KABARBURSA.COM - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Andry Asmoro, menyatakan proyeksinya terkait uang beredar di Indonesia. Menurutnya, uang beredar dalam arti luas atau M2 diperkirakan akan mengalami peningkatan yang signifikan selama periode Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Asmo menjelaskan bahwa selama empat bulan sebelum pemilu dan satu bulan setelah pemilu, tren uang beredar (M2) selalu menunjukkan kenaikan. Sejak Pemilu 2004 hingga saat ini, terjadi peningkatan yang konsisten.
Pada 2014, uang beredar mencapai Rp165,5 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp1.897 triliun pada 2019. Dengan proyeksi tersebut, Asmo memperkirakan bahwa uang beredar pada Pemilu 2024 dapat mencapai angka setidaknya Rp2.197 triliun.
“Pada 2014 Rp165,5 triliun, 2019 Rp189,7 triliun dan ini naik Rp20 triliun - Rp30 triliun. Tahun ini Pemilu 2024 bisa naik lebih kencang,” ungkapnya dalam Media Gathering Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2023.
Perkiraan ini didukung oleh data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023, yang mencatat bahwa M2 tumbuh sebesar 34 persen secara tahunan (year-on-year), setelah sebelumnya tumbuh 60 persen pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 78 persen yoy, dengan simpanan berjangka menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 64 persen yoy pada Oktober 2023.
Asmo berharap bahwa peningkatan peredaran uang dapat mendorong aktivitas belanja masyarakat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan Pemilu 2024 di depan mata, proyeksi ini memberikan gambaran bahwa uang beredar akan menjadi salah satu faktor kunci dalam mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.