KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton) menargetkan nilai kontrak sebesar Rp6 triliun di tahun 2025. Hal ini dibarengi dengan strategi yang telah dicanangkan Perseroan.
Corporate Secretary WIKA Beton Yushadi Abdulhay mengatakan, hingga Maret 2025, WIKA Beton telah mencatat nilai kontrak baru sebesar Rp1,11 triliun.
Dari jumlah tersebut, sektor infrastruktur menyumbang porsi terbesar sebesar 49,44 persen, diikuti sektor industri 25,27 persen, listrik 11,88 persen, properti 11,52 persen, tambang 1,42 persen, dan energi 0,47 persen.
"Sektor swasta nasional mendominasi dengan kontribusi mencapai 44,63 persen dari total pendapatan," ujar dia kepada KabarBursa.com Kamis, 29 Mei 2025.
Adapun hingga kini, terdapat 10 proyek yang tengah digarap Wika Beton, di antaranya:
- MRT Jakarta Project CP205 - Trackwork Package
- Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg (Kataraja)
- Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan (Japeksel)
- Jalan Tol Semarang–Demak
- Pengendalian Banjir Sistem Tenggang–Sringin Tahap I
- Joglo - Solo (Flyover)
- Chandra Asri - Alkali Plant
- Proyek Tol Betung Jambi Seksi 2B (Simpang Sekayu - Tempino)
- MMP Smelter Nickel Kalimantan
- Proyek Manila Metro di Filipina (Jasa keahlian)
Yushadi mengatakan, pada 2025, Wika Beton fokus pada produk beton pracetak untuk pembangunan infrastruktur milik pihak swasta, jalan tol, gedung bertingkat, serta sejumlah pembangunan pabrik.
Ia menyatakan Wika Beton memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di kuartal II 2025. Salah satunya ialah fokus pada royek strategis
"Memprioritaskan proyek-proyek besar yang bernilai tinggi dan memiliki kelancaran pembayaran," katanya.
Wika Beton juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra strategis untuk efisiensi dan akses ke proyek baru.
Selain itu, perusahaan dengan kode saham WTON ini juga bakal memperkuat tata kelola perusahaan dan efisiensi operasional untuk menjaga standar mutu produk dan layanan.
"Lalu Wika Beton juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan mengembangkan produk ramah lingkungan dan efisiensi energi," ungkap Yushadi.
Dirinya berharap, strategi yang telah dicanangkan tersebut dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Adapun hingga Maret 2025, lanjut ia, Wika Beton telah membukukan pendapatan sebesar Rp871,59 miliar, yang berasal dari sektor swasta sebesar 60,85 persen atau senilai Rp530,36 miliar, sektor BUMN sebesar 35,05 persen atau Rp305,70 miliar, dan sisanya berasal dari WIKA sebesar 4,10 persen atau senilai Rp35,74 miliar.
"Namun, dengan strategi yang telah ditetapkan, perusahaan optimistis dapat memperbaiki kinerja pada kuartal II tahun 2025," pungkasnya.
Tahun 2024, Wika Beton Catat Lonjakan Laba Hingga 90,45 Persen
Diberitakan sebelumnya, Wika Beton mencatat lonjakan laba bersih sebesar 90,45 persen sepanjang tahun buku 2024. Emiten beton pracetak ini membukukan laba bersih senilai Rp65 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp34,13 miliar.
“Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp4,89 triliun, naik 16,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,2 triliun,” papar Yushadi, Senin, 24 Maret 2025.
Namun, peningkatan pendapatan disertai kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 16,55 persen menjadi Rp4,52 triliun. Laba kotor tercatat tumbuh 15,72 persen menjadi Rp373,7 miliar.
“Dari sisi operasional, beban usaha naik 21,81 persen menjadi Rp160,3 miliar,” tambahnya.
Meski beban usaha meningkat, laba usaha tetap naik 11,53 persen menjadi Rp213,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp191,34 miliar.
“Kenaikan tajam laba bersih WIKA Beton didorong oleh penurunan signifikan pada sejumlah beban non-operasional,” lanjut Yushadi.
Beban nilai instrumen keuangan mengalami penurunan drastis sebesar 92,35 persen, dari Rp28,24 miliar menjadi Rp2,16 miliar. Selain itu, keuntungan selisih kurs tercatat sebesar Rp510 juta, naik 121,74 persen dibandingkan dengan Rp230 juta pada 2023. Beban bunga juga turun sebesar 41,58 persen menjadi Rp36,78 miliar dari Rp62,96 miliar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.