Logo
>

Sepekan Nyaris 20 Persen, Ada UBS–J.P. Morgan di Balik BUVA

Aktivitas beli tertinggi datang dari UBS Sekuritas Indonesia dan J.P. Morgan Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi besar sepanjang 20 November.

Ditulis oleh Syahrianto
Sepekan Nyaris 20 Persen, Ada UBS–J.P. Morgan di Balik BUVA
Saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mencatat pergerakan signifikan pada pekan perdagangan 13–20 November 2025. (Foto: Dok. Bukit Uluwatu Villa)

KABARBURSA.COM – Saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mencatat pergerakan signifikan pada pekan perdagangan 13–20 November 2025. 

Berdasarkan data perdagangan di platform Stockbit, harga BUVA bergerak dari level 895 pada awal pekan menjadi 1.040 pada Jumat, 21 November 2025 sesi I dan menunjukkan peningkatan mendekati dua puluh persen secara mingguan. 

Pada sesi I Jumat, BUVA diperdagangkan di level 1.040 hingga pukul 11.30 WIB. Harga berada pada rentang harian 1.005 hingga 1.095, dengan pembukaan di 1.040. 

Total volume tercatat 1,53 juta saham. Nilai transaksi mencapai Rp159,72 miliar. Nilai rata-rata harian berada di 1.045. Frekuensi mencapai 22.281 kali. 

Dari orderbook tampak pada sisi bid terdapat 432.981 lot. Pada sisi offer terdapat 552.041 lot. Rentang antrean bid terbesar berada pada harga 1.020, 1.015, dan 1.010. Pada sisi offer, volume terbesar berada pada harga 1.045, 1.050, dan 1.055.

Grafik intraday memperlihatkan pergerakan pada rentang 1.005 hingga 1.070. Harga tertinggi intraday menyentuh 1.095 pada pukul sekitar 09.40 WIB. 

Setelah itu harga bergerak pada rentang 1.025 hingga 1.045 selama sebagian besar sesi. Volume harian hingga pukul 11.29 WIB tercatat 1,53 juta saham dengan rata-rata volume historis 237,45 juta saham.

Pada grafik satu minggu, BUVA menunjukkan peningkatan 160 poin atau 18,18 persen dibanding periode sebelumnya. Harga bergerak dari 880 pada 14 November menjadi 1.040 pada 21 November. Volume mingguan mencapai 152,88 juta saham. Rentang mingguan mencatat level terendah 870 dan level tertinggi 1.130.

Data broker summary pada 20 November 2025 memperlihatkan aliran beli yang melibatkan sejumlah sekuritas besar. 

UBS Sekuritas Indonesia (AK) menempati posisi tertinggi dengan nilai pembelian Rp74,4 miliar dan volume 733,9 ribu lot pada harga rata-rata 1.018. 

Di belakangnya, J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) mencatat pembelian Rp31,6 miliar dengan volume 314,56 ribu lot pada harga rata-rata 1.005.

Selain dua broker tersebut, aktivitas beli juga muncul dari beberapa sekuritas lain. Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) membeli senilai Rp13,38 miliar dengan volume 132,3 ribu lot. KB Valbury Sekuritas (CP) mencatat pembelian Rp9,48 miliar, sementara CGS International Sekuritas Indonesia (YU) mencatat nilai beli Rp8,7 miliar.

Gerak Harga Saham BUVA Sepekan

Dari data perdagangan yang dikompilasi, harga BUVA naik ke 1.070 setelah menambah 165 poin dari penutupan sebelumnya. Volume mencapai 7,26 juta saham, nilai transaksi berada di Rp756,38 miliar, dan frekuensi menembus 74.390 kali. Pergerakan berlangsung pada rentang 910–1.130 sejak dibuka di 910, dengan harga rata-rata harian tercatat di 1.042. 

Di sisi transaksi, nilai beli berada pada Rp195,84 miliar, sedangkan nilai jual tercatat Rp42,01 miliar, sehingga data menunjukkan nilai net buy sebesar Rp153,83 miliar.

Satu hari sebelumnya, 19 November, laju BUVA lebih terbatas. Saham ditutup di 905, naik tipis 10 poin. Volume tercatat 907.600 saham dengan nilai transaksi Rp82,81 miliar. Frekuensi berada di 7.567 kali. Harga bergerak dalam kisaran 895–935, dan pembukaan berlangsung di 910. Rata-rata harga harian berada di 912. 

Nilai beli mencapai Rp8,72 miliar, sementara nilai jual berada pada Rp6,82 miliar. Catatan net buy tercatat di Rp1,90 miliar.

Perdagangan 18 November menunjukkan pergerakan berbeda. BUVA ditutup di 895, turun 50 poin. Volume mencapai 1,40 juta saham dengan nilai transaksi Rp128,36 miliar. Frekuensi berada di 13.767 kali. Rentang harga harian tercatat antara 895 hingga 945, sementara pembukaan berada di 945. Harga rata-rata harian berada di 914. 

Data transaksi mencatat nilai beli Rp14,24 miliar dan nilai jual Rp37,57 miliar, dengan net foreign berada di minus Rp23,33 miliar.

Pada 17 November, BUVA bergerak lebih aktif. Harga ditutup di 945, bertambah 65 poin dari sesi sebelumnya. Volume mencapai 3,46 juta saham, sementara nilai transaksi berada pada Rp327,33 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat 34.620 kali. Sepanjang sesi, harga melalui rentang 885–985, dengan pembukaan di 890 dan rata-rata pada 947. 

Nilai beli mencapai Rp78,00 miliar, sedangkan nilai jual tercatat Rp52,47 miliar, menghasilkan catatan net buy sebesar Rp25,53 miliar.

Sesi 14 November ditutup pada level 880, turun 50 poin. Volume berada di 1,25 juta saham, dengan nilai transaksi Rp112,38 miliar. Frekuensi mencapai 16.470 kali. Pergerakan harga berlangsung dalam kisaran 870–945, dengan pembukaan di 930 dan harga rata-rata di 901. 

Pada hari itu, nilai beli berada pada Rp3,79 miliar, sedangkan nilai jual mencapai Rp25,07 miliar. Catatan net foreign berada pada minus Rp21,28 miliar.

Pada 13 November, BUVA ditutup di 930, turun 25 poin dari hari sebelumnya. Volume mencapai 2,24 juta saham, nilai transaksi berada pada Rp215,67 miliar, dan frekuensi tercatat 22.257 kali. Harga bergerak pada rentang 920–1.005, dengan pembukaan di 965 dan rata-rata pada 961. 

Nilai beli mencapai Rp31,91 miliar, sementara nilai jual berada pada Rp45,55 miliar. Data net foreign menunjukkan catatan minus Rp13,64 miliar. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.