KABARBURSA.COM - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), bersama dengan petani champion, memastikan pasokan cabai tetap stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hal tersebut pun dirasakan oleh Harsini, salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Palmerah, Jakarta Pusat.
Harsini mengklaim ketersediaan cabai tercukupi menjelang bulan Ramadan 2024. Kendati begitu, dia masih mengeluhkan tingginya harga komoditas tersebut.
"Alhamdulillah untuk stok cabai menjelang puasa tahun ini banyak. Tapi mahal mas harganya," ujar Harsini kepada Kabar Bursa, Rabu 28 Februari 2024.
Harsini menyebut cabai yang harganya naik meliputi cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Bahkan, kata dia, kedua cabai itu menyentuh harga Rp 90 ribu per kilogram
"Cabai merah keriting normalnya Rp 60 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp 90 ribu per kilogram. Rawit merah sama, normalnya Rp 60 ribu, sekarang udah Rp 90 ribu," jelas dia.
Harsini mengatakan kenaikan harga cabai sudah terjadi dalam dua minggu ini. Akan tetapi dia tidak mengetahui pasti mengapa harga bisa tinggi.
"Mungkin faktor cuaca. Karena musim hujan juga, jadi kurang pengiriman, " kata dia.
Kendati harga naik, Harsini mengaku dagangannya tetap ramai dikunjungi para pelanggan. Namun tak jarang dia mendapat keluhan dari pembeli.
"Ya pasti ada mas satu dua pembeli ngeluh karena mahalnya harga itu. Ya semoga harga bisa normal seperti biasa," ungkapnya. (yog/prm)