KABARBURSA.COM - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mencatatkan pencapaian penting dalam laporan keuangan kuartal II 2025. Perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur digital ini berhasil membukukan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah operasionalnya.
Nilainya tak tanggung-tanggung, Rp282 miliar dalam tiga bulan terakhir, naik cukup tajam dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar Rp232 miliar, dan lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu yang hanya Rp167 miliar.
Pertumbuhan pendapatan yang impresif ini dibarengi dengan efisiensi di sisi biaya. Beban pokok penjualan terkendali di Rp64 miliar, sehingga laba kotor perusahaan melonjak menjadi Rp218 miliar. Kinerja ini menunjukkan bahwa margin usaha mulai membaik, menandakan perbaikan model bisnis dan pengelolaan operasional yang lebih matang.
Jika ditarik mundur ke pertengahan 2024, angka laba kotor WIFI masih berada di bawah Rp100 miliar, dan pada 2020, pendapatan totalnya bahkan sempat hanya menyentuh angka Rp4 miliar. Artinya, transformasi perusahaan terjadi secara nyata, bukan sekadar wacana di atas kertas.
Laba usaha pun menguat ke Rp241 miliar, naik signifikan dari Rp138 miliar di kuartal sebelumnya. Namun, catatan penting muncul dari beban lain-lain yang ikut meningkat menjadi Rp43 miliar, sebagian besar berasal dari pos pembiayaan.
Hal ini bisa menjadi perhatian ke depan, terutama jika kebutuhan ekspansi masih didanai secara agresif.
Meski begitu, WIFI tetap mencetak laba bersih Rp145 miliar, setelah dikurangi pajak penghasilan yang cukup besar. Lonjakan ini turut tercermin dalam EPS kuartalan yang naik ke Rp61,6, dari sebelumnya Rp35. Investor pun mulai menilai ulang valuasi saham ini.
Price-to-Earnings (PE) Ratio yang sempat melonjak di atas 50 kini turun ke level 32,79, masih tinggi, tapi kini disokong oleh pertumbuhan yang nyata.
Dari sisi rasio profitabilitas, Return on Assets (ROA) naik ke 2,76 persen, sementara Return on Equity (ROE) tercatat 6,61 persen. Ini menjadi sinyal bahwa perusahaan tak hanya mencetak laba, tapi mampu mengoptimalkan aset dan modalnya secara lebih produktif.
Rekomendasi RHB Sekuritas: Beli
Di tengah kinerja yang membaik ini, saham WIFI mulai dilirik pelaku pasar teknikal. Analis dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Fatah Al Falah, B.Eng., CTA®, RSA., merekomendasikan strategi beli di titik support, tepatnya di area Rp2.770.
Dari level ini, saham dinilai berpotensi rebound menuju Rp2.970 dan bahkan hingga Rp3.120, dengan estimasi keuntungan 7 persen hingga 12 persen. Namun tentu, risiko tetap harus dijaga.
Jika harga menyentuh Rp2.570 atau lebih rendah, posisi disarankan ditutup untuk menghindari kerugian yang tak perlu.
Rekomendasi ini bukan ajakan beli, melainkan panduan teknikal berbasis data pasar. Saham seperti WIFI yang bergerak di kelas menengah memang dikenal volatil. Karena itu, strategi seperti ini lebih cocok untuk investor yang aktif dan terbiasa dengan pengelolaan risiko yang disiplin.
Dengan performa operasional yang menguat dan strategi harga yang terukur, saham WIFI kini berada di persimpangan penting.
Jika perusahaan mampu mempertahankan margin dan menekan beban non-operasional ke depan, bukan tidak mungkin saham ini naik kelas dari sekadar spekulatif menjadi pilihan strategis untuk jangka menengah.
Di pasar yang cepat berubah, pertumbuhan seperti ini patut mendapat perhatian lebih.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.