Logo
>

Tujuh Strategi Hilirisasi Kelautan-Perikatan Usulan Kadin

Ditulis oleh Syahrianto
Tujuh Strategi Hilirisasi Kelautan-Perikatan Usulan Kadin

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah mengajukan tujuh rencana strategis bagi pengembangan sektor hilirisasi kelautan dan perikanan kepada pemerintah. Yugi Prayanto, Wakil Kepala Badan Pembinaan UMKM dan Ekonomi Kerakyatan Kadin Indonesia, menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut penting untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor produk perikanan dan kelautan Indonesia.

    Menurutnya, strategi tersebut disusun setelah melakukan analisis terhadap tantangan, hambatan, dan potensi yang ada dalam sektor tersebut. Ketujuh strategi yang diusulkan Kadin tersebut yakni penyelarasan dan harmonisasi peraturan-peraturan yang ada sehingga lebih efektif dan efisien baik antarlembaga, kementerian dan daerah.

    Membangun sistem logistik ikan nasional, memperbanyak industri pengolahan perikanan (unit pengolahan ikan/UPI), mempermudah skema pendanaan untuk produksi dan pengolahan perikanan.

    Kemudian memperpendek jalur distribusi dari UPI ke konsumen akhir untuk efisiensi biaya logistik, memperbanyak penjualan produk frozen ke pasar ritel serta mendorong industri untuk membuat produk yang mudah dimasak di rumah.

    Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata konsumsi ikan nasional pada 2021 mencapai 55,37 persen kg/kapita meningkat dari 2020 yang sebanyak 54,56 kg/kapita.

    Sementara itu, udang dan tuna cakalang sebagai komoditas unggulan sektor perikanan berdasarkan nilai dan volume. Sedangkan produk potensial lain berdasarkan nilai di antaranya, rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita dan rumput laut.

    Volume dan nilai ekspor hasil perikanan tahun 2021 juga mencatat perubahan dibanding tahun 2020. Volume tahun 2021 tercatat sebesar 1,22 juta ton, sementara tahun 2020 mencapai 1,26 juta ton. Namun secara nilai, ekspor perikanan tahun 2021 mencapai 5,72 miliar dolar AS, atau meningkat dibanding tahun 2020 senilai 5,21 miliar dolar AS.

    Sementara itu terkait hambatan serta tantangan di sektor kelautan dan perikanan menurut Yugi yakni permasalahan utama industri pengolahan perikanan adalah kekurangan bahan baku.

    "Jika bahan baku tersedia, harganya lebih tinggi dibandingkan negara pesaing seperti India, Vietnam, Ekuador, dan negara lainnya," katanya.

    Kemudian, banyaknya peraturan pemerintah pusat dan daerah khususnya di perikanan budidaya dan tangkap yang dinilai menghambat produksi perikanan.

    Sementara itu, tambahnya, produk perikanan mayoritas diperdagangkan dalam bentuk fresh sehingga kualitas sulit terjaga, pemilihan produk perikanan yang kurang baik, karena tidak semua produk perikanan semakin diolah semakin bernilai tambah. "Hambatan lainnya yakni skema pendanaan yang belum memadai," katanya.

    Yugi menyatakan, Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi dan kontribusi perikanan yang signifikan bagi dunia. Selain menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan, laut nusantara juga menjadi tumpuan hidup masyarakat dengan berbagai jenis usaha.

    Indonesia juga merupakan pusat bisnis perikanan, pelayaran, dan pariwisata tambahnya, serta memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (202 ribu km), dengan panjang mencapai 55 ribu km.

    Isu Ekonomi Strategis

    Terdapat tiga isu ekonomi strategis yang telah disiapkan Kadin Indonesia untuk pemerintahan baru, presiden dan wakil presiden terpilih, untuk lima tahun kepemimpinan ke depan. Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Arsjad Rasjid merinci ketiga isu tersebut.

    Menurut Arsjad, ketiga isu tersebut adalah optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM nasional, dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah. Ia mengaku optimis Indonesia memiliki kemampuan menghadapi ketiga isu ini.

    “Kemampuan Indonesia dalam mengatasi ketiga isu tersebut, selanjutnya juga menentukan kesuksesan dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Guna mencapai tujuan itu, maka penting bagi pemerintah, dunia usaha serta seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk dapat bersinergi dan bergotong royong,” kata dia, dikutip Rabu, 29 Mei 2024.

    Sehubungan dengan isu-isu strategis ekonomi yang dihadapi dunia usaha serta pengembangan program pemerintah lima tahun ke depan, jelas Arsjad, Kadin Indonesia sedang menyiapkan whitepaper berisi usulan dan masukan dari pelaku usaha di berbagai sektor dan daerah, investor serta akademisi.

    “Usulan dan masukan Kadin ini diharapkan dapat memperkuat dan menyukseskan program pembangunan 2024-2029, serta mendorong implementasi Asta Cita dan 17 program prioritas pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” ucap Arsjad.

    Menurutnya inisiatif itu juga menegaskan komitmen Kadin Indonesia terhadap pemerintah dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Ia juga menuturkan, sebagai induk organisasi yang mewadahi dunia usaha serta mitra strategis pemerintah bidang perekonomian, Kadin Indonesia siap bergotong royong menyukseskan program pemerintah 2024-2029 dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan merealisasikan cita-cita Indonesia Emas 2045.

    “Yaitu sebagai negara maju dan keluar dari jebakan kelas menengah (middle-income trap),” jelas Arsjad. Lebih lanjut Arsjad mengatakan, whitepaper yang sedang disiapkan Kadin Indonesia berisi usulan dan masukan di bidang ekonomi yang nantinya disampaikan ke pemerintah. “Dan diharapkan dapat menjadi referensi dalam penyusunan pembangunan ekonomi jangka menengah” tambah Arsjad.

    Selain menampung usulan dan masukan dari asosiasi industri di berbagai sektor dan berbagai daerah, Kadin Indonesia juga akan melibatkan investor, lembaga riset, universitas dan akademisi, organisasi masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya dalam penyusunan whitepaper melalui survei dan diskusi.

    Ia menjelaskan penyusunan whitepaper yang dilakukan Kadin akan dilakukan secara inklusif dan kolaboratif, dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan. Termasuk dalam isi whitepaper adalah rekomendasi fokus area pembangunan yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan realisasi program prioritas pemerintah lima tahun ke depan.

    “Selain itu, whitepaper ini juga berkesinambungan dengan Roadmap Indonesia Emas 2045 yang Kadin luncurkan tahun lalu,” ungkap Arsjad. Kadin Indonesia, tambah Arsjad, telah membuat Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang menjadi panduan bagi dunia usaha sekaligus melengkapi roadmap yang disusun pemerintah untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.