Logo
>

Usaha Kertas Sinar Mas Bangun Pabrik Baru di Karawang

Ditulis oleh KabarBursa.com
Usaha Kertas Sinar Mas Bangun Pabrik Baru di Karawang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), perusahaan kertas yang dimiliki oleh Grup Sinar Mas, mengumumkan bahwa pembangunan pabrik baru di Karawang, Jawa Barat, telah mencapai 28persen pada Februari 2024.

    “Hingga saat ini, INKP telah menggelontorkan 25persen dari belanja modal (capital expenditure/capex) dengan menggunakan kas internal dan mendapatkan pinjaman sindikasi senilai US$1,8 miliar (Rp 28 triliun) dari 29 bank,” tulis Mandiri Sekuritas dalam ulasannya, dikutip Kabar Bursa pada Minggu 17 Maret 2024.

    Indah Kiat telah memulai pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 3,9 juta ton di Karawang, Jawa Barat, sejak tahun 2023. Dengan ekspansi ini, kapasitas produksi Indah Kiat akan meningkat menjadi 11 juta ton. Total biaya proyek ini mencapai US$3,6 miliar (Rp56 triliun), di mana 60persen akan didanai melalui utang.

    Rencana belanja modal Indah Kiat untuk pabrik baru telah melampaui target minimal BKPM untuk mendapatkan tax holiday. Dengan demikian, perusahaan memiliki hak atas tax holiday selama 22 tahun, dengan pengurangan PPh badan 100persen selama 20 tahun dan pengurangan PPh badan 50persen selama 2 tahun.

    {

    "isTransparent": false,

    "largeChartUrl": "",

    "displayMode": "regular",

    "width": "100persen",

    "height": "740",

    "colorTheme": "light",

    "symbol": "IDX:INKP",

    "locale": "en"

    }

    Perusahaan yang memiliki kode saham INKP tersebut menargetkan commissioning pabrik baru pada kuartal I-2025, atau tertunda dari rencana awal pada kuartal III-2024. Indah Kiat juga telah merevisi asumsi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) pada studi kelayakan pabrik baru, dengan ASP kertas industri yang diperkirakan akan berada di bawah US$1.000/ton selama lemahnya permintaan dari pasar China.

    “INKP menyebutkan bahwa tingkat utilisasi pabrik baru akan mencapai 50-60persen pada akhir 2025 dan secara bertahap akan meningkat menjadi 90persen pada 2026,” ungkap Mandiri Sekuritas.

    Pabrik baru tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya tunai sekitar 30persen karena integrasi produksi dan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar utama. Produksi kertas industri dari pabrik ini diperkirakan akan menghasilkan gross profit margin (GPM) sebesar 35-40persen, meningkat dari GPM kertas industri dan tisu saat ini yang sekitar 25persen.

    INKP berencana untuk mengekspor 80persen dari total output pabrik baru ke China, Filipina, dan negara-negara Eropa. Perusahaan juga akan menambah produk turunan dari proyek baru ini, seperti cangkir kertas dan kemasan makanan.

    Didirikan pada tahun 1976, INKP bergerak dalam bidang manufaktur pulp dan kertas, memproduksi bubur kertas (pulp), tisu, serta berbagai jenis kertas budaya dan industri. Perusahaan memiliki tiga pabrik di Riau, Tangerang, dan Serang, dengan total kapasitas terpasang sebesar 7,2 juta ton pada tahun 2023.

    Pada September 2023, sebagian besar pendapatan INKP berasal dari pulp (39persen), diikuti oleh kertas industri dan tisu (35persen), serta kertas budaya (26persen). Perusahaan memperkirakan bahwa stabilitas permintaan dari pasar Eropa dan Timur Tengah dapat mengimbangi potensi perlambatan di pasar China tahun ini.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi