Logo
>

TPIA bakal Bagikan Dividen Rp3,84 per Saham, Yield Mini

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menetapkan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp3,8427 per saham, dengan yield hanya 0,05 persen.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
TPIA bakal Bagikan Dividen Rp3,84 per Saham, Yield Mini
Emiten petrokimia terbesar di Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), resmi mengumumkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2025. (Foto: Dok. Chandra Asri Pacific)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Emiten petrokimia terbesar di Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), resmi mengumumkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2025. 

    Berdasarkan keputusan edaran direksi dan dewan komisaris tertanggal 29 Oktober 2025, perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp3,8427 per saham yang diambil dari laba bersih tahun berjalan per 30 Juni 2025.

    Jadwal pembagian dividen telah ditetapkan dengan cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 10 November 2025, serta ex date pada 11 November 2025. 

    Di pasar tunai, cum date jatuh pada 12 November 2025 dan ex date pada 13 November 2025. Adapun recording date atau daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen ditetapkan pada 12 November 2025 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 28 November 2025.

    Dalam pengumuman resminya di keterbukaan informasi, manajemen menegaskan bahwa pemberitahuan ini merupakan pengumuman resmi dan tidak akan ada surat pemberitahuan khusus kepada pemegang saham. 

    "Dividen akan dibagikan kepada investor yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 12 November 2025. Bagi pemegang saham dengan saham berbentuk warkat (script), pembayaran dilakukan melalui pemindahbukuan langsung ke rekening yang telah terdaftar setelah menyerahkan surat mandat dividen beserta identitas dan NPWP," tulis manajemen dalam pengumuman resminya Jumat, 31 Oktober 2025.

     Sementara itu, bagi pemegang saham yang sahamnya tersimpan dalam penitipan kolektif KSEI, pembagian dividen akan disalurkan melalui perusahaan efek atau bank kustodian masing-masing.

    Terkait perpajakan, dividen akan dikenakan pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk wajib pajak dalam negeri, pengenaan pajak mengikuti Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pemegang saham wajib menyerahkan NPWP paling lambat 12 November 2025 pukul 16.00 WIB. Sedangkan bagi wajib pajak luar negeri, tarif pajak 20 persen akan dikenakan sesuai Pasal 26 UU PPh, kecuali negara asal pemegang saham memiliki perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) dengan Indonesia dan telah menyerahkan dokumen DGT Form atau Certificate of Residence yang sah sebelum batas waktu yang ditentukan.

    Bukti pemotongan pajak bagi pemegang saham warkat dapat diambil di kantor PT Raya Saham Registra selaku BAE, sedangkan bagi pemegang saham di KSEI dapat mengambilnya melalui perusahaan efek atau bank kustodian tempat rekening efek dibuka.

    Berdasarkan data perdagangan, harga saham TPIA pada perdagangan pekan terakhir berada di level Rp7.050, turun 3,09 persen dibanding sepekan sebelumnya menjelang pengumuman pembagian dividen. 

    Dengan dividen Rp3,8427 per saham, yield yang ditawarkan hanya sekitar 0,05 persen, mencerminkan pembagian dividen yang tergolong kecil. Tahun sebelumnya, TPIA membagikan dividen sebesar Rp5,69 per saham dengan ex-date 20 Juni 2025 dan pembayaran pada 11 Juli 2025.

    Kinerja keuangan TPIA dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fluktuasi pembagian dividen. Pada 2021, perusahaan sempat membagikan dividen jumbo sebesar Rp51,78 per saham, sementara pada 2020 nilainya mencapai Rp31,60 per saham. Dengan payout ratio tahun berjalan di kisaran 1,18 persen dan dividend yield 0,09 persen, pembagian dividen kali ini menjadi salah satu yang terendah dalam lima tahun terakhir.

    Pembagian dividen interim yang tergolong kecil ini mencerminkan langkah konservatif manajemen Chandra Asri dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah tekanan industri petrokimia global.

    Sepanjang paruh pertama 2025, industri masih dihadapkan pada pelemahan permintaan dari China, fluktuasi harga minyak mentah, dan kelebihan pasokan resin plastik di Asia yang menekan margin laba perusahaan. Kondisi tersebut membuat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk relatif terbatas, sehingga ruang pembagian dividen pun mengecil.

    Di sisi lain, perseroan juga tengah fokus menyiapkan pendanaan untuk proyek strategis nasional Chandra Asri 2 (CAP2) kompleks petrokimia terintegrasi berskala besar yang menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Dengan kebutuhan belanja modal yang tinggi, manajemen memilih untuk menahan sebagian besar laba guna memperkuat arus kas dan modal kerja. 

    Kebijakan pembagian dividen yang minim tersebut sekaligus menjadi sinyal kehati-hatian perseroan dalam menjaga struktur keuangan dan mempertahankan peringkat kredit investment grade. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".