KABARBURSA.COM - Layanan satelit komunikasi milik SpaceX yang dimiliki oleh Elon Musk, Starlink, telah mengajukan izin operasional di Indonesia. SpaceX telah mengajukan izin sebagai penyedia layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan penyedia layanan internet (ISP) kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kominfo, Wayan Tony Supriyanto, menyatakan bahwa Starlink telah mengajukan dua izin di Indonesia. "Dalam proses izin operasional, Starlink telah membangun hub dan memenuhi standar perangkat dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika," ujarnya kepada awak media, Rabu 17 April 2024..
"Dengan demikian, mereka mungkin telah memenuhi persyaratan untuk VSAT. Namun, untuk layanan internet (ISP), mereka perlu berkolaborasi dengan penyedia akses jaringan (NAP), dan mungkin perjanjian kerjasama belum selesai," ujarnya minggu lalu.
Sebelum memperoleh izin, Starlink harus melewati uji layak operasi (ULO) dari Kementerian Kominfo. Persyaratan untuk lulus ULO Kominfo agar mendapatkan izin penyelenggara jasa telekomunikasi termasuk memiliki NOC, server, hub, NMS (Network Monitoring System), remote, stasiun bumi, nomor sistem otonom (AS), nomor IP kerjasama dengan penyelenggara NAP. Namun, beberapa persyaratan ini belum dipenuhi oleh Starlink.
Agung Harsoyo, seorang dosen di Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB, menyatakan bahwa langkah Kominfo ini penting untuk memastikan semua persyaratan izin penyelenggara jasa telekomunikasi telah terpenuhi. "Semua persyaratan tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat, kepentingan nasional, dan industri telekomunikasi," jelas dia.
"Tanpa memenuhi NOC, server, hub, NMS, remote, stasiun bumi, nomor AS, dan nomor IP serta tanpa kerjasama dengan penyelenggara NAP, penegakan hukum di Indonesia akan sulit dilakukan terhadap pelaku tindak pidana yang menggunakan layanan Starlink. Dengan NOC dan NMS di Indonesia, data tidak langsung dikirim ke NOC Starlink di Amerika Serikat. Ini juga untuk melindungi konsumen," katanya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.