Logo
>

VKTR Pede Kejar Target 2026: tapi Ketergantungan Proyek Pemerintah

Proyeksi ini diharapkan menjadi tuas pengangkat performa finansial sekaligus memperkaya portofolio pendapatan perusahaan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
VKTR Pede Kejar Target 2026: tapi Ketergantungan Proyek Pemerintah
Fasilitas miliik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (Foto: Dok. VKTR)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten kendaraan listrik komersial, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), menatap ketatnya persaingan pasar EV di Indonesia dengan rasa optimisme.

    Perusahaan memprediksi lini kendaraan listrik akan menyumbang porsi pendapatan lebih dominan pada 2026, ditopang penyelesaian proyek Transjakarta yang mencakup 30 unit armada di awal tahun. 

    Proyeksi ini diharapkan menjadi tuas pengangkat performa finansial sekaligus memperkaya portofolio pendapatan perusahaan. Lanskap positif tersebut diperkuat oleh kemajuan strategi bisnis yang tengah digarap, terutama dalam ekspansi produksi domestik dan konsolidasi rantai pasok nasional.

    VKTR memasuki fase percepatan penjualan yang lebih kokoh pada 2025. Perusahaan meyakini rangkaian langkah strategis yang digulirkan saat ini akan menghadirkan hasil substansial dalam dua tahun mendatang: Pertama, kontribusi pendapatan EV yang diprediksi melesat tajam pada 2026, bertumpu pada penyelesaian kontrak besar seperti Transjakarta.

    Kedua, kestabilan lini suku cadang. Bisnis manufaktur komponen ditargetkan tetap ajek dan menjadi fondasi arus kas yang kukuh, sekaligus penyangga utama kesehatan finansial perusahaan.

    Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, VKTR telah meresmikan Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik CKD (Completely Knocked Down) pertama di Indonesia, berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. 

    Fasilitas ini diproyeksikan mampu merakit hingga 3.000 unit bus dan truk per tahun. Selain itu, pabrik tersebut telah mencapai ambang TKDN 40 persen untuk produk bus, memberikan keunggulan struktural berupa harga lebih kompetitif dan margin yang lebih lapang dibandingkan produk impor CBU.

    Dalam upaya mengamankan target 2026, VKTR mengeksekusi strategi bisnis berbasis empat pilar utama:
    Pencapaian profitabilitas melalui disiplin profesional. Segmen EV tengah bergerak dari fase investasi menuju profitabilitas berkelanjutan pada 2026 melalui disiplin operasional yang ketat.

    Ekosistem dan Kemitraan Global. VKTR mempertebal pilar pembangunan ekosistem lewat kolaborasi strategis dengan OEM global seperti BYD, KINWIN AUTO, CATL/Synland, dan JAC—kemitraan yang memastikan akses teknologi terkini dan mempercepat time-to-market.

    Perusahaan juga mengembangkan model Mobility-as-a-Service (MaaS) untuk mengurangi ketergantungan pada subsidi serta mendorong adopsi pasar yang lebih luas.

    Market Positioning dan Lokalitas. VKTR menargetkan posisi sebagai pionir EV komersial dengan memaksimalkan keunggulan CKD untuk meraih first-mover advantage. Di saat yang sama, perusahaan aktif mendorong kebijakan yang berpihak pada EV lokal guna mempertegas perannya sebagai national champion.

    Integrasi Rantai Nilai. Melalui pilar Value Chain, perusahaan berencana memperdalam integrasi vertikal bersama Bakrie Autoparts, memperkuat kapabilitas foundry, serta membuka peluang pemasokan komponen EV bagi OEM di segmen kendaraan penumpang.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.