Logo
>

WIKA Tepat Waktu Bayar Utang Jatuh Tempo Rp896 Miliar

Ditulis oleh Syahrianto
WIKA Tepat Waktu Bayar Utang Jatuh Tempo Rp896 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menggelontorkan anggaran Rp896 miliar untuk pembayaran jatuh tempo pokok obligasi dan sukuk, pada Selasa, 10 September 2024.

    Rinciannya, perusahaan berkode saham WIKA tersebut, membayarkan obligasi berkelanjutan II tahan I tahun 2021 Seri A sebesar Rp571 miliar dan sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap I tahun 2021 Seri A sebesar Rp325 miliar.

    Perseroan menambahkan, pembayaran obligasi dan sukuk berdasarkan perjanjian perwaliamanatan antara WIKA dan pemegang masing-masing obligasi dan sukuk. Sampai saat ini, perseroan tetap konsisten memenuhi komitmen pembayaran bunga secara tepat waktu kepada seluruh pemegang obligasi dan sukuk.

    Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, turut menyampaikan langkah perseroan melakukan pembayaran atas bunga obligasi dan sukuk PUB II Tahap I sebesar Rp55,06 miliar. "Sebelumnya kami telah melakukan pembayaran atas bunga obligasi dan sukuk PUB II tahap II tahun 2022 sebesar Rp46,51 miliar pada Agustus," kata Agung melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 11 September 2024.

    Agung menambahkan keberlangsungan usaha WIKA juga berjalan beriringan dengan pemberdayaan mitra kerja di sekitar wilayah operasi perseroan. Berdasarkan laporan arus kas operasi pada laporan keuangan triwulan II 2024, perseroan merealisasikan pembayaran kepada pemasok senilai Rp9,43 triliun.

    "Ini merupakan angin segar dalam menjaga kepercayaan seluruh stakeholders. Kami percaya dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, diperlukan dukungan dan rangkaian kerja sama sinergis di antara seluruh pihak yang terlibat," jelas Agung.

    Riwayat Pembayaran WIKA

    WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp11,59 triliun hingga Juli 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen industri, disusul oleh segmen infrastruktur & gedung, properti, dan EPCC.

    Beberapa proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan Juli, di antaranya proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta & Bali, dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.

    Lebih lanjut, Agung menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan kinerja unggul perseroan pada core business terutama Infrastruktur dan EPCC.

    “Seiring dengan strategi perseroan untuk meningkatkan keunggulan eksekusi pengerjaan proyek dan pengendalian biaya operasi yang efektif, Perseroan telah menunjukkan progress on track atas upaya transformasi tersebut sehingga mampu menjaga competitiveness nya serta kepercayaan stakeholders,” ujar Agung.

    Strategi unggul dalam melakukan eksekusi proyek tersebut diterapkan dalam pembangunan proyek Bendungan Jenelata di Gowa, Sulawesi Selatan yang dipercayakan Kementerian PUPR.

    Dengan nilai kontrak sebesar Rp726 Miliar, WIKA tergabung dalam joint operation CAMCE–ADHI–WIKA (JO) dipercaya untuk melaksanakan pembangunan struktur utama bendungan pada sandaran kiri dan jalur akses.

    Saat ini pembangunan proyek Bendungan Jenelata tengah berada pada tahap awal yang meliputi tahap persiapan, pekerjaan bendungan utama, dan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).

    Pembangunan Bendungan Jenelata ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih, energi listrik, serta mendukung sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi lokal di sekitar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Dalam pembangunan bendungan tersebut WIKA berupaya untuk menjaga habitat sekitar dengan meminimalisir penebangan pohon di area konstruksi. Selain itu, WIKA juga melakukan pengerjaan konservasi air dan tanah guna menjaga kelestarian lingkungan.

    “WIKA terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di proyek, sehingga proyek-proyek yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan,” ucap Agung.

    Proyek Baru WIKA

    Diberitakan sebelumnya, WIKA juga baru saja memperoleh kontrak baru senilai Rp475 miliar dari PT Pertamina Patra Niaga.

    Menurut Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA, kontrak ini diberikan untuk proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis yang terletak di Bali. Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat di terminal tersebut, sekaligus meningkatkan keandalan dan ketahanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bali dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

    Mahendra menjelaskan bahwa dalam proyek ini, WIKA diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan dermaga mulai dari tahap persiapan lahan hingga pengoperasian penuh, dengan target penyelesaian pada tahun 2026.

    “WIKA dipercaya untuk mengerjakan seluruh aspek pembangunan dermaga ini, yang mencakup persiapan lahan, konstruksi, hingga tahap operasional,” kata Mahendra dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Minggu, 1 September 2024.

    Secara total Mahendra menyebutkan bahwa perusahaan saat ini tengah mengerjakan 112 proyek yang masih berjalan. Hingga Juni 2024, WIKA telah berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp10,25 triliun.

    “Saat ini, WIKA juga sedang mengerjakan sembilan proyek di IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp11,05 triliun,” kata Mahendra. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.