KABARBURSA.COM-Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyampaikan bahwa jurnalisme Indonesia kini berada pada persimpangan jalan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang turut mengganggu dunia jurnalistik.
Menurutnya, ada beberapa aspek krusial yang menjadi dasar permasalahan tersebut. Jurnalisme saat ini menghadapi pertanyaan esensial tentang peran manusia dalam membuat keputusan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilaporkan. Di samping itu, muncul pertanyaan apakah mesin dapat menggantikan peran manusia dalam proses ini.
Nezar juga mengungkapkan bahwa dalam dunia jurnalisme, etika akan menjadi tantangan besar dalam menghadapi AI. Hal ini karena AI juga mampu merespons kebutuhan akan pembuatan artikel yang tidak hanya informatif tetapi juga etis bagi pembaca manusia.
Ia menyoroti kehadiran jurnalisme robotik, di mana semua tahap produksi hingga distribusi berita dapat dilakukan oleh robot. Dalam proses pembuatan artikel atau berita, AI mampu mendeteksi dan menggunakan data dari berbagai sumber di internet.
Lebih lanjut, Nezar menyebut adanya teknologi seperti ChatGPT yang menghadirkan kecerdasan AI yang semakin canggih, hampir menyerupai kecerdasan manusia dalam pembuatan narasi, esai, cerita, bahkan berita.
AI juga memiliki kemampuan untuk mendistribusikan informasi melalui algoritma media sosial. Saat ini, media sosial juga telah menjadi platform yang signifikan dalam menjangkau audiens media.
Dengan hadirnya AI, pemahaman kita tentang pengelolaan mesin dan platform untuk mencapai audiens semakin meningkat. Sebagai seorang yang telah bekerja di dunia jurnalistik selama hampir dua dekade, Nezar menegaskan bahwa pertanyaan kritis dan tantangan terkait jurnalisme semakin kompleks.