Logo
>

TBIG Perpanjang Tenor Utang USD325 Juta, Ada Apa?

Ditulis oleh Syahrianto
TBIG Perpanjang Tenor Utang USD325 Juta, Ada Apa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan telah menandatangani perjanjian perubahan terkait dengan fasilitas pinjaman bergulir senilai USD325.000.000 atau USD325 juta.

    Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian yang sebelumnya ditandatangani pada tanggal 18 April 2023 dengan konsorsium bank dan telah dikategorikan sebagai transaksi material.

    Dalam perjanjian perubahan ini, seperti dilihat dari keterbukaan informasi, Kamis, 24 Oktober 2024, terdapat penyesuaian yang dilakukan pada jadwal pelunasan akhir pinjaman, yang kini dijadwalkan menjadi pada bulan Oktober 2029.

    Langkah ini diambil untuk meningkatkan fleksibilitas finansial perusahaan serta mendukung rencana pengembangan jangka panjang yang telah ditetapkan oleh manajemen.

    Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso, menekankan bahwa perjanjian ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan kestabilan keuangan dan memperkuat posisi di pasar infrastruktur telekomunikasi.

    "Dengan penundaan pelunasan ini, perusahaan berharap dapat lebih fokus pada pertumbuhan dan ekspansi bisnis di masa mendatang," ujarnya.

    Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di sektor infrastruktur telekomunikasi, TBIG terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang semakin meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia.

    "Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek baru serta memperkuat jaringan yang ada," ungkap Helmy.

    Perubahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan TBIG, memberikan lebih banyak ruang bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar, serta mendukung keberlanjutan operasionalnya di masa depan.

    Kinerja Keuangan TBIG

    TBIG memperlihatkan tren keuangan yang fluktuatif. Pada kuartal pertama 2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp350 miliar, meningkat dari Rp332 miliar di kuartal yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan perbaikan kinerja perusahaan dibandingkan periode yang sama pada 2023.

    Namun, jika dibandingkan dengan kinerja 2022 yang mencatatkan laba bersih Rp415 miliar pada kuartal pertama, angka ini masih menunjukkan penurunan yang signifikan. Ini bisa menandakan bahwa meskipun ada perbaikan, TBIG masih menghadapi tantangan dalam memaksimalkan pendapatannya di tengah persaingan industri yang ketat.

    Pada kuartal kedua 2024, laba bersih TBIG tercatat Rp381 miliar, naik dari Rp357 miliar di 2023. Meski ada pertumbuhan, angka ini masih lebih rendah dibandingkan pencapaian 2022 yang sebesar Rp411 miliar. Secara keseluruhan, TBIG diproyeksikan memiliki laba bersih annualized (tahunan) sebesar Rp1,46 triliun pada 2024.

    Ini lebih rendah dari pencapaian tahunan 2023 sebesar Rp1,56 triliun dan 2022 yang mencapai Rp1,63 triliun. Penurunan laba tahunan ini menunjukkan bahwa TBIG perlu mengevaluasi kembali strategi pertumbuhannya untuk mempertahankan atau meningkatkan profitabilitasnya.

    Meskipun ada penurunan laba bersih, TBIG tetap berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas yang cukup baik. Margin laba kotor (gross profit margin) untuk kuartal terakhir berada di angka 71,68 persen, yang mencerminkan efisiensi produksi yang tinggi. Dari pendapatan total, sekitar 71,68 persen berhasil dipertahankan sebagai laba kotor, mengurangi dampak biaya langsung.

    Margin laba operasional (operating profit margin) mencapai 63,04 persen, dan margin laba bersih (net profit margin) berada di angka 22,28 persen. Angka ini mengindikasikan bahwa meskipun TBIG berhasil menjaga profitabilitas operasionalnya, margin bersihnya tetap bisa ditingkatkan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

    Pergerakan Saham TBIG

    Saham TBIG ditutup stabil di level harga Rp1.875 pada perdagangan hari ini, Kamis, 16 Oktober 2024. Meskipun tidak mengalami perubahan, volume perdagangan mencapai 437.900 saham, dengan rata-rata volume harian sebesar 3,53 juta saham.

    Dalam perdagangan hari ini, saham TBIG dibuka pada harga yang sama, yaitu Rp1.875, dan mencatatkan harga tertinggi di angka Rp1.875 serta harga terendah di Rp1.870. Meskipun saham tidak mengalami fluktuasi, total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp820,4 miliar.

    Namun, kinerja saham TBIG dalam jangka pendek menunjukkan tren yang kurang positif. Selama sebulan terakhir, saham TBIG mencatatkan penurunan sebesar 0,53 persen. Dalam tiga bulan terakhir, penurunan mencapai 2,34 persen, dan dalam setahun terakhir, harga sahamnya telah turun sebesar 8,54 persen.

    Meskipun mengalami tekanan harga, TBIG terus berupaya mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini fokus pada penyediaan menara telekomunikasi dan solusi infrastruktur lainnya untuk mendukung pertumbuhan sektor komunikasi di Indonesia.

    Dengan latar belakang perubahan perjanjian fasilitas pinjaman bergulir sebesar USD 325 juta yang baru-baru ini diumumkan, manajemen TBIG berharap langkah-langkah strategis tersebut dapat membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan meningkatkan kinerja di masa mendatang. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.