Logo
>

Tiga Faktor yang Bisa Buat IHSG Rebound

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Tiga Faktor yang Bisa Buat IHSG Rebound
IHSG masih di posisi merah. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali ditutup koreksi sebanyak 139,26 poin atau turun 2,14 persen ke level 6.380,40 pada perdagangan Selasa, 4 Maret 2025. Pelemahan ini disebabkan oleh sejumlah sentimen. 

    Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, tekanan terhadap IHSG dikarenakan sentimen global dan regional yang kurang kondusif.

    "Meskipun investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp309 miliar, dominasi aksi jual di pasar membuat indeks tetap berada di zona merah," ujar dia kepada Kabarbursa.com dikutip, Rabu, 5 Maret 2025.

    Menurutnya, kondisi ini diperparah lantaran  faktor eksternal seperti ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat dan China, kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden AS, serta perlambatan ekspansi sektor manufaktur AS. Hal ini pun semakin memperburuk sentimen investor.

    Dampak dari ketegangan tersebut, menurut Hendra, tidak hanya dirasakan di pasar Indonesia, tetapi juga di bursa Asia, Eropa, dan Amerika yang kompak melemah. 

    "Hal ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, yang turut menyeret turun pasar saham domestik," terangnya. 

    Hendra menyebut, IHSG masih berpotensi tertekan jika sentimen eksternal belum membaik. Apalagi, katanya, pergerakan indeks saat ini cenderung mencari titik bottom. 

    Dia menuturkan kombinasi beberapa faktor diperlukan agar IHSG bisa rebound. Ada tiga sentimen yang menjadi katalis positif, yaitu:

    1. Stabilisasi kondisi global.
    2. Kepastian arah kebijakan The Fed terkait suku bunga
    3. Dukungan fundamental ekonomi domestik yang kuat. 

    "Jika faktor-faktor ini dapat berkontribusi positif, maka pemulihan IHSG akan lebih berkelanjutan," jelasnya. 

    Untuk perdagangan hari ini, Hendra memperkirakan IHSG akan mengalami penguatan terbatas dengan menguji area resistance 6440, dengan pergerakan di rentang 6.270-6.440.

    Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.528,97 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.361,40. 

    Total volume transaksi mencapai 205,22 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp13,12 triliun dari 1,17 juta transaksi. 

    Di tengah hancurnya IHSG. Sejumlah saham malah mencatatkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, saham Pradiksi Gunatama Tbk atau dalam kode saham PGUN yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal memimpin daftar top gainers setelah melonjak 24,80 persen ke level Rp780 per saham. 

    Di posisi kedua, saham Perdana Bangun Pusaka Tbk atau dalam kode saham KONI yang beroperasi di sektor industri dasar dan kimia melesat 24,69 persen ke level Rp1.515 per saham. 

    Sementara itu, saham Andalan Sakti Primaindo Tbk atau dalam kode saham ASPI yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal juga mencatatkan penguatan signifikan, naik 21,85 persen ke level Rp145 per saham. 

    Saham Geoprima Solusi Tbk atau dalam kode saham GPSO yang beroperasi di sektor teknologi turut mengalami kenaikan kuat, menguat 11,85 persen ke level Rp472 per saham. 

    Terakhir, saham Estee Gold Feet Tbk atau dalam kode saham EURO yang bergerak di sektor industri dasar dan kimia naik 9,43 persen ke level Rp174 per saham. 

    Di sisi lain, sejumlah saham mengalami tekanan jual. Saham Elitery Data Sinergitama Jaya Tbk atau dalam kode saham ELIT yang bergerak di sektor teknologi memimpin daftar top losers setelah merosot 22,31 persen ke level Rp188 per saham.  

    Di posisi kedua, saham Rukun Raharja Tbk atau dalam kode saham RAJA yang beroperasi di sektor energi turun 19,87 persen ke level Rp2.500 per saham.  

    Sementara itu, saham Fortune Mate Indonesia Tbk atau dalam kode saham FMII yang bergerak di sektor properti dan real estat juga mencatatkan pelemahan signifikan, turun 18,97 persen ke level Rp376 per saham.  

    Saham Raharja Energi Cepu Tbk atau dalam kode saham RATU yang beroperasi di sektor energi turut mengalami tekanan jual, turun 18,75 persen ke level Rp5.850 per saham.  

    Terakhir, saham Solusi Sinergi Digital Tbk atau dalam kode saham WIFI yang bergerak di sektor teknologi terkoreksi 17,53 persen ke level Rp2.070 per saham.  

    Pelemahan IHSG pada hari ini dipicu oleh tekanan di berbagai sektor, dengan sektor energi yang turun 4,65 persen, sektor keuangan yang melemah 0,49 persen, serta sektor teknologi yang mencatatkan koreksi 2,54 persen. 

    Selain itu, sektor barang konsumsi non-siklikal juga mengalami penurunan sebesar 0,99 persen, properti minus 1,98 persen, transportasi minus 2,05 persen, sementara sektor industri dasar terkoreksi 1,32 persen. Semua sektor memerah pada penutupan perdagangan hari ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.