Logo
>

Teknikal Masih Suram, Apakah Saatnya Menepi dari BMRI?

Sinyal teknikal BMRI pekan keempat Juli masih didominasi “Sangat Jual”. Investor disarankan wait and see hingga muncul konfirmasi pembalikan arah yang kuat.

Ditulis oleh Yunila Wati
Teknikal Masih Suram, Apakah Saatnya Menepi dari BMRI?
Gedung Bank Mandiri Tbk. (Foto: Dok Perusahaan)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Tekanan jual masih membayangi pergerakan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjelang pekan keempat Juli 2025. 

    Sinyal teknikal menunjukkan bahwa saham berlogo pita emas ini belum keluar dari fase pelemahan yang telah berlangsung sejak pertengahan Juni lalu.

    Hingga Jumat, 18 Juli 2025, indikator teknikal menyuarakan peringatan seragam, yaitu “Sangat Jual.” Tak kurang dari sepuluh indikator utama, termasuk RSI, MACD, hingga Stochastic, menunjukkan sinyal bearish. 

    RSI (Relative Strength Index) tercatat berada di level 42—belum masuk area jenuh jual, namun cukup dekat untuk mencerminkan tekanan yang terus berlanjut. 

    Sementara, indikator tren seperti ADX berada di atas level 30, yang menunjukkan bahwa arah penurunan yang tengah terjadi bukan sekadar kebetulan, tapi sebuah tren yang masih cukup kuat.

    Tekanan juga terlihat jelas dari sisi moving average. Dari MA5 hingga MA200, seluruhnya memberikan sinyal jual. Artinya, harga saham BMRI kini berada jauh di bawah rerata pergerakan harga dalam berbagai jangka waktu. 

    Ini memperkuat indikasi bahwa saham ini sedang berada di lintasan koreksi yang belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah.

    Bahkan indikator momentum seperti Williams %R dan CCI (Commodity Channel Index) sudah menyentuh area jual berlebih. Namun begitu, belum ada kepastian bahwa koreksi ini akan segera berbalik arah. 

    Tanpa adanya dorongan volume atau sentimen baru yang kuat, potensi technical rebound masih sebatas harapan.

    Di sisi lain, rentang pivot point pekan depan memperlihatkan level support yang cukup lebar, mulai dari Rp4.444 hingga Rp4.764. Level ini akan menjadi zona krusial yang menguji kekuatan dukungan teknikal jangka pendek. 

    Jika tekanan jual masih dominan dan harga tidak mampu bertahan di atas zona tersebut, bukan tidak mungkin BMRI melanjutkan penurunannya menuju level psikologis yang lebih rendah.

    Dengan kondisi teknikal seperti ini, pelaku pasar jangka pendek tampaknya akan memilih menepi sejenak, menunggu sinyal pembalikan arah yang lebih valid. 

    Namun bagi investor jangka panjang yang menilai Bank Mandiri dari sisi fundamental, tekanan teknikal ini bisa menjadi ruang akumulasi yang menarik—tentu dengan catatan bahwa risiko tetap harus dikelola secara disiplin.

    Pekan keempat Juli akan menjadi masa uji ketahanan bagi BMRI. Apakah tekanan jual akan mereda atau justru menguat, semuanya bergantung pada bagaimana pasar merespons dinamika global dan arah kebijakan moneter yang semakin dekat dengan jadwal pengumuman suku bunga. Untuk saat ini, kehati-hatian masih menjadi kunci.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79