KABARBURSA.COM - Pada pembukaan pasar spot hari ini, Kamis 18 April 2024, Rupiah mengalami sedikit penguatan seiring dengan pemulihan mata uang Asia pagi ini.
Rupiah dibuka menguat sebesar 0,27 persen menjadi Rp16.177/USD pada pukul 09:02 WIB. Penguatan Rupiah pada awal perdagangan terjadi sejalan dengan tren pemulihan mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan menguat sebesar 0,8 persen, peso Filipina menguat sebesar 0,23 persen, dolar Taiwan sebesar 0,13 persen, dan ringgit Malaysia sebesar 0,14 persen.
Namun, baht Thailand, yuan China, dolar Hong Kong, dan rupee India masih mengalami tekanan pelemahan.
Secara teknikal, rupiah masih rentan melemah akan tetapi dalam kisaran terbatas di mana level koreksi terdekat adalah menuju Rp16.240/USD dan target pelemahan selanjutnya tertahan di Rp16.280/USD. Bila level tersebut jebol, rupiah bisa semakin tak terbendung runtuh ke Rp16.300-Rp16.350/USD.
Sebaliknya, apabila rupiah mampu menahan tekanan dan berbalik menguat, mata uang Indonesia bisa bergerak ke kisaran Rp16.150/USD dan selanjutnya ke Rp16.100/USD. Dalam jangka menengah, rupiah masih menyimpan potensi penguatan optimistis kembali ke kisaran Rp15.950/USD.
Aksi jual di pasar surat utang RI mungkin sudah memuncak, menurut perkiraan pelaku pasar. Selisih imbal hasil, yield spread, antara surat utang Indonesia dengan Amerika Serikat (US Treasury) naik tajam 13 bps ke 238 bps, mendekati batas atas rata-rata enam bulan terakhir di level 250 bps.
Selain itu, "Rebound di pasar global ditandai dengan penurunan yield Treasury di seluruh tenor, juga kenaikan indeks obligasi di negara maju dan negara berkembang," kata Research Team Mega Capital Sekuritas Lionel Prayadi dan Nanda Puput dalam catatan pagi ini, Kamis 18 April 2024.
Yield US Treasury tadi malam ditutup turun jadi 4,59 persen untuk tenor 10Y. Sementara indeks harga obligasi negara berkembang naik 0,6 persen.