Logo
>

Tersulut Kenaikan Dolar, Segini Target Saham SMGA

Ditulis oleh Yunila Wati
Tersulut Kenaikan Dolar, Segini Target Saham SMGA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk atau SMGA menjadi salah satu perusahaan yang diyakini memiliki potensi besar sebagai penerima manfaat dari penguatan dolar Amerika Serikat (USD). Penguatan mata uang Negeri Paman Sam ini seiring dengan ekspektasi inflasi yang meningkat setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Kebijakan yang digadang-gadang akan mendorong inflasi, seperti perang dagang melalui skema peningkatan tarif impor, menjadi salah satu pendorong kenaikan kurs USD.

    Dalam riset yang dirilis Victoria Sekuritas dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Januari 2025, disebutkan bahwa harga saham SMGA memiliki target Rp113 per saham. Dibandingkan harga penutupan pada Jumat, 24 Januari 2025, yang berada di level Rp60, potensi kenaikannya mencapai 88,33 persen.

    Optimisme ini didasari kinerja keuangan SMGA yang menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama pada segmen batu bara dan nikel.

    Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024, SMGA mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,8 miliar, meningkat hingga 164 persen secara tahunan (year-on-year). Peningkatan laba bersih ini seiring dengan melonjaknya laba kotor yang mencapai Rp46,3 miliar atau tumbuh 275 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Faktor utama di balik pertumbuhan ini adalah lonjakan pendapatan dari penjualan batu bara yang mencapai Rp503 miliar, melonjak 626 persen secara tahunan. Selain itu, kontribusi dari penjualan nikel juga mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp229 miliar atau tumbuh 212 persen secara tahunan.

    Keberhasilan SMGA tidak hanya terbatas pada pencapaian laba, tetapi juga pada kinerja operasional yang mencatatkan penjualan batu bara di atas target perusahaan. Hingga kuartal ketiga 2024, SMGA berhasil menjual 652 ribu ton batu bara, melampaui target penuh tahun tersebut sebesar 130,5 persen.

    Namun, di sisi lain, penjualan nikel tercatat sebesar 329 ribu ton, atau baru mencapai 50 persen dari target tahunan. Kendala pada sektor ini disebabkan oleh supplier yang belum mendapatkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk periode 2024-2026.

    Selain batu bara dan nikel, SMGA terus mengembangkan diversifikasi bisnisnya. Pada segmen limestone, perusahaan sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas pemrosesan atau crusher plant yang dijadwalkan mulai beroperasi pada April 2025. Dengan target penjualan yang direalisasikan pada Mei 2025, SMGA optimistis segmen ini akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan kinerja pada masa mendatang.

    SMGA juga mengembangkan lini bisnis baru, yakni penjualan solar. Hingga sembilan bulan pertama 2024, penjualan solar telah mencapai Rp4,6 miliar. Perusahaan menargetkan mampu mencatat volume penjualan sebesar 1.000 hingga 5.000 metrik ton (MT) solar per bulan di masa depan.

    Saat ini, SMGA masih dalam tahap pemetaan terhadap supplier, proses bisnis, serta pelanggan untuk memastikan potensi optimal dari lini bisnis baru tersebut.

    Prospek cerah SMGA didukung oleh strategi diversifikasi bisnis dan ekspansi operasional yang agresif. Dengan performa keuangan yang solid, target operasional yang terukur, serta momentum positif dari faktor eksternal seperti penguatan USD, perusahaan ini diharapkan terus memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para investornya di masa depan.

    Sekilas Tentang SMGA

    PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) adalah perusahaan yang berpusat di Jakarta Selatan. Didirikan pada tahun 2016, dan merupakan bagian dari Sumber Global Energy Group, fokus utama perusahaan adalah pada industri pertambangan dan perdagangan batu bara serta nikel berkualitas tinggi.

    Dengan strategi yang menyasar segmen pasar tertentu di Indonesia, SMGA telah berhasil mengembangkan portofolio bisnisnya hingga mencakup aktivitas penambangan tidak langsung batu gamping di Morowali, Sulawesi Tengah. Aktivitas ini menunjukkan diversifikasi usaha perusahaan dalam industri mineral dan sumber daya alam.

    Melalui anak perusahaan PT Jasatama Mandiri Sukses, di mana SMGA memiliki 60 persen kepemilikan saham, perusahaan terus memperkuat posisi sebagai pemain penting di sektor logam dan mineral. SMGA memanfaatkan potensi yang besar di pasar domestik untuk menciptakan peluang pertumbuhan jangka panjang, terutama di bidang perdagangan sumber daya yang bernilai strategis.

    Pada 30 Januari 2024, SMGA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 1,75 miliar saham dalam penawaran perdana atau 20 persen dari total saham terdaftar sebesar 8,75 miliar saham. Dengan harga penawaran Rp105 per saham, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp183,75 miliar.

    Dana yang terkumpul ini digunakan untuk mendukung ekspansi usaha dan memperkuat modal kerja. IPO SMGA didukung oleh PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi utama, sementara administrasi saham dikelola oleh PT Adimitra Jasa Korpora.

    Meski harga penawaran saat IPO berada di Rp105, saham SMGA saat ini diperdagangkan di level Rp60 per saham, berdasarkan pembaruan data terakhir pada 27 Januari 2025. Meski terjadi penurunan dari harga IPO, saham ini masih menunjukkan fluktuasi positif dengan kenaikan 2 persen pada sesi perdagangan terakhir.

    Dalam perdagangan tersebut, saham SMGA mencatat volume transaksi sebanyak 29.536 saham dengan nilai mencapai Rp200 juta dan frekuensi perdagangan sebanyak 152 kali. Kapitalisasi pasar SMGA berada di posisi Rp525 miliar, menempatkan perusahaan pada peringkat ke-24 di sektor terkait.

    Sebagai perusahaan yang berada dalam papan pengembangan, SMGA masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Ini didukung oleh kinerja keuangannya yang terus menunjukkan tren positif, terutama dari penjualan batu bara dan nikel. SMGA juga terus memperluas lini bisnis dengan rencana pembangunan crusher plant untuk segmen limestone yang diperkirakan mulai beroperasi pada April 2025. Hal ini menandai langkah strategis untuk diversifikasi usaha lebih lanjut.

    Dengan strategi bisnis yang terfokus pada potensi pasar domestik dan pencapaian operasional yang konsisten, SMGA menawarkan prospek menarik bagi investor. Aktivitas perusahaan yang mencakup pengelolaan sumber daya alam strategis seperti batu bara, nikel, dan limestone, memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang serta kontribusi pada industri barang baku di Indonesia.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79