Logo
>

Transportasi dan Energi Dorong IHSG ke Zona Hijau

IHSG dibuka menguat 0,11 persen ke 7.623 pada Selasa pagi, ditopang penguatan sektor transportasi, energi, dan konsumsi siklikal.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Transportasi dan Energi Dorong IHSG ke Zona Hijau
IHSG menguat ke 7.623, ditopang sektor transportasi dan energi. Saham RUIS, SMMT, dan SWID jadi top gainer pagi ini. Foto: Dok. KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 0,11 persen atau menanjak 8 poin ke level 7.623 pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025.

Mengutip data perdagangan RTI Business, sebanyak 209 saham menghijau, 76 saham di zona merah, dan 275 saham mengalami stagnan.

Volume perdagangan pada pembukaan sesi I hari ini sebanyak 300,966 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp188,225 miliar.

Adapun merujuk data Stokcbit, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) menempati posisi teratas sebagai top gainer. Saham perusahaan jasa pendukung migas ini melonjak 65 poin atau setara dengan kenaikan 34,76 persen ke level Rp252.

Di posisi kedua ada saham PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) yang terpantau menguat signifikan sebesar 21,67 persen ke level Rp73.

Selanjutnya, saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), ikut menguat 225 poin atau 20,74 persen ke posisi Rp1.310. PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) juga menguat 12,55 persen atau naik 145 poin ke level Rp1.300.

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT), menempati posisi terakhir dalam daftar lima besar top gainer pagi ini usai menguat 8 poin atau 10 persen ke level Rp88.

Di sisi lain, saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) memimpin deretan top loser dengan penurunan 5,92 persen atau turun 9 poin ke level Rp143. Saham PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) menyusul dengan penurunan 4,35 persen ke posisi Rp22.

Saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) ikut terkoreksi sebesar 3,94 persen atau turun 10 poin menjadi Rp244, sementara saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) melemah 3,32 persen atau turun 50 poin ke level Rp1.455.

Saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) turut mengalami pelemehan hinga masuk daftar loser setelah menurun sebesar 3,28 persen menjadi Rp118.

Dari sisi sektoral, sektor transportasi menjadi pemimpin penguatan pagi ini dengan kenaikan 0,60 persen. Diikuti oleh sektor energi yang menguat 0,41 persen, serta sektor non-cyclical goods yang naik 0,34 persen.

Sektor properti dan barang konsumsi siklikal juga mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,32 persen.

Sementara itu, sektor keuangan mengalami tekanan dengan penurunan sebesar 0,17 persen, disusul sektor industri yang turun 0,06 persen. Sektor kesehatan juga melemah tipis sebesar 0,09 persen.

IHSG Berpeluang Tembus 7.800

IHSG berpeluang menembus level 7.800 dalam jangka menengah. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu dicermati para investor. Diketahui, IHSG ditutup menghijau setelah menguat sebesar 0,94 persen atau menanjak 71 poin ke level 7.614 pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025.

Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan penguatan ini tak lepas dari kombinasi sentimen positif baik dari global maupun domestik.

Dari sisi global, ia menyebut pasar merespons positif meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, serta optimisme menjelang pembicaraan dagang AS–China yang digelar di Stockholm.

"Selain itu, pelaku pasar juga tengah menantikan arah kebijakan suku bunga The Fed, di mana ekspektasi pasar cenderung mengarah pada sikap dovish dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, harga komoditas energi seperti minyak mentah turut menguat, memberikan sentimen tambahan bagi saham-saham berbasis sumber daya alam," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com, Senin, 28 Juli 2025.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG dipengaruhi oleh kekuatan fundamental Indonesia yang tetap menjadi penopang utama. Menurut Hendra, investor merespons positif tren pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

Ia menyampaikan proyeksi penurunan suku bunga Bank Indonesia pada akhir tahun juga menjadi katalis tambahan, memberikan ruang untuk cost of fund yang lebih rendah bagi dunia usaha.

"Sektor-sektor seperti infrastruktur, energi, dan basic materials mengalami penguatan signifikan, tercermin dari kenaikan indeks sektoral IDXINFRA (+2,61 persen), IDXENERGY (+1,36 persen), dan IDXBASIC (+2,25 persen)," katanya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.