KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia tengah gencar mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik, karena penggunaannya diyakini bisa berdampak positif terhadap lingkungan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dapat meningkat untuk menekan polusi udara. Budi pun berharap masyarakat segera menggunakan kendaraan listrik karena semakin banyaknya pilihan kendaraan di pasaran.
Sementara itu, Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza mengatakan bahwa pihaknya berencana menambah 200 unit bus listrik tahun ini.
Gencarnya pemerintah dalam mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik memberikan sentimen positif terhadap emiten yang bergerak di sektor ini.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, mengatakan bahwa sosialisasi yang masif penggunaan kendaraan listrik berpotensi menarik perhatian banyak investor untuk berinvestasi saham.
“Menurut kami, hal tersebut dapat membuka peluang menarik bagi investor untuk mempertimbangkan investasi saham di sektor kendaraan listrik,” kata Vicky kepada Kabar Bursa, Rabu, 24 Juli 2024.
Lanjut Vicky, pihaknya memperkirakan permintaan bus listrik di Tanah Air akan meningkat seiring dengan fokus pemerintah dalam penggunaan transportasi ramah lingkungan dan elektrifikasi transportasi publik.
“Mengingat juga saat ini pengguna transportasi umum meningkat setiap tahunnya,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Vicky mengimbau para investor agar tetap memperhatikan kinerja dan strategi emiten serta kebijakan pemerintah yang relevan.
“Tetapi perlu melihat juga dari kinerja emiten, strategi emiten, serta kebijakan pemerintah yang relevan,” katanya.
Dalam hal ini, Vicky menyatakan bahwa Kiwoom Sekuritas merekomendasikan dua emiten yang bergerak di sektor kendaraan listrik, yaitu ASII dan AUTO.
- PT Astra International Tbk/ASII (trading buy, Tp: 4,640)
- PT Astra Otoparts Tbk/AUTO (Trading buy, Tp: 2,230)
Kinerja Saham ASII
Astra International Tbk (ASII) menunjukkan kinerja yang positif dalam satu bulan terakhir. Dikutip dari Stockbit, Rabu, 24 Juli 2024, dalam satu bulan terakhir ASII menunjukkan grafik yang meningkat.
Pada kuartal pertama 2024, ASII meraup net income sebesar Rp7,464 miliar, sedikit turun dibanding tahun lalu dalam periode yang sama yang sebesar Rp8,719 miliar. Pendapatan bersih ASII pada 2024 diperkirakan mencapai Rp29,856 miliar, turun jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp33,839 miliar.
Untuk neraca keuangan, ASII memiliki kas dan setara kas sebesar Rp47,690 miliar pada kuartal pertama 2024, serta total aset sebesar Rp460,025 miliar. Liabilitas dan ekuitas ASII mencapai Rp460,025 miliar. Selain itu, ASII memiliki current ratio sebesar 1.33 dan quick ratio sebesar 1.05, menunjukkan likuiditas yang kuat dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. ASII juga menunjukkan kinerja keuangan yang positif dengan rasio PE TTM sebesar 5.63.
Kinerja Saham AUTO
Serupa dengan ASII, emiten lainnya yaitu AUTO juga menunjukkan kinerja positif dalam satu bulan terakhir dengan grafik yang naik. AUTO meraup net income sebesar Rp475 miliar pada kuartal pertama 2024, naik dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yaitu Rp433 miliar. AUTO diprediksi bisa meraih pendapatan bersih pada tahun ini sebesar Rp1,900 miliar, naik sedikit dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp1,842 miliar.
Pada kuartal pertama 2024, AUTO memiliki kas dan setara kas sebesar Rp2,952 miliar serta aset senilai Rp20,259 miliar. Di sisi lain, AUTO memiliki current ratio sebesar 1.93 dan quick ratio sebesar 1.36, menunjukkan likuiditas yang kuat dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. AUTO juga memiliki performa keuangan yang baik dengan rasio PE TTM sebesar 5.32.
Dukung GIIAS 2024
Pemerintah mengapresiasi penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang menampilkan berbagai kendaraan listrik, mulai dari mobil, motor, hingga bus yang ramah lingkungan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi semua pihak yang berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya pameran otomotif berskala besar ini.
Ia berharap ajang GIIAS 2024 dapat memacu kemandirian industri otomotif nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
Pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi dan kebijakan untuk mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan. Dukungan dari Kementerian Perhubungan meliputi kebijakan insentif fiskal untuk tarif uji tipe dan Sertifikat Uji Tipe, baik untuk KBLBB baru maupun kendaraan hasil konversi.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan penggunaan angkutan umum seiring dengan hadirnya bus-bus berkualitas. "Secara umum, bus-bus yang dipamerkan di GIIAS 2024 sangat bagus, lengkap dengan fitur-fitur menarik. Saya berharap kondisi ini mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum, baik angkutan perkotaan maupun antar kota," ujarnya. Menurut Menhub, sebagian besar masyarakat Indonesia sangat antusias dengan kehadiran bus-bus yang tampilannya menarik. (yog/*)