Logo
>

Telkom di Tengah Gempuran, Siap Bertahan atau Tergusur?

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan, Telkom menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat dengan terus berupaya memahami dinamika kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Telkom di Tengah Gempuran, Siap Bertahan atau Tergusur?
Ilustrasi PT Telkom Indonesia Tbk.

KABARBURSA.COM - Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menyadari persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia semakin ketat. Untuk itu, perusahaan telah menyiapkan segala cara untuk bisa bersaing. 

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan, Telkom saat ini terus berupaya memahami dinamika kebutuhan pasar yang berkembang pesat dengan melakukan sejumlah gebrakan. 

"Disertai transformasi bisnis, menjalankan bisnis dengan lebih efisien, memanfaatkan teknologi, mencari peluang bisnis pada area pertumbuhan baru, kemitraan strategis, inovasi produk dan layanan," ujarnya kepada Kabarbursa.com dikutip, Selasa, 13 Mei 2025.

Tidak cukup sampai di situ, Andri juga memastikan perusahaan dengan kode saham TLKM ini juga bakal mengoptimalisasi Opex dan Capex secara berkelanjutan. 

"Telkom akan terus berupaya untuk menjaga daya saing bisnis dan terus bertumbuh di tengah perubahan lanskap industri yang semakin dinamis," ungkapnya. 

Andri turut berbicara mengenai layanan B2B IT Service yang dimiliki Telkom. Ia menuturkan, Telkom terus membangun kemitraan strategis dengan para pelaku teknologi global untuk menghadirkan solusi digital yang lebih inovatif. 

"Lalu meningkatkan penetrasi untuk pasar UKM melalui Indibiz di seluruh wilayah Regional se-Indonesia," ujarnya. 

Lebih jauh ia menambahkan, Telkom juga akan berusaha memenuhi kebutuhan untuk segmen korporasi dan pemerintahan melalui penyediaan beragam solusi digital dan platform yang relevan dengan kebutuhan pelanggan melalui solusi yang terintegrasi dalam Telkomsolution.

Di sisi lain, Andri juga berbicara mengenai perkembangan saham TLKM. Diketahui, pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025, saham TLKM ditutup di zona hijau di level 2.600 setelah menguat 1,17 persen atau naik 30 poin. 

Menurut dia, Telkom terus memperkuat kepercayaan investor melalui sejumlah langkah strategis, salah satunya melakukan upaya penguatan fundamental bisnis dengan fokus pada eksekusi strategi 5 Bold Moves. 

"Telkom juga melalui Telkomsel berupaya melakukan penyederhanaan produk, untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan daya saing. Langkah ini turut mendorong perbaikan iklim persaingan di industri," jelasnya. 

Dengan kondisi makro ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan, lanjut Andri, Telkom tetap optimis menjalankan strategi perusahaan agar tetap adaptif dalam menjawab tantangan industri.

Di Mana Posisi Telkom?

Pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono mengatakan, Telkom memiliki beberapa keunggulan yang dapat membantunya mempertahankan posisinya sebagai provider ternama di Indonesia. 

"Telkom memiliki jaringan infrastruktur telekomunikasi yang paling luas di Indonesia, menjangkau hingga pelosok negeri. Ini memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan," ujarnya kepada KabarBursa.com dikutip, Senin, 5 Mei 2025.

Telkom dinilai juga memiliki basis pelanggan yang besar. Wahyu menilai Telkom mempunyai pangsa pasar yang kuat  dengan jutaan pelanggan di berbagai segmen. 

Telkom tidak hanya bermain di layanan seluler dan fixed broadband, tetapi juga memiliki bisnis enterprise, data center, dan layanan digital lainnya. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko.

Dari segi diversifikasi layanan, lanjut Wahyu, Telkom tidak hanya bermain di layanan seluler dan fixed broadband, tetapi juga memiliki bisnis enterprise, data center, dan layanan digital lainnya.  Menurutnya, diversifikasi ini membantu mengurangi risiko. 

"Sebagai pemain lama di industri ini, Telkom memiliki reputasi yang kuat dan pengalaman yang matang dalam menghadapi berbagai tantangan," jelasnya. 

Lebih jauh Wahyu menyampaikan, saat ini Telkom juga tengah gencar melakukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi, menghadirkan layanan baru, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Dengan kekuatan yang dimilikinya dan fokus pada adaptasi dan inovasi, Wahyu melihat Telkom memiliki potensi besar untuk tetap menjadi pemain kunci dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu provider ternama di industri telekomunikasi Indonesia yang kompetitif ini.

"Namun, tentu saja, eksekusi strategi dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar akan menjadi faktor penentu keberhasilannya," tandasnya. 

Akuisisi Strategis Sejumlah Emiten Telekomunikasi

Persaingan industri telekomunikasi di Indonesia semakin ketat. Hal ini berkaca dari sejumlah perusahaan yang memiliki aksi korporasi belakangan ini. 

Salah satunya adalah PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge yang telah mengumumkan kerja sama dengan beberapa perusahaan. Beberapa waktu lalu, emiten berkode saham WIFI itu menggandeng PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) untuk mendukung proyek internet terjangkau bagi rakyat Indonesia dengan tujuan menjangkau 40 juta pelanggan. 

Kerja sama ini menawarkan paket internet unlimited 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan, mereka menargetkan segmen masyarakat yang selama ini belum memiliki akses internet stabil dan terjangkau. 

Tak hanya itu, Surge juga telah mengumumkan kolaborasinya dengan perusahaan teknologi asal Jepang, OREX SAI INC. Kerja sama ini bertujuan mempercepat penyebaran internet berkecepatan tinggi di wilayah-wilayah yang masih minim akses digital di Indonesia.

Di sisi lain, PT XL Axiata Tbk atau EXCL juga melakukan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Pengumuman ini menunjukkan semakin ketatnya persaingan industri telekomunikasi. 

Setelah melalui proses yang cukup panjang, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akhirnya resmi melebur menjadi satu pada 16 April 2025. Hasil dari penggabungan dua operator telekomunikasi ini adalah lahirnya entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, atau disingkat XLSMART. 

Merger ini bukan hanya menjadi peristiwa besar dalam industri telekomunikasi nasional, tapi juga mencerminkan arah baru dari dinamika pasar digital di Indonesia.

Nilai transaksi dari penggabungan ini tidak main-main, mencapai Rp104 triliun atau sekitar USD 6,5 miliar, dan merupakan salah satu konsolidasi sektor telekomunikasi terbesar yang pernah terjadi di Asia Tenggara. 

Di balik angka fantastis ini, ada visi besar yang ingin dicapai: memperkuat posisi di pasar yang semakin kompetitif dan menghadirkan layanan yang lebih luas, lebih cepat, dan lebih efisien bagi masyarakat Indonesia.

Dari sisi struktur kepemilikan, entitas baru ini dibangun di atas kemitraan strategis antara dua raksasa: Axiata Group Berhad dari Malaysia dan Grup Sinar Mas dari Indonesia. Keduanya masing-masing menguasai 34,8 persen saham di XLSMART, sementara sisanya, sekitar 30,4%, dimiliki oleh publik. 

Dengan struktur ini, XLSMART akan memanfaatkan keunggulan operasional dan teknologi dari Axiata, serta jaringan distribusi dan infrastruktur dari Sinar Mas.

Secara proyeksi, XLSMART diperkirakan akan mengantongi pendapatan gabungan lebih dari Rp45,4 triliun dengan EBITDA mendekati Rp22,4 triliun. Selain itu, sinergi dari merger ini diyakini bisa menghasilkan efisiensi operasional tahunan senilai USD 300–400 juta, yang akan mendukung penguatan modal dan ekspansi jaringan di masa mendatang.

Dengan bergabungnya XL dan Smartfren, kini peta persaingan industri telekomunikasi Indonesia berubah. Jika sebelumnya ada empat operator utama, kini hanya tersisa tiga: Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSMART. Meski posisinya berada di urutan ketiga dalam hal jumlah pelanggan dan aset, potensi pertumbuhan XLSMART tetap besar, terutama karena kombinasi jaringan yang saling melengkapi, serta fokus pada inovasi layanan digital.

Tentu saja, proses merger bukan tanpa tantangan. Penggabungan dua sistem operasional, integrasi SDM, hingga penyatuan budaya perusahaan menjadi pekerjaan besar yang harus diselesaikan dalam waktu yang efisien. Namun dengan dukungan kuat dari pemegang saham dan manajemen yang berpengalaman, tantangan ini diharapkan dapat dilewati dengan baik.

Merger ini mencerminkan arah transformasi digital Indonesia yang semakin nyata. Lewat penggabungan ini, masyarakat diharapkan bisa menikmati layanan data yang lebih cepat, jaringan yang lebih stabil, dan inovasi digital yang menjawab kebutuhan masa kini. XLSMART pun punya tugas besar: bukan hanya bersaing secara komersial, tapi juga berkontribusi nyata dalam mendukung akselerasi digitalisasi nasional.

Dengan segala peluang dan tantangan yang ada, penggabungan XL dan Smartfren tidak bisa dianggap sebagai langkah biasa. Ini adalah sinyal bahwa industri telekomunikasi Indonesia tengah bersiap menuju era baru, lebih terkonsolidasi, lebih efisien, dan lebih inovatif. Waktu yang akan membuktikan apakah XLSMART mampu memenuhi ekspektasi tersebut, tapi satu hal yang pasti: babak baru dunia telekomunikasi Indonesia telah resmi dimulai.

Merger jadi Ancaman Bagi Telkom?

Wahyu Laksono mengatakan aksi korporasi Surge yang menggandeng dua perusahaan menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memfasilitasi layanan internet di Indonesia. Sementara itu Wahyu memandang peluang merger antara dua perusahaan ternama yakni XL Axiata dan Smartfren juga dapat menciptakan pemain yang lebih kuat di pasar.

"Menunjukkan upaya mereka untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan internet," ujarnya saat dihubungi KabarBursa.com melalui aplikasi pesan singkat, dikutip, Sabtu, 8 Maret 2025.

Menurut dia, aksi dari beberapa perusahaan tersebut bisa mengancam pangsa pasar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, terutama di segmen pelanggan yang sensitif terhadap harga dan kualitas layanan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.