KABARBURSA.COM – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatat penurunan laba bersih signifikan pada kuartal II 2025.
Laba bersih perseroan hanya Rp363 miliar, anjlok 65,6 persen secara tahunan (yoy) dan turun 76,4 persen secara kuartalan (qoq).
Penurunan tajam ini disebabkan melemahnya harga jual ayam broiler (LB) dan anak ayam umur sehari (DOC).
Dalam riset KB Valbury Sekuritas, analis Andre Suntono menjelaskan harga DOC jatuh 40 persen yoy, sedangkan harga broiler terkoreksi 21 persen yoy akibat melemahnya daya beli masyarakat setelah Lebaran.
Dampaknya, pendapatan CPIN di kuartal II turun 9,9 persen yoy menjadi Rp15,35 triliun. Laba kotor juga menyusut 43,6 persen yoy ke Rp1,59 triliun, dengan margin bersih tertekan hingga 2,4 persen dari 6,2 persen pada periode sama tahun lalu.
Meski kinerja kuartalan melemah, secara semester I 2025 CPIN masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih tipis 7,5 persen yoy menjadi Rp1,9 triliun.
Pendapatan naik 0,3 persen yoy menjadi Rp33,06 triliun, didukung biaya pakan yang lebih rendah.
Harga jagung lokal relatif stabil di Rp5.500 per kilogram, sementara harga bungkil kedelai impor (SBM) turun ke USD273,8 per ton, lebih rendah dari rata-rata lima tahun terakhir.
Kondisi ini membantu CPIN menjaga margin meski tekanan harga ayam cukup besar.
Target Harga Saham CPIN Dinaikkan
KB Valbury Sekuritas menurunkan proyeksi pendapatan CPIN 2025 sebesar 5,4 persen dari estimasi sebelumnya karena permintaan lebih lemah dari perkiraan.
Namun, prospek laba bersih tetap diproyeksikan naik 8 persen yoy ke Rp4 triliun, dengan margin bersih naik 20 basis poin.
Seiring optimisme tersebut, KB Valbury mempertahankan rekomendasi “beli” dan menaikkan target harga saham CPIN ke Rp5.750 per saham, mencerminkan potensi kenaikan 27,8 persen dari harga penutupan 8 Agustus 2025 di level Rp4.500.
Saat ini CPIN diperdagangkan pada valuasi 18,4 kali P/E 2025F, sedikit di atas minus 2 standar deviasi rata-rata lima tahun terakhir.
“Pengelolaan biaya yang lebih baik akan menjadi kunci pertumbuhan CPIN di tengah kondisi ekonomi saat ini,” tulis Andre Suntono dalam risetnya.
Prospek Charoen Pokphand Semester II
Optimisme analis ditopang rebound harga ayam di semester II. Pada Juni 2025, harga DOC melonjak 30,9 persen month-on-month ke Rp5.700/kg, sementara broiler naik 9 persen mom ke Rp17.000/kg.
Selain itu, perseroan dinilai mampu mengoptimalkan fasilitas pengering dan silo jagung untuk menjaga efisiensi biaya di tengah fluktuasi harga pakan.
Dengan kombinasi penguatan fundamental dan efisiensi operasional, saham CPIN dinilai tetap menarik bagi investor jangka menengah dan panjang. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.