Logo
>

Utang AS Menggunung, Pelemahan Dolar Bisa Jadi Ancaman Serius

Tren pelemahan berlanjut, bank sentral di berbagai belahan dunia diprediksi mengurangi porsi dolar dalam portofolio cadangan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Utang AS Menggunung, Pelemahan Dolar Bisa Jadi Ancaman Serius
ilustrasi dolar. Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dolar Amerika Serikat sepanjang tahun ini menghadapi tekanan tajam, seiring memudarnya kepercayaan pasar terhadap statusnya sebagai mata uang utama dunia. Investor berbondong-bondong mengalihkan dana ke aset alternatif seperti euro, yen, emas, hingga mata uang lain, yang secara langsung menggoyang dominasi dolar sebagai cadangan devisa global.

    Jeremy Boulton, analis pasar Reuters, menyebut fenomena ini sebagai titik balik besar bagi mata uang paling berpengaruh di dunia. Ia memperingatkan, tren ini berpotensi mengubah pola investasi internasional dan komposisi cadangan devisa negara-negara besar, yang pada akhirnya bisa menekan nilai dolar secara tajam dan berkelanjutan.

    “Untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global 2008, ketidakpastian global tidak lagi mendorong penguatan dolar,” ujar Boulton dalam laporannya, Rabu 17 September 2025. 

    Padahal, lebih dari satu dekade terakhir, dolar sempat mencatat reli besar. Nilai cadangan devisa global melonjak dari sekitar USD7 triliun pada 2008 menjadi USD12–13 triliun saat ini. Namun kini, arah angin mulai berubah.

    Jika tren pelemahan berlanjut, bank sentral di berbagai belahan dunia diprediksi mengurangi porsi dolar dalam portofolio cadangan mereka. Pergeseran ini kemungkinan disertai peningkatan kepemilikan euro, yen, franc Swiss, poundsterling, hingga yuan China.

    Lonjakan harga emas dalam beberapa bulan terakhir turut dilihat sebagai tanda pergeseran cadangan devisa telah dimulai. “Emas dipandang sebagai aset aman yang nilainya cenderung naik ketika kepercayaan pada mata uang fiat memudar,” kata Boulton.

    Dalam lanskap geopolitik, China diperkirakan dapat memanfaatkan momentum pelemahan dolar. Jika Beijing membuka jalan agar yuan sepenuhnya konvertibel, permintaan terhadap mata uang tersebut berpotensi melonjak, terutama dari negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan pada greenback.

    Brasil, Rusia, India, Afrika Selatan, hingga Arab Saudi tercatat memiliki cadangan devisa gabungan USD2–2,2 triliun, sementara China sendiri menyimpan lebih dari USD3 triliun. Jika negara-negara ini serempak mengalihkan cadangan mereka dari dolar, Amerika Serikat bisa menghadapi kesulitan besar membiayai utang nasional yang kini menembus USD37 triliun.

    Fenomena ini menegaskan bahwa dunia sedang memasuki babak baru. Dominasi dolar yang selama puluhan tahun tak tergoyahkan, kini mulai menghadapi tantangan serius.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.