KABARBURSA.COM - TikTok bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kemitraan strategis dengan menggelontorkan investasi yang mengesankan sebesar Rp233 triliun. Langkah ini diambil untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, dengan fokus pada pemberdayaan dan perluasan pasar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Direktur Eksekutif E-commerce TikTok Indonesia, Stephanie Susilo, menyatakan bahwa TikTok dan Tokopedia berbagi visi dan misi yang sejalan untuk mengembangkan UMKM dan bisnis lokal.
"Kami memiliki visi dan misi serupa untuk mendukung pelaku usaha lokal, UMKM, dan mendorong investasi di Indonesia," ungkap Stephanie.
TikTok dan GOTO menegaskan komitmen mereka untuk terus menjalin kerja sama lebih lanjut dengan Tokopedia.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Tokopedia ke depannya. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan seiring berjalannya waktu," tambahnya.
Investasi senilai USD15 miliar atau Rp233 triliun dari TikTok diharapkan dapat mendukung operasional Tokopedia tanpa adanya dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GOTO di Tokopedia. Dengan kesepakatan ini, TikTok dan GOTO berencana memperluas manfaat bagi pengguna dan pelaku UMKM di Indonesia.
Kemitraan ini memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan ekosistem bisnis digital di tanah air, dengan fokus utama pada pemberdayaan UMKM. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dan regulator dalam mengatur sektor ekonomi digital.
Reaksi terhadap kemitraan ini positif. Stephanie menyatakan optimisme bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan, terutama bagi UMKM. "Ini adalah langkah maju dalam mendukung ekosistem bisnis digital di Indonesia," tambahnya.
Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa TikTok bukanlah platform e-commerce. Oleh karena itu, TikTok tidak diizinkan untuk menyediakan layanan penjualan di platformnya. TikTok saat ini belum memiliki izin sebagai platform e-commerce, dan TikTok Shop sepenuhnya dioperasikan oleh Tokopedia.
Mendag menjelaskan bahwa kerja sama antara TikTok dan Tokopedia melibatkan penggunaan teknologi tinggi. Kemitraan ini melalui masa uji coba selama 3-4 bulan dengan audit dan penilaian nilai.
"Perkembangan teknologi sangat cepat, dan aturan kita harus sesuai. Kita memberikan kesempatan untuk penyesuaian dan tidak menghentikan upaya dagang dan usaha," kata Zulkifli.