KABARBURSA.COM - Membeli kendaraan secara kredit adalah pilihan populer di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin memiliki mobil atau motor baru tanpa harus membayar lunas secara tunai.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil kredit kendaraan, penting untuk memahami bagaimana menghitung simulasi kredit agar dapat mengelola keuangan dengan baik. Menghitung simulasi kredit kendaraan adalah langkah penting sebelum memutuskan untuk mengambil kredit.
Dengan memahami komponen-komponen kredit, melakukan perhitungan yang tepat, dan mempertimbangkan semua biaya yang terlibat, kita dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari beban finansial di masa depan. Berikut adalah beberapa tips untuk menghitung simulasi kredit kendaraan beserta contoh perhitungannya.
Pahami Komponen Kredit Kendaraan
Sebelum melakukan perhitungan, penting untuk memahami komponen-komponen yang ada dalam kredit kendaraan:
- Harga Kendaraan: Harga jual kendaraan yang diinginkan.
- Uang Muka (Down Payment atau DP): Pembayaran awal yang biasanya berkisar antara 20-30 persen dari harga kendaraan.
- Tenor: Jangka waktu kredit, biasanya berkisar antara 1-5 tahun.
- Bunga: Suku bunga yang ditetapkan oleh lembaga pembiayaan, bisa flat atau efektif.
- Asuransi: Biaya asuransi kendaraan yang sering kali dimasukkan dalam perhitungan kredit.
Hitung Uang Muka
Langkah pertama dalam menghitung simulasi kredit kendaraan adalah menentukan uang muka. Uang muka biasanya dihitung berdasarkan persentase dari harga kendaraan.
Semakin besar uang muka atau DP yang dibayarkan maka semakin kecil cicilan yang harus dibayar setiap bulan. Membayar uang muka dengan jumlah besar sangat disarankan agar kerugian yang didapat tidak terlalu besar.
Berikut contoh menghitung uang muka. Jika harga kendaraan LCGC adalah Rp200.000.000 dan uang muka yang ditetapkan adalah 25 persen, maka perhitungannya adalah:
Uang muka = Rp200.000.000 x 25 persen = Rp50.000.000
Hitung Jumlah Kredit
Setelah uang muka, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah kredit yang akan Anda ajukan. Jumlah kredit adalah selisih antara harga kendaraan dan uang muka yang telah dibayarkan:
Jumlah kredit = harga kendaraan – uang muka. Maka untuk mencari jumlah kredit adalah Rp200.000.000 – Rp50.000.000 = Rp150.000.000.
Tentukan Suku Bunga dan Tenor
Suku bunga dan tenor kredit sangat mempengaruhi jumlah angsuran bulanan. Misalnya, jika suku bunga adalah 10 persen per tahun (bunga flat) dan tenor kredit adalah 3 tahun, maka total bunga yang harus dibayarkan selama tenor tersebut adalah:
Total bunga = jumlah kredit x suku bunga x tenor. Maka Rp150.000.000 x 10 persen x 3 = Rp45.000.000.
Usahakan untuk memilih kredit kendaraan dengan bunga rendah. Selain itu, jika keuangan memungkinkan, usahakan pilih tenor yang paling sedikit. Meski harus membayar sedikit mahal tapi kerugian yang diderita semakin sendikit.
Hitung Total Pembayaran dan Angsuran Bulanan
Total pembayaran adalah jumlah kredit ditambah total bunga. Untuk menghitung angsuran bulanan, total pembayaran dibagi dengan jumlah bulan dalam tenor kredit:
Total pembayaran = jumlah kredit + total bunga
Total pembayaran= Rp150.000.000 + Rp45.000.000 = Rp195.000.000
Angsuran bulanan = total pembayaran x jumlah julan dalam tenor
Angsuran bulanan = Rp195.000.000 / 36 = Rp 5.416.667
Pertimbangkan Asuransi
Selain angsuran bulanan, jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya asuransi. Misalnya, jika premi asuransi tahunan adalah Rp5.000.000, maka total biaya asuransi selama 3 tahun adalah:
Total asuransi = premi tahunan / jumlah bulan dalam tenor
Total asuransi} = Rp5.000.000 x 3 = Rp15.000.000
Hitung Total Biaya Kepemilikan
Terakhir, hitung total biaya kepemilikan dengan menambahkan total pembayaran kredit dan total asuransi:
Total biaya kepemilikan = total pembayaran + total asuransi
Total biaya kepemilikan = Rp195.000.000 + Rp15.000.000 = Rp210.000.000
Contoh Simulasi Kredit Kendaraan
Mari kita lihat contoh lengkap untuk simulasi kredit kendaraan:
- Harga Kendaraan: Rp 200.000.000
- Uang Muka: 25 persen dari Rp 200.000.000 = Rp50.000.000
- Jumlah Kredit: Rp200.000.000 - Rp50.000.000 = Rp150.000.000
- Suku Bunga: 10 persen per tahun (bunga flat)
- Tenor: 3 tahun (36 bulan)
- Total Bunga: Rp150.000.000 x 10 persen x 3 = Rp45.000.000
- Total Pembayaran: Rp150.000.000 + Rp45.000.000 = Rp195.000.000
- Angsuran Bulanan: Rp195.000.000 / 36 = Rp5.416.667
- Premi Asuransi Tahunan: Rp 5.000.000
- Total Asuransi: Rp5.000.000 x 3 = Rp15.000.000
- Total Biaya Kepemilikan: Rp195.000.000 + Rp15.000.000 = Rp 210.000.000.
Cermat Melihat Skema Kredit
Usahakan untuk tidak meninggalkan rekam jejak yang buruk agar memiliki riwayat kredit yang baik. Oleh karena itu, jika memiliki kredit usahakan agar pembayaran lancar dan tepat waktu. Karena, semakin baik rekam jejak atau riwayat kredit maka potensi kredit mobil disetujui semakin besar.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah memiliki penghasilan yang stabil. Kestabilan pendapatan sangat menentukan proses pengajuan. Karena leasing tidak ingin ambil risiko menghadapi kredit macet yang berpotensi merugikan.
Selain itu, pemohon kredit harus cermat dalam melihat skema kredit. Usahakan untuk memberikan DP besar agar meyakinkan pihak leasing menyetujui kerdit. Karena, semakin besar DP semakin kecil risiko kerugian yang harus diderita leasing. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.