KABARBURSA.COM - Usai sahamnya dicaplok oleh Yonden Jepang, PT Hero Global Investment atau HGII langsung gaspol. Perusahaan yang bergerak di bidang energi ini tengah mengkaji akuisisi sejumlah pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) baru.
Adapun Shikoku Electric Power Inc atau Yonden resmi menyerap 25 persen saham HGII selepas penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) selesai pada Kamis, 9 Januari 2025. Adapun nilai transaksi dari akuisisi saham ini sebesar Rp325 miliar.
Kembali pada rencana akuisisi, ini diarahkan pada proyek-proyek yang sudah memiliki perjanjian pembelian tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Direktur Utama HGII Robin Sunyoto, menjelaskan bahwa langkah ini fokus pada proyek PLTMH dengan kapasitas di bawah 10 megawatt (MW). Proyek yang menjadi incaran tersebut sebagian besar menghadapi kendala pendanaan dan keterbatasan kemampuan teknologi untuk menyelesaikan pembangunan.
Melalui strategi akuisisi ini, HGII berupaya mendorong target penambahan kapasitas pembangkit hingga mencapai 100 MW pada 2031. Akuisisi proyek-proyek baru diharapkan tidak hanya memperkuat kinerja operasional perusahaan tetapi juga mempercepat realisasi target energi bersih yang diusung HGII dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, HGII telah memiliki dan mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga mini hidro yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, yaitu PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW yang dikelola oleh anak perusahaan PT Seluma Clean Energy, dan PLTM Parmonangan-2 dengan kapasitas 10 MW yang dikelola oleh PT Bina Godang Energi.
Selain itu, HGII memiliki saham minoritas di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu berkapasitas 3 MW yang berlokasi di Riau, dan dikelola oleh PT Pasadena Biofuels Mandiri melalui PT Pelita Prima Energi Semesta.
HGII juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan melalui pengembangan beberapa proyek besar. Salah satu rencana strategis perusahaan adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 25 MW dan PLTMH berkapasitas 10 MW di Sumatra Utara.
Proyek PLTA dijadwalkan memulai konstruksi pada tahun ini, sedangkan pembangunan PLTMH direncanakan berlangsung pada 2026. Keduanya diharapkan beroperasi secara komersial pada 2028, agar memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kapasitas energi terbarukan HGII.
Melalui upaya ini, HGII mempertegas komitmennya sebagai salah satu pemain utama di sektor energi terbarukan Indonesia. Dengan memanfaatkan peluang akuisisi dan melanjutkan proyek ekspansi strategis, HGII optimistis dapat mengukir pencapaian yang lebih baik, sekaligus mendukung pemerintah dalam mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia.
Pergerakan Saham Menghijau
Sejak melaksanakan IPO saham HGII terus mencatatkan pergerakan yang menarik. Hingga Jumat, 24 Januari 2025, saham berhasil mencatatkan kenaikan signifikan.
Saham HGII berhasil ditutup di level Rp214, naik 12,00 poin atau 5,94 persen. Kinerja positif ini memperlihatkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan, terutama di sektor energi terbarukan yang menjadi fokus utama HGII.
Pada sesi perdagangan tersebu, harga saham HGII dibuka pada Rp202, kemudian sempat mencapai level tertinggi di Rp224 sebelum kembali ke Rp214. Harga terendah tercatat di angka pembukaan Rp202, yang menunjukkan volatilitas yang cukup terkontrol. Kinerja saham ini menarik perhatian investor dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1,39 triliun.
Adapun rasio harga terhadap laba (P/E ratio) tercatat di level 44,77, yang mencerminkan valuasi cukup tinggi dibandingkan rata-rata sektor, namun tetap mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang kuat dari bisnis perusahaan.
Secara teknikal, level harga saham HGII saat ini berada dalam rentang yang positif setelah sebelumnya sempat mendekati level terendah 52-mingguan di Rp163. Tren kenaikan yang terlihat membawa saham mendekati level tertinggi 52-mingguan di Rp270, yang menjadi target psikologis bagi investor jangka pendek.
Lonjakan harga ini juga didukung oleh sentimen positif terkait strategi ekspansi HGII yang berkomitmen menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) dan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
HGII memproyeksikan pengembangan pembangkit energi terbarukan, yang tidak hanya memperkuat fundamental perusahaan tetapi juga mendukung agenda transisi energi Indonesia. Dengan visi meningkatkan kapasitas pembangkit hingga 100 MW pada 2031, perusahaan memberikan daya tarik kuat bagi investor yang fokus pada portofolio energi hijau.
Di tengah potensi ini, investor tetap mengantisipasi volatilitas, seiring pergerakan harga saham yang cenderung mengikuti berita terkait pendanaan proyek dan perkembangan kebijakan energi nasional. Kinerja hari ini mengindikasikan kepercayaan pasar terhadap eksekusi strategi HGII untuk jangka panjang. Sentimen positif dapat berlanjut jika perusahaan konsisten merealisasikan target dan memperkuat nilai fundamentalnya di sektor yang sedang berkembang pesat ini.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.