stop loss yang berada di bawah area 515.
PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Saham terakhir yang direkomendasikan analis adalah PNLF. Saham PNLF mengalami penurunan 1,71 persen akibat munculnya volume penjualan. Analis memproyeksikan saham PNLF akan mengalami koreksi yang relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali. Hal ini disebabkan oleh posisi saham yang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii].
Herditya menyarankan trader untuk melakukan speculative buy (spec buy) terhadap saham ini saat di angka 334-342. Ia mengatakan saham ini bisa mencapai harga 347-396. Sementara, titik stop loss berada di angka 312.
Dengan memahami analisis dan rekomendasi saham ini, para trader dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam strategi investasi mereka.
Sebelumnya, pasar modal Indonesia mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa kapitalisasi pasar (market cap) BEI menguap lebih dari Rp 300 triliun dalam satu minggu terakhir.
BEI melaporkan bahwa kapitalisasi pasar bursa selama periode 3-7 Juni 2024 menyusut sebesar 2,85 persen, dari Rp11.825 triliun menjadi Rp11.488 triliun. Ini berarti, dalam sepekan terakhir, market cap terpangkas sebesar Rp377 triliun.
Hal serupa juga terjadi pada IHSG, yang tergerus hingga 1,04 persen dalam sepekan terakhir, turun dari level 6.970,730 pada penutupan pekan lalu menjadi level 6.897,950 pada penutupan pekan ini.
"Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan juga mengalami penurunan sebesar 17,94 persen, dari 1,13 juta kali transaksi pada sepekan lalu menjadi 927 ribu kali transaksi pada pekan ini," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian dalam sepekan juga merosot 23,82 persen, dari 20,73 miliar lembar saham pada sepekan lalu menjadi 15,79 miliar lembar saham pada penutupan pekan ini.
Bahkan, rata-rata nilai transaksi harian pekan ini turun drastis, hampir menyentuh 50 persen, dengan penurunan sebesar 42,69 persen, dari Rp18,12 triliun menjadi Rp10,39 triliun.
Pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024, pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp894,24 miliar. Dengan begitu, sepanjang tahun 2024, investor asing sudah mencatatkan nilai net sell sebesar Rp8,59 triliun. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.