KABARBURSA.COM - Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menunjukkan pergerakan positif, naik 1,57 persen ke level 2,590 dari harga pembukaan 2,560. Sepanjang hari, saham ini bergerak dalam rentang 2,520 hingga 2,640, dengan volume perdagangan mencapai Rp60,8 miliar. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh rebound dari support uptrendline di level 2,340 dan mencerminkan potensi berlanjutnya kenaikan hingga ke target 2,800.
Secara teknikal, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan potensi terbentuknya golden cross, yang umumnya merupakan sinyal bullish atau kenaikan lanjutan harga saham.
"Selain itu, Minervini trend score untuk SRTG mencapai 8 dari 8, menandakan tren kuat sesuai kriteria Mark Minervini, seorang trader legendaris," kata seorang investmen consultant Rita Effendy, Senin, 30 September 2024.
Sementara itu, Warren Buffett yang terkenal dengan prinsip value investing dan selalu mencari perusahaan dengan fundamental kuat dan valuasi menarik untuk investasi jangka panjang, memberikan analisisnya melalui beberapa penilaian, seperti kinerja keuangan, solvabilitas, serta kemampuan menghasilkan laba dan arus kas bebas yang berkelanjutan.
Berdasarkan data keuangan SRTG yang dikutip dari Stockbit pada hari ini, Warren Buffett melakukan analisisnya sebagai berikut:
Valuasi Saham
Current PE Ratio (TTM) SRTG berada di angka 21.69. Angka tersebut menunjukkan bahwa harga saham relatif tinggi dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan. Meskipun demikian, PE ratio SRTG masih di atas median PE IHSG sebesar 7,89, yang bisa menandakan pasar telah memperhitungkan prospek pertumbuhan masa depan perusahaan.
Sementara itu, Price to Book Value (P/B) Saratoga berada di angka 0.73, yang artinya saham SRTG diperdagangkan di bawah nilai bukunya, yang dapat mengindikasikan undervaluation. Buffett sering mencari saham dengan P/B di bawah 1 sebagai sinyal undervalued.
PEG Ratio (Forward) SRTG di angka 0.22, menunjukkan valuasi yang murah jika dilihat dari potensi pertumbuhan pendapatan ke depan. Angka di bawah 1 ini juga dianggap menarik dalam pendekatan Buffett.
Profitabilitas
Gross Profit Margin (TTM) sebesar 100 persen, menandakan Saratoga berhasil mempertahankan margin kotor yang tinggi. Dalam sebuah bisnis investasi yang berfokus pada pertumbuhan portofolio, mempertahankan margin kotor yang tinggi ini adalah hal yang sangat penting.
Net Profit Margin (TTM) 264.70 persen. Angka tersebut sangat besar dan mencerminkan efisiensi operasional serta keberhasilan Saratoga dalam mengelola portofolionya, terutama setelah pemulihan dari kerugian sebelumnya.
Solvabilitas
Current Ratio dan Quick Ratio 34.98, menunjukkan Saratoga memiliki likuiditas yang sangat kuat, lebih dari cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Komponen ini penting bagi Buffett yang selalu mempertimbangkan perusahaan dengan neraca yang kuat.
Debt to Equity Ratio 0.06, mengindikasikan Saratoga hampir tidak memiliki utang, sejalan dengan prinsip Buffett yang menyukai perusahaan tanpa beban utang berlebihan.
Efisiensi dan Arus Kas
Return on Equity (ROE) 3.37 persen, angka yang tidak terlalu tinggi. Meskipun rendah dibandingkan standar Buffett (yang biasanya di atas 15 persen), namun ROE ini tetap positif dan menandakan kemampuan Saratoga untuk menghasilkan keuntungan dari ekuitasnya.
Free Cash Flow (TTM) senilai Rp408 miliar, menunjukkan arus kas bebas yang stabil, hal yang selalu diperhatikan oleh Buffett karena perusahaan yang mampu menghasilkan arus kas positif dianggap mampu bertahan dalam jangka panjang.
Earnings Per Share (EPS)
Current EPS (TTM) SRTG berada di posisi 119.39, namun terdapat fluktuasi dalam EPS tahunan. Hal ini mencerminkan kinerja yang tidak konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, pemulihan laba bersih pada kuartal kedua 2024 yang mencapai Rp2,131 miliar menjadi indikator positif bahwa Saratoga mulai pulih dari kerugian tahun sebelumnya.
Ke depan, pertumbuhan EPS diharapkan membaik seiring dengan pemulihan kinerja portofolio investasi Saratoga.
Jadi, dengan melihat berbagai indikator keuangan dan pendekatan Warren Buffett, SRTG saat ini memiliki valuasi yang menarik, terutama dengan Price to Book Value yang rendah dan arus kas yang positif. Likuiditas yang kuat serta minimnya utang juga menjadi keunggulan yang signifikan, mengurangi risiko bagi investor.
Namun, perlu dicatat bahwa fluktuasi laba bersih dan EPS dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan tantangan dalam hal konsistensi profitabilitas. Meski demikian, dengan potensi rebound dari tren teknikal dan penguatan indikator momentum seperti MACD, saham ini layak dipertimbangkan bagi investor yang bersedia menunggu realisasi potensi kenaikan harga hingga level target 2,800.
Saratoga sebagai perusahaan investasi yang berfokus pada sektor-sektor strategis di Indonesia dapat diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka panjang, sejalan dengan filosofi "buy and hold" Warren Buffett.
Sedangka Rita merekomendasikan Buy pada level 2,600-2,500, dengan target 2,800.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.