Logo
>

The Fed Tak Kesampingkan Kenaikan Suku Bunga AS

Ditulis oleh Syahrianto
The Fed Tak Kesampingkan Kenaikan Suku Bunga AS

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Gubernur Federal Reserve (the Fed) Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa sikap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) bersifat restriktif, tetapi para pembuat kebijakan tidak sepenuhnya mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan.

    "Saya rasa tidak ada yang benar-benar mengesampingkan kenaikan suku bunga. Saya rasa kemungkinan kami menaikkan suku bunga cukup rendah, namun saya tidak ingin mengesampingkan apa pun," ujar Kashkari.

    Kashkari mengulangi pernyataan yang dibuat sebelumnya pada Selasa, 28, Mei 2024, dalam sebuah wawancara di CNBC, ketika ia mengatakan para pejabat harus menunggu lebih banyak bukti bahwa inflasi mendingin sebelum memangkas suku bunga, terutama mengingat pasar tenaga kerja yang kuat dan ekonomi yang tangguh.

    "Pertumbuhan upah masih cukup kuat relatif terhadap apa yang kami pikir akan konsisten dengan target inflasi 2 persen," katanya.

    "Kami memiliki waktu untuk menilai seberapa besar tekanan ke bawah yang kami berikan pada permintaan sebelum membuat keputusan-keputusan kebijakan baru," tambahnya.

    Kashkari mengatakan bahwa ia belum mendapatkan kepercayaan diri pada proses disinflasi sejak Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bertemu di Maret, ketika ia memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga sebelum akhir tahun.

    "Saya ingin mendapatkan semua data yang bisa saya dapatkan sebelum pertemuan FOMC berikutnya sebelum saya mengambil kesimpulan. Namun saya dapat mengatakan ini, pasti tidak akan lebih dari dua kali pemangkasan," katanya.

    Para pembuat kebijakan the Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi 23 tahun ketika mereka bertemu pada 11-12 Juni di Washington.

    Kashkari mengatakan bahwa ia tidak yakin pertumbuhan perlu melambat dan pengangguran meningkat untuk membawa inflasi pada akhirnya kembali ke target 2 persen Fed.

    Sebuah laporan inflasi baru dari April akan dirilis pada Jumat, dan para ekonom memperkirakan bahwa pengukur inflasi yang lebih disukai oleh The Fed akan menunjukkan beberapa kelegaan dalam data tersebut.

    Berbicara pada Forum Kebijakan Moneter Internasional Barclays-CEPR, Kashkari menunjuk pada tekanan di pasar properti komersial sebagai sebuah risiko bagi perekonomian AS.

    Dia memperkirakan "kerugian besar" di sektor ini dan mengatakan bahwa kemungkinan akan ada kejutan di mana kerugian tersebut terjadi.

    Mengenai keputusan para pembuat kebijakan the Fed baru-baru ini untuk memperlambat laju pengurangan neraca keuangan bank sentral, Kashkari mengatakan bahwa hal ini tidak boleh ditafsirkan sebagai akhir dari proses tersebut.

    "Kami hanya ingin memperlambat sedikit agar kami memiliki waktu untuk memantau sinyal-sinyal pasar, namun hal ini tidak akan mengubah tujuan," ujar Kashkari, yang tidak memberikan suara pada kebijakan moneter tahun ini.

    Para pejabat Fed telah berjanji untuk memangkas neraca keuangan hingga ke titik di mana cadangan hanya "cukup", sambil berusaha menghindari tekanan di pasar uang.

    Tak Buru-buru Pangkas Suku Bunga

    Kashkari mengatakan para pembuat kebijakan harus bersabar dalam memantau apakah inflasi cukup melambat sebelum menurunkan suku bunga.

    Kashkari mengatakan ekonomi tetap "sangat tangguh" dan pasar tenaga kerja terus kuat, terutama di sektor jasa. Dia menambahkan, meskipun tidak ada yang bisa dikesampingkan dalam hal kebijakan di masa depan, sebaiknya bank sentral atau The Fed menunggu dan mengamati situasinya.

    "Banyak orang mengira kita akan berada dalam resesi menjelang akhir tahun lalu, tetapi itu tidak terjadi. Sebaliknya, kita mengalami pertumbuhan yang sangat kuat. Konsumen AS tetap tangguh, dan pasar perumahan juga demikian. Jadi, saya tidak melihat perlunya terburu-buru menurunkan suku bunga. Saya pikir kita harus bersabar dan melakukannya dengan benar," ungkap Kashkari.

    "Di awal tahun ini, inflasi 'bergerak stagnan,' dan hal itu menimbulkan pertanyaan dalam benak saya: apakah proses disinflasi berlanjut atau apakah kita berada di level inflasi 3 persen. Saya pikir masih terlalu dini untuk mengetahui dan kita perlu menunggu dan melihat untuk mendapatkan keyakinan yang lebih besar," tandasnya.

    Jadwal Data Ekonomi

    Senin (27/5/2024)

    • Data tingkat keuntungan industri China pada April
    • Pidato Gubernur BoJ Kazuo Ueda
    • Uang beredar Indonesia pada April

    Selasa (28/5/2024)

    • Indeks Keyakinan Konsumen AS pada Mei
    • Hasil survei ekonomi China oleh Bloomberg
    • Inflasi harga produsen Jepang sektor jasa pada April
    • Tingkat suku bunga acuan Srilanka
    • Data ekspektasi inflasi 1 tahun dan 3 tahun Uni Eropa pada April
    • Gubernur The Fed Mester dan Gubernur The Fed Bowman akan bicara di Forum Bank of Japan
    • Gubernur The Fed Kaskhari memberi pidato panel

    Rabu (29/5/2024)

    • Tingkat inflasi April Australia
    • Indeks keyakinan konsumen Jepang
    • Data pengajuan KPR AS (MBA Mortgage Application)
    • Indeks Manufaktur Richmond Fed untuk Mei
    • Data Uang Beredar Uni Eropa
    • Gubernur The Fed Cook dan Gubernur The Fed Daly bicara dalam AI

    Kamis (30/5/2024)

    • Beige Book The Fed
    • Data PDB Amerika kuartal 1-2024
    • Data tingkat konsumsi pribadi AS kuartal 1-2024
    • GDP Price Index Amerika kuartal 1-2024
    • Core GDP Price Index Amerika kuartal 1-2024
    • Data klaim awal dan lanjutan pengangguran AS
    • Data penjualan rumah Amerika
    • Tingkat keyakinan konsumen Eropa
    • Gubernur The Fed Williams hadiri acara Watertown Roundtables dan malam harinya di Economic Club of New York
    • Gubernur The Fed Bostic bicara dalam sebuah acara

    Jumat (31/5/2024)

    • Data produksi industri Korea Selatan pada April
    • Inflasi Tokyo di luar makanan segar pada April
    • Angka pengangguran Jepang April
    • Data PMI Manufaktur dan non-Manufaktur China bulan Mei
    • Data PDB India untuk kuartal 1-2024
    • Data inflasi Zona EuroAS
    • Data pendapatan pribadi AS
    • Data belanja pribadi AS
    • PCE Deflator bulanan April Amerika Serikat
    • PCE Core Deflator AS
    • Gubernur The Fed Logan bicara di sesi tanya jawab

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.