Logo
>

Sikap Bungkam Powell Bawa Bitcoin Menguat ke Arah ini

Bitcoin menguat didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed, lonjakan volume transaksi, dan sentimen buy the dip di tengah sikap hati-hati Jerome Powell.

Ditulis oleh Yunila Wati
Sikap Bungkam Powell Bawa Bitcoin Menguat ke Arah ini
Ilustrasi: Koin-koin mata uang kripto (Foto: Unsplash)

KABARBURSA.COM – Bitcoin kembali ke jalur hijau. Harganya menguat pada perdagangan Rabu, 3 Desember 2025. Kenaikan ini berlangsung di Tengah tingginya volatilitas data ekonomi Amerika Serikat dan sikap hati-hati Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Powell diketahui memilih untuk tidak memberi petunjuk apapun mengenai arah kenijakan moneter. Padahal, ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserve, sudah sangat tinggi.

Di pasar spot, Bitcoin diperdagangkan di kisaran Rp1,54 miliar atau sekitar USD86.970, naik lebih dari 2 persen dalam 24 jam terakhir. Rentang pergerakannya cukup lebar, dengan harga terendah berada di USD83.862 dan tertinggi menyentuh USD87.325. 

Kenaikan intraday ini juga didukung sentimen “buy the dip” yang kembali muncul di tengah para pelaku pasar setelah koreksi kuat di akhir November.

Kenaikan harga ini terjadi bersamaan dengan kabar yang datang dari pidato Powell di Universitas Stanford. Powell dengan tegas menyatakan tidak akan membahas ekonomi dan kebijakan moneter, Pernyataan ini menjadi sebuah sinyal yang sejalan dengan sikap diam The Fed menjelang FOMC Desember. 

Namun, pasar justru menangkapnya sebagai indikasi bahwa The Fed tidak ingin mengganggu ekspektasi dovish yang sudah terbentuk. Data PMI Manufaktur ISM yang kembali terkontraksi ke level 48,2, menjadi yang terendah dalam empat bulan, menambah keyakinan bahwa tekanan ekonomi semakin nyata dan membuka ruang lebih besar bagi pemotongan suku bunga. 

CME FedWatch mencatat probabilitas pemangkasan suku bunga mencapai sekitar 87 persen. Ini merupakan level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Arus Transaksi Tetap Tinggi

Di sisi on-chain dan derivatif, dinamika yang terbentuk menunjukkan campuran antara optimisme dan kehati-hatian. Volume perdagangan spot mencapai Rp1,378 triliun dalam 24 jam menunjukkan arus transaksi yang tetap tinggi. 

Kapitalisasi pasar Bitcoin pun berada di kisaran Rp30.480 triliun. Artinya, masih ada minat kuat dari investor besar maupun ritel.

Namun pasar derivatif menampilkan nuansa yang lebih kompleks. Data CoinGlass memperlihatkan total open interest futures Bitcoin naik 0,25 persen menjadi USD57,70 miliar. 

Kenaikan open interest pada saat harga bergerak naik mencerminkan adanya penambahan posisi baru, tetapi tidak memberikan gambaran tunggal apakah pasar lebih dominan pada posisi long atau short. 

Situasi ini menunjukkan bahwa sebagian pelaku pasar mencoba memanfaatkan momentum kenaikan harga, sementara sebagian lainnya tetap bersikap defensif terhadap potensi volatilitas menjelang keputusan The Fed.

Kombinasi faktor makro dan mikro ini menciptakan pola pergerakan yang menarik. Sentimen “buy the dip” menjadi pendorong utama penguatan harga, tetapi ketidakpastian dari sisi kebijakan moneter membuat pemulihan harga masih bersifat sensitif terhadap data ekonomi yang masuk. 

Selama ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap di atas 80 persen, Bitcoin berpotensi menjaga momentum penguatan, meskipun tekanan jual jangka pendek dari pasar derivatif belum sepenuhnya mereda.

Dengan demikian, performa Bitcoin hari ini dapat dikatakan stabil dalam tren penguatan, didukung sentimen makro yang dovish dan partisipasi pasar yang tetap tinggi. 

Namun lanskap sentimen derivatif yang bercampur memperlihatkan bahwa volatilitas masih akan menjadi karakter dominan dalam beberapa hari mendatang, terutama menjelang keputusan The Fed dan rilis data ekonomi lanjutan.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79