KABARBURSA.COM - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bakal menjalankan bisnis pelayanan kepelabuhan laut dan penyimpanan curah cair di kawasan Cilegon, Banten.
Adapun bisnis tersebut dijalankan TPIA melalui anak usahanya yakni PT Chandra Pelabuhan Nusantara (CPN). Perlu diketahui, CPN sendiri mengoperasikan tiga dermaga di Selat Sunda dengan kapasitas 96.000 Deadweight Tonnage (DWT). Selain itu ada juga tangki dengan besar 518.000 kubik meter untuk ethylene, naphtha, hingga propylene
Proyek baru ini diyakini bakal membuat para investor tertarik dengan TPIA. Apalagi emiten TPIA mempunyai kinerja yang terbilang positif.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit, Rabu, 14 Juli 2024, TPIA mempunyai kinerja yang positif dalam satu bulan terakhir dengan nilai performa 7.08 persen.
Untuk net income, TPIA berhasil meraup Rp526 miliar pada kuartal pertama 2024, angka ini naik signifikan dibanding tahun lalu dalam periode yang sama yakni Rp128 miliar.
Pendapatan bersih TPIA tahun 2024 diprediksi menyentuh Rp2,103 miliar, turun dibanding tahun lalu senilai Rp518 miliar.
Berpindah ke neraca keuangan kuartal pertama 2024, kas dan setara kas yang dimiliki TPIA sebesar Rp16,354 miliar, naik daripada tahun lalu pada periode yang sama yakni Rp12,402 miliar.
Kemudian aset yang dipunya TPIA pada kuartal pertama 2024 adalah Rp85,278 miliar, meningkat dibanding tahun lalu Rp74,634 miliar. Adapun liabilitas dan ekuitas emiten ini sebesar Rp85,278 miliar.
Sementara dikutip RTI Bussiness, Rabu, 24 Juli 2024, TPIA mencatatkan mencatatkan volume transaksi sebesar Rp404,1 juta selama satu bulan. Adapun saham yang diperdagangkan adalah Rp3,8 triliun dengan frekuensi perdagangan hingga 103,135.
Beberapa waktu lalu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga baru meresmikan pengoperasian pabrik Bag Film Roll (BFR) baru. Nantinya, pabrik ini akan memanfatkan produk polyethylene.
Direktur Downstream Production Chandra Asri Group, Boedijono Hadipoespito mengatakan pihaknya juga memiliki rencana dalam memperluas komersialisasi Pabrik BFR.
Boedijono menuturkan, pabrik BFR bisa memberi dampak positif sebab bisa meningkatkan efektivitas supply chain untuk perseroan dan bisa memberi pelayanan kepada konsumen.
Selain itu, PT Chandra Asri Pacific Tbk juga pernah berkolaborasi dengan ASEAN Center of Excellence on Smart City (ASECH) dan Jimbaran Hijau meresmikan Showcase Nasional Jalan Aspal Plastik di Kawasan Jimbaran Hijau pada Selasa, 11 Juni 2024.
Showcase Nasional Aspal Plastik ini merupakan Pusat Pembelajaran (Learning Center) bagi pengembangan aspal plastik yang diharapkan dapat memberikan inspirasi agar diaplikasikan lebih luas di berbagai wilayah di Indonesia.
Showcase aspal plastik ini akan menjadi Learning Center di mana pemangku kebijakan dari berbagai daerah dapat meninjau secara langsung penggunaan sampah plastik bernilai rendah, seperti kresek, sebagai campuran aspal.
Berdasarkan informasi dari perusahaan, Bali dipilih sebagai lokasi showcase ini karena lokasinya yang strategis (international hub), memiliki banyak lembaga swadaya masyarakat dan komunitas, serta tersohor sebagai destinasi rekreasi terbaik di dunia sehingga dapat mendorong peningkatan adopsi inovasi aspal plastik ini di Indonesia.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyampaikan, sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri Group berkomitmen untuk mendorong penerapan aspal plastik secara berkelanjutan sebagai solusi bagi permasalahan sampah plastik di berbagai wilayah di Indonesia.
Keberadaan Showcase Nasional Aspal Plastik di Jimbaran, Bali ini akan memberikan kemudahan bagi pemerintah kota dan kabupaten dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mempelajari inovasi aspal plastik ini sehingga dapat diterapkan di lebih banyak area.
“Inisiatif ini tidak hanya dapat membantu mengurangi beban lingkungan tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya membangun infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan, serta mendukung visi kota cerdas yang lebih hijau dan efisien,” terangnya, Rabu, 12 Juni 2024.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia serta satu-satunya yang mengoperasikan Naphtha Cracker. Komplek petrokimia perseroan berlokasi di Banten, merupakan pabrik petrokimia utama yang memanfaatkan teknologi dan fasilitas pendukung canggih berkelas dunia yang memproduksi Olefins (Ethylene, Propylene dan produk turunan seperti Py-Gas dan Mixed C4).
Segmen bisnis perusahaan termasuk Olefin (etilen, propilen, bensin pirolisis, campuran C4) Poliolefin (polietilen dan polipropilen), monomer Stirena, Butadiena, dan penyewaan Tangki dan dermaga.
Per kuartal I 2024 , Saham TPIA mayoritas dipegang oleh PT Barito Pacific Tbk sebesar 34,63 persen, sedangkan 30,57 persen dimiliki oleh SGC Chemicals Public Company Limited, PT Top Investment Indonesia sebesar 15 persen dan Masyarkat sebesar 10,66 persen sedangkan Prajogo Pangestu sebesar 5,06 persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.