Logo
>

TPIA Siapkan IPO Anak Usaha, Perkuat Struktur Permodalan?

Ditulis oleh Yunila Wati
TPIA Siapkan IPO Anak Usaha, Perkuat Struktur Permodalan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang dikenal sebagai salah satu emiten terbesar dan terkaya di Indonesia, tengah mempersiapkan langkah besar untuk membawa anak perusahaannya, PT Chandra Daya Investasi (CDI), untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini semakin menguat seiring dengan sejumlah aksi korporasi yang tengah dilaksanakan oleh TPIA.

    Keputusan ini dilihat sebagai strategi yang memiliki potensi besar dalam memperkuat posisi TPIA, baik dari segi keuangan maupun operasional.

    Yehezkiel Christian, seorang analis dari Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia, menilai bahwa IPO ini dapat membuka peluang sinergi yang lebih kuat, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta memperbesar kapasitas ekspansi bisnis. Sebuah langkah yang juga diyakini akan memberikan keleluasaan keuangan bagi TPIA untuk memperkuat daya saing dan kapasitas pertumbuhannya.

    Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, manajemen TPIA telah mengonfirmasi keterlibatannya dengan CDI, yang berfokus pada sektor infrastruktur. PT Chandra Daya Investasi memiliki peran penting dalam grup Chandra Asri, karena bisnis infrastruktur yang dijalankannya dianggap memiliki prospek yang cerah dan mampu berkontribusi signifikan pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Menurut Erri Dewi Riani, General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA, CDI dianggap sebagai salah satu pendorong utama perkembangan TPIA, berkat potensi besar yang ditawarkan oleh sektor infrastruktur.

    Meskipun rencana IPO untuk CDI masih dalam tahap pembahasan internal, langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya strategis TPIA untuk memperkuat struktur permodalan dan mengoptimalkan portofolio bisnisnya. Pasar juga akan melihat bagaimana keberhasilan IPO ini bisa mendongkrak pertumbuhan dan daya saing Chandra Asri Group di pasar modal Indonesia, terutama dalam mengembangkan sektor infrastruktur yang sedang berkembang pesat di Indonesia.

    IPO anak perusahaan ini menjadi indikasi positif bagi investor, karena membuka kesempatan untuk meraih keuntungan dari sektor yang semakin relevan dan memiliki prospek yang baik dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika terealisasi, langkah ini tentu akan semakin memperkokoh posisi TPIA sebagai salah satu pemain utama di pasar modal Indonesia, sekaligus memperluas pengaruhnya dalam sektor-sektor penting yang sedang tumbuh.

    Raih Status OVNI

    Pabrik milik PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang berada di Ciwandan, Cilegon, Banten, berhasil meraih status Objek Vital Nasional Bidang Industri (OVNI). Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian RI Nomor 3023 Tahun 2024, status ini menegaskan peran penting pabrik tersebut dalam menjaga ketahanan industri nasional.

    Tidak hanya itu, pemberian status OVNI juga memberikan perlindungan lebih besar terhadap fasilitas strategis milik TPIA.

    Dengan status OVNI ini, TPIA tak hanya mendapatkan peningkatan dalam hal keamanan dan perlindungan operasional, tetapi juga mampu mengoptimalkan efisiensi operasional pabriknya di tengah tingginya permintaan bahan baku petrokimia, baik di pasar domestik maupun internasional.

    Pabrik yang terletak di Ciwandan kini memiliki posisi yang semakin strategis, memungkinkan TPIA untuk memenuhi permintaan pasar secara lebih efektif dan mendukung pengembangan bisnis jangka panjang.

    Langkah ini juga mencerminkan keseriusan TPIA dalam mempertahankan dan meningkatkan peranannya di sektor petrokimia yang semakin kompetitif.

    Selain itu, TPIA semakin memperluas cakupan bisnisnya melalui inisiatif lain yang signifikan, yaitu melalui IPO anak usaha, PT Chandra Daya Investasi, yang bergerak di sektor infrastruktur. IPO ini diharapkan dapat memberikan pendanaan tambahan yang diperlukan untuk mendukung berbagai proyek baru, sekaligus meningkatkan fleksibilitas modal bagi grup.

    Pendanaan dari IPO ini juga akan memperkuat kapasitas TPIA untuk mengeksplorasi peluang ekspansi lebih lanjut dan memanfaatkan momentum pertumbuhan yang ada.

    Mengutip Hanan Putihrai Sekuritas, Selasa, 4 Februari 2025, dalam skala global, TPIA menunjukkan ambisinya untuk memperluas jangkauan dan mendiversifikasi portofolio asetnya dengan mengakuisisi kilang Shell di Pulau Bukom, Singapura, melalui usaha patungan CAPGC Pte. Ltd, yang bekerja sama dengan Glencore.

    Akuisisi ini didanai melalui pinjaman hijau senilai USD1 miliar, yang dikelola oleh anak usaha Aster Chemicals & Energy. Strategi pembiayaan ini tidak hanya efisien secara finansial, tetapi juga mendukung inisiatif keberlanjutan TPIA, mengingat semakin pentingnya kepatuhan terhadap standar lingkungan global.

    Dengan menggunakan struktur utang dalam rupiah yang dikonversi ke dolar AS, TPIA dapat memanfaatkan depresiasi nilai tukar rupiah untuk menekan beban bunga, memberikan keuntungan tambahan dalam hal manajemen biaya.

    Perolehan kilang baru ini diproyeksikan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan TPIA, dengan CAPGC diperkirakan akan menyumbang pendapatan hingga USD8 miliar per tahun pada periode 2024-2026.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79