Logo
>

Wall Street Melemah, Data Pekerjaan Picu Kekhawatiran Ekonom

Indeks AS melemah usai data tenaga kerja anjlok, pasar semakin yakin The Fed memangkas suku bunga mulai September.

Ditulis oleh Syahrianto
Wall Street Melemah, Data Pekerjaan Picu Kekhawatiran Ekonom
Ilustrasi: Indeks pasar saham Eropa Stoxx 600 di sebuah gedung. (Foto: AI untuk KabarBursa)

KABARBURSA.COM – Saham-saham AS ditutup melemah tipis pada Jumat, 5 September 2025, seiring investor menimbang kekhawatiran ekonomi dengan optimisme pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed), setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam pada Agustus.

Saham perbankan menjadi salah satu yang paling tertekan, dengan indeks bank S&P 500 turun 2,4 persen. Namun, saham Broadcom naik 9,4 persen, membantu meredam pelemahan pasar, sehari setelah perusahaan semikonduktor itu mengumumkan pesanan chip kecerdasan buatan senilai USD10 miliar dari pelanggan baru dan memproyeksikan pendapatan kuartal IV di atas estimasi.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan perekonomian hanya menciptakan 22.000 pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah perkiraan 75.000, menegaskan pelemahan pasar tenaga kerja. 

Tiga indeks utama Wall Street sempat menguat dan menembus rekor setelah data dirilis, karena pedagang berjangka suku bunga The Fed meningkatkan taruhan pemangkasan cepat mulai bulan ini, termasuk peluang pemangkasan 50 basis poin. 

Indeks-indeks kemudian terkoreksi namun ditutup di atas level terendah sesi.

“Diperlukan lebih dari satu data buruk untuk menggoyahkan pasar pada titik ini,” ujar Pete Mulmat, CEO IG North America, induk dari tastytrade, di Chicago. 

Dengan fokus besar pada prospek suku bunga, investor kini menantikan data inflasi AS yang akan dirilis Kamis.

Kinerja Indeks Utama Wall Street

Dow Jones Industrial Average turun 220,43 poin atau 0,48 persen ke 45.400,86. S\&P 500 melemah 20,58 poin atau 0,32 persen ke 6.481,50. Nasdaq Composite turun 7,31 poin atau 0,03 persen ke 21.700,39.

Secara mingguan, Dow terkoreksi 0,3 persen, sementara S\&P 500 naik 0,3 persen dan Nasdaq menguat 1,1 persen.

“Laporan payroll hari ini mengonfirmasi pelemahan pasar tenaga kerja dan membenarkan pemangkasan suku bunga di pertemuan The Fed akhir bulan ini,” kata Bill Merz, Kepala Riset Pasar Modal dan Konstruksi Portofolio di U.S. Bank Asset Management, Minneapolis. 

Ia menambahkan, meski pasar tenaga kerja melemah, konsumsi rumah tangga masih cukup kuat.

BofA Global Research juga menyesuaikan proyeksinya, memperkirakan pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada September dan Desember. 

Pasar berjangka suku bunga AS kini memperhitungkan 7 persen peluang pemangkasan 50 bps di pertemuan 16–17 September, serta 93 persen peluang pemangkasan standar 25 bps, menurut perhitungan LSEG.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga membantu sektor properti naik 1 persen, sementara Indeks Perumahan Philadelphia menguat 2,1 persen.

Pergerakan Saham Individual

Saham Kenvue jatuh 9,3 persen setelah Wall Street Journal melaporkan, mengutip sumber, bahwa Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. berencana mengumumkan penggunaan obat pereda nyeri Tylenol untuk ibu hamil berpotensi terkait autisme.

Saham Lululemon Athletica merosot 18,6 persen setelah kembali memangkas proyeksi laba tahunan untuk kedua kalinya secara beruntun.

Di NYSE, jumlah saham naik melampaui yang turun dengan rasio 1,87 banding 1. Terdapat 508 rekor tertinggi baru dan 64 terendah baru. 

Di Nasdaq, 2.704 saham menguat sementara 1.899 melemah, dengan rasio 1,42 banding 1. 

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,95 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 16,05 miliar dalam 20 sesi terakhir. (*)

 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.