Logo
>

Tekad Kalbe Farma (KLBF) Tingkatkan Akses Kesehatan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Tekad Kalbe Farma (KLBF) Tingkatkan Akses Kesehatan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk.  (KLBF) bertekad untuk meningkatkan akses kesehatan demi menyongsong Indonesia Emas pada 2045.

    Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Kartika Setiabudy mengatakan salah satu yang dilakukan pihaknya, ialah ingin mengurangi ketimpangan dari sisi kesehatan.

    "Indonesia emas 2045 di mana salah satu fokusnya adalah mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Bagi kami di sini diartikan ketimpangan dari sisi akses untuk kesehatan," ujar Kartika di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.

    Selain itu, Katika menyatakan Kalbe Farma juga ingin meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dalam hal ini, dia menuturkan pandemi Covid-19 lalu telah mengajarkan banyak industri tenaga kesehatan di dunia, termasuk Indonesia.

    "Jadi ini juga mendorong company untuk bisa meningkatkan kemampuan manufaktur dalam negeri khususnya industri kesehatan," ungkap dia.

    Lebih lanjut Kartika menyatakan, pihaknya juga kini tengah mengembangkan produk-produk biologis. Hal ini, kata dia, agar produk-produk tersebut bisa lebih terjangkau.

    Kalbe Raih Cuan Besar

    PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menunjukkan kinerja yang impresif di tengah persaingan ketat industri farmasi Indonesia. Laporan keuangan terbaru perusahaan ini mengungkap berbagai capaian penting, mulai dari peningkatan laba bersih hingga pertumbuhan pendapatan per saham.

    Dampak dari pandemi COVID-19 masih bisa mempengaruhi emiten kesehatan, baik dalam hal permintaan produk dan layanan kesehatan, maupun tantangan dalam rantai pasokan dan distribusi.

    Industri kesehatan diperkirakan akan terus tumbuh, didorong oleh permintaan yang meningkat untuk layanan kesehatan dan produk medis, serta peningkatan investasi dalam teknologi kesehatan dan inovasi medis.

    Pada kuartal pertama 2024, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat laba bersih sebesar Rp958 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan kuartal pertama tahun 2023 yang mencapai Rp856 miliar dan kuartal pertama tahun 2022 yang sebesar Rp835 miliar.

    Pada kuartal kedua 2024, laba bersih mengalami penurunan menjadi Rp848 miliar, meski masih lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua 2023 yang hanya Rp673 miliar, tetapi lebih rendah dari Rp802 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

    Jika diakumulasi, laba bersih tahunan untuk 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,61 triliun, menunjukkan kenaikan signifikan dari Rp2,76 triliun pada 2023. Dalam perhitungan trailing twelve months (TTM) hingga kuartal kedua 2024, laba bersih tercatat sebesar Rp3,04 triliun, lebih tinggi dibandingkan TTM pada 2023 yang sebesar Rp2,76 triliun.

    Rasio lancar (current ratio) PT Kalbe Farma Tbk pada kuartal ini tercatat sebesar 3,96 kali, sementara rasio cepat (quick ratio) berada di angka 2,47 kali. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) tercatat sangat rendah, hanya 0,05 kali, menunjukkan perusahaan memiliki posisi keuangan yang kuat dan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik.

    Untuk TTM, PT Kalbe Farma Tbk membagikan dividen sebesar Rp31,00 per saham dengan payout ratio sebesar 40,25 persen. Dividend yield saat ini berada pada angka 1,89 persen, dengan tanggal ex-dividend terakhir tercatat pada 29 Mei 2024.

    PT Kalbe Farma Tbk mencatat return on assets (ROA) sebesar 10,65 persen dan return on equity (ROE) sebesar 13,96 persen untuk TTM. Margin laba kotor (gross profit margin) pada kuartal ini adalah 39,46 persen, sementara margin laba operasional (operating profit margin) tercatat 13,47 persen. Margin laba bersih (net profit margin) mencapai 10,64 persen, menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang baik.

    Posisi kas PT Kalbe Farma Tbk pada kuartal ini mencapai Rp3,693 triliun, dengan total aset sebesar Rp28,566 triliun. Total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp5,026 triliun, terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp625 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp357 miliar, dengan total utang mencapai Rp982 miliar. Total ekuitas perusahaan berada pada angka Rp21,80 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang kuat dan stabil.

    Untuk diketahui, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bergerak dalam pengembangan, pembuatan, dan perdagangan persiapan farmasi termasuk obat-obatan dan produk kesehatan konsumen. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1966.

    Pemegang saham utama PT Kalbe Farma Tbk terdiri dari beberapa entitas besar. Masyarakat Non Warkat memegang saham terbesar dengan jumlah 18,85 miliar saham atau 40,22 persen dari total saham. PT Ladang Ira Panen memiliki 4,90 miliar saham (10,46 persen), diikuti oleh PT Gira Sole Prima dengan 4,82 miliar saham (10,29 persen), PT Santa Seha Sanadi dengan 4,72 miliar saham (10,07 persen), dan PT Diptanala Bahana yang memiliki 4,45 miliar saham (9,5 persen).

    PT Lucasta Murni Cemerlang memegang 4,44 miliar saham (9,47 persen), sementara PT Bina Arta Charisma memiliki 3,84 miliar saham (8,2 persen). Selain itu, terdapat 631,91 juta saham treasury (1,35 persen) dan masyarakat Warkat dengan 90,85 juta saham (0,19 persen). (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.