Logo
>

Strategi Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Strategi Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menyiapkan dana pendidikan untuk anak memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah soal keuangan. Menurut Mike Rini, seorang Perencana Keuangan, terdapat beberapa hambatan umum yang sering dialami orang tua dalam menyiapkan investasi pendidikan bagi anak-anak mereka.

    Rini memaparkan hambatan-hambatan tersebut, termasuk keterbatasan dana atau pendapatan yang dimiliki serta kurangnya pengetahuan dan literasi keuangan untuk mengelola investasi pendidikan dengan baik.

    Rini juga menyoroti bahwa inflasi dapat menyebabkan ketidakpastian dan tingginya biaya pendidikan di masa depan.

    “Inflasi menyebabkan ketidakpastian dan mahalnya biaya pendidikan di masa depan,” ujar Rini kepada Kabar Bursa, Selasa, 2 Juli 2024.

    Rini menjelaskan bahwa kesulitan dalam menyisihkan dana secara rutin dan kebutuhan mendesak lainnya seringkali membuat prioritas investasi pendidikan menjadi terabaikan. Hal ini menjadi rintangan bagi orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anak mereka.

    Untuk mengatasi masalah ini, Rini memberikan beberapa solusi praktis. Ia menyarankan agar orang tua merancang perencanaan dana pendidikan yang matang dan realistis.

    Selain itu, meningkatkan literasi keuangan juga sangat penting agar orang tua dapat memahami produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    “Meningkatkan literasi keuangan untuk memahami produk investasi yang sesuai,” ungkap Rini.

    Menurut Rini, memprioritaskan investasi pendidikan dalam anggaran keluarga juga sangat penting. Dengan demikian, orang tua dapat menanggung biaya pendidikan anak sejak dini dan disiplin dalam menyisihkan dana. Ia juga menganjurkan agar orang tua rajin mencari informasi tentang program bantuan pendidikan dari pemerintah atau institusi terkait.

    “Rajin-rajin mencari informasi dan program bantuan pendidikan dari pemerintah atau institusi terkait,” ucap Rini.

    Investasi untuk pendidikan anak harus menjadi prioritas bagi setiap orang tua agar anak-anak mereka dapat memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas.

    Rini mengatakan bahwa ada beberapa strategi yang dapat diterapkan orang tua untuk memulai investasi pendidikan bagi anak-anak mereka, salah satunya dengan menabung secara berkala.

    “Orang tua dapat menabung secara berkala ke dalam rekening pendidikan khusus atau reksadana pendidikan untuk memastikan dana pendidikan anak tercukupi di masa depan,” kata Rini.

    Selain itu, Rini juga menyarankan agar orang tua mempertimbangkan berinvestasi dalam asuransi pendidikan. Menurutnya, asuransi pendidikan dapat memberikan perlindungan finansial bagi anak di kemudian hari.

    “Kalau di Indonesia, orang tua ada kebiasaan membeli logam mulia seperti emas batangan dengan harapan nilainya akan naik dalam jangka panjang yang dapat digunakan atau dijual untuk membiayai pendidikan anak di masa depan,” ujarnya.

    Rini juga menambahkan bahwa orang tua dapat berinvestasi dalam produk-produk keuangan jangka panjang seperti reksadana hingga obligasi. Namun, jika kemampuan finansial kurang mencukupi, orang tua dapat memanfaatkan bantuan pendidikan atau mengikuti program pendidikan yang ditawarkan oleh pemerintah atau sekolah.

    “Jika anak memiliki prestasi akademik yang tinggi, rajin-rajin orang tua membantu anak mencari program beasiswa,” tuturnya.

    Rini menyarankan agar setiap orang tua memiliki pendapatan atau gaji setara Upah Minimum Regional (UMR) untuk dapat menyisihkan 10 hingga 20 persen dari total pendapatan mereka untuk investasi pendidikan.

    “Besaran ini bisa disesuaikan dengan biaya pendidikan yang diperkirakan di masa depan dan kemampuan finansial keluarga,” jelasnya.

    Rini juga mengimbau orang tua untuk merencanakan investasi pendidikan dengan cermat dan mempertimbangkan berbagai pilihan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga.

    “Dengan melakukan investasi pendidikan yang tepat, orang tua dapat memberikan jaminan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya,” pungkasnya.

    Di sisi lain, orang tua juga bisa mempertimbangkan asuransi pendidikan untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Hal ini dianggap penting karena dapat memberikan perlindungan keuangan yang kuat untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan, terlepas dari situasi keuangan orang tua.

    Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir, muncul iklan-iklan produk asuransi jiwa dengan fitur tabungan pendidikan anak yang menarik perhatian. Namun, seringkali iklan tersebut menggunakan kalimat-kalimat yang menarik perhatian namun tidak sepenuhnya akurat, sehingga bisa menyesatkan dan membuat masyarakat meragukan asuransi pendidikan sebagai salah satu solusi untuk mengumpulkan dana pendidikan anak.

    Memang, memiliki asuransi jiwa dapat memberikan keamanan finansial jika pencari nafkah meninggal dunia. Namun, keputusan untuk membeli asuransi jiwa harus didasarkan pada perhitungan yang cermat, terutama jika menyangkut pendidikan anak.

    Ada beberapa alasan mengapa orang tua disarankan memiliki asuransi pendidikan untuk anak-anak mereka. Salah satunya adalah perlindungan finansial.

    Asuransi pendidikan memberikan perlindungan finansial jika terjadi sesuatu yang mengganggu kemampuan orang tua membayar biaya pendidikan anak-anak mereka, seperti sakit serius, kehilangan pekerjaan, atau bahkan kematian.

    Dengan demikian, penting bagi setiap orang tua untuk merencanakan dan berinvestasi dalam pendidikan anak dengan hati-hati dan bijaksana, serta memanfaatkan berbagai sumber informasi dan bantuan yang tersedia untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik.

    Rini juga menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi dalam investasi pendidikan. Diversifikasi ini bisa berupa kombinasi antara investasi jangka pendek dan jangka panjang, termasuk produk-produk seperti deposito, obligasi, reksadana, dan saham.

    Menurutnya, dengan diversifikasi, risiko dapat dikelola dengan lebih baik dan potensi imbal hasil bisa lebih optimal.

    “Diversifikasi investasi adalah kunci dalam merencanakan dana pendidikan jangka panjang. Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi saja,” tambahnya.

    Orang tua juga dianjurkan untuk mengedukasi anak-anak mereka sejak dini tentang pentingnya mengelola keuangan. Dengan memberikan pemahaman dasar tentang keuangan, anak-anak akan lebih siap dalam menghadapi tantangan finansial di masa depan.

    “Mengajarkan anak tentang nilai uang dan pentingnya menabung sejak dini adalah investasi yang tak kalah pentingnya,” ujar Rini.

    Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk terus memantau perkembangan biaya pendidikan dan menyesuaikan rencana investasi mereka secara berkala. Biaya pendidikan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga rencana yang dibuat harus dinamis dan dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini.

    “Pantau terus perkembangan biaya pendidikan dan sesuaikan rencana investasi agar tetap relevan,” kata Rini.

    Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, memiliki cadangan dana darurat juga menjadi sangat penting. Dana darurat ini akan membantu orang tua dalam menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mengganggu rencana investasi pendidikan. Rini menyarankan agar orang tua memiliki dana darurat yang setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin.

    “Dana darurat adalah penyangga keuangan yang vital dalam perencanaan keuangan keluarga,” jelasnya.

    Dengan demikian, merencanakan dan menyiapkan dana pendidikan untuk anak bukan hanya tentang menabung atau berinvestasi, tetapi juga melibatkan banyak aspek lain seperti literasi keuangan, diversifikasi investasi, perencanaan yang matang, dan kesiapan menghadapi situasi tak terduga. Semua langkah ini jika dilakukan dengan baik akan memberikan jaminan bahwa anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas, tanpa harus terbebani oleh masalah keuangan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.