Logo
>

Usai Diborong BlackRock, WIKA Berpotensi Rebound

Ditulis oleh Yunila Wati
Usai Diborong BlackRock, WIKA Berpotensi Rebound

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada awal bulan kemarin, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) diborong oleh perusahaan manajemen aset raksasa BlackRock Inc dan bank tertua kedua di Amerika Serikat (AS) State Street Corp. Aksi tersebut membawa saham WIKA berada di level Rp450 per saham.

    Banderol tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 120,68 persen year to date (YtD) dan melompat 309,09 persen dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Bahkan, selama periode 2-6 September 2024, total volume saham WIKA yang diperdagangkan mencaiap 2 miliar lembar dengan nila turnover sebesar Rp851,3 miliar.

    Adapun frekuensi transaksi saham BUMN Karya ini pada saat itu tembus 107.631 kali dalam sepekan.

    PT Wijaya Karya adalah perusahaan konstruksi dan infrastruktur milik negara yang memiliki portofolio bisnis besar di Indonesia. Analis Warren Buffett cenderung memilih perusahaan yang ia pahami dan memiliki model bisnis yang sederhana dan jelas.

    Infrastruktur dan konstruksi adalah sektor yang esensial dan bersifat defensif, terutama di Indonesia yang terus mengembangkan proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan infrastruktur lainnya. Ini menjadikan WIKA sebagai pilihan yang menarik karena berada dalam sektor yang relatif stabil dan selalu diperlukan.

    Pada perdagangan hari ini, 24 September 2024, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menampilkan pergerakan yang menarik, ditandai dengan formasi candlestick yang kuat, berupa pinbar, serta adanya peningkatan volume pada perdagangan terakhir.

    Investor berpotensi melihat ini sebagai sinyal pembalikan tren minor (rebound) setelah fase koreksi singkat. Dengan target harga di 456 dan 480, serta level cut loss di 380, strategi ini berpotensi memberikan keuntungan yang menarik jika tren kenaikan terus berlanjut.

    Buffett sering menekankan pentingnya manajemen yang handal dan jujur. Dalam kasus WIKA, sebagai perusahaan BUMN, manajemennya bertanggung jawab tidak hanya kepada pemegang saham, tetapi juga kepada pemerintah dan publik. Kinerja manajemen yang dapat mengarahkan proyek-proyek besar dengan baik akan menjadi kunci dalam keberhasilan perusahaan.

    Kinerja Keuangan Stabil

    Buffett juga sangat fokus pada perusahaan yang memiliki performa keuangan yang stabil dan mampu menghasilkan laba secara konsisten. Analisis fundamental dari PT Wijaya Karya menunjukkan bahwa meskipun volatilitas sahamnya cukup tinggi, perusahaan ini memiliki pendapatan yang kuat dan profitabilitas yang sehat di masa lalu.

    Penting bagi investor untuk mengevaluasi lebih lanjut rasio seperti ROE (Return on Equity) dan pertumbuhan laba bersih dalam beberapa tahun terakhir untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki potensi jangka panjang yang solid.

    Harga yang Masuk Akal (Intrinsic Value)

    Buffett selalu berusaha membeli saham dengan harga di bawah nilai intrinsiknya. Berdasarkan analisis teknikal yang diberikan, level entry di 394 menunjukkan adanya potensi rebound setelah koreksi. Namun, dari sudut pandang Buffett, investor harus melihat lebih dalam pada nilai intrinsik perusahaan dibandingkan hanya mengikuti pergerakan teknikal jangka pendek.

    Jika harga saham sekarang berada di bawah nilai intrinsiknya, maka ini adalah peluang yang layak untuk dipertimbangkan.

    Prospek Jangka Panjang

    Salah satu kunci keberhasilan Buffett adalah fokus pada investasi jangka panjang. Proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk yang dikelola oleh WIKA, memiliki siklus pembangunan yang panjang dan didukung oleh pemerintah.

    Dengan kebutuhan terus meningkat akan infrastruktur, jangka panjang WIKA tampak cerah. Buffett tidak peduli dengan volatilitas harga jangka pendek, dan lebih tertarik pada potensi pertumbuhan perusahaan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.

    Masuk MSCI Indonesia Small Cap

    PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali menjadi sorotan dengan pencapaian impresif pada kuartal II-2024. Saham perusahaan konstruksi milik negara ini tidak hanya memperlihatkan performa keuangan yang kuat, tetapi juga mendapatkan pengakuan melalui masuknya dalam daftar MSCI Indonesia Small Cap Index.

    Evaluasi MSCI terhadap indeks saham Global Standard Index dan Small Cap Index dilakukan selama periode 2 September hingga 25 November 2024, di mana lima emiten dari Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam perhitungan indeks ini, termasuk WIKA.

    WIKA berhasil mencatatkan laba bersih yang signifikan pada kuartal II-2024, mencapai Rp1,5 triliun. Ini adalah perubahan besar dibandingkan kuartal pertama yang masih mencatatkan kerugian sebesar Rp1,1 triliun. Secara keseluruhan, perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 401 miliar pada semester I-2024, berbalik positif dari kerugian Rp2 triliun yang dialami pada periode yang sama tahun lalu.

    Keberhasilan WIKA ini sebagian besar didorong oleh restrukturisasi utang yang sedang berlangsung. Menurut riset dari Mandiri Sekuritas, restrukturisasi utang senilai Rp20,8 triliun telah menghasilkan noncash gain yang signifikan. Restrukturisasi ini memberikan keuntungan satu kali (one-off gain) sebesar Rp3,9 triliun bagi WIKA, yang berkontribusi besar terhadap laba di atas ekspektasi.

    Melihat performa yang mengesankan, Mandiri Sekuritas memasang target harga yang lebih tinggi untuk saham WIKA. Broker tersebut yakin bahwa dengan restrukturisasi yang berhasil dan prospek pertumbuhan proyek infrastruktur yang kuat, WIKA memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam beberapa kuartal mendatang.

    Dengan hasil ini, WIKA tidak hanya menunjukkan kemampuan dalam mengatasi tantangan finansial tetapi juga semakin memperkuat posisinya di pasar modal, terutama dengan pengakuan dari MSCI Indonesia Small Cap Index. Dukungan restrukturisasi dan momentum pemulihan bisnis menjadi faktor penting dalam memproyeksikan performa positif perusahaan di masa mendatang.

    Saham WIKA memiliki potensi investasi yang menarik, terutama jika dilihat dari stabilitas sektor konstruksi di Indonesia dan peran penting WIKA sebagai pemain utama di industri ini. Namun, penting bagi investor untuk mengkaji nilai intrinsik saham ini dan memastikan bahwa mereka berinvestasi untuk jangka panjang, bukan sekadar mengikuti pergerakan harga jangka pendek.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79