KABARBURSA.COM - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mengumumkan pencapaian keuangan yang mengesankan untuk Kuartal-II 2024. Perusahaan ini berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp97,3 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 10,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"WOM Finance terus berkomitmen untuk melangkah maju dan berhasil membukukan kinerja yang positif walaupun 2024 memiliki tantangannya tersendiri, Kami telah mengimplementasikan berbagai strategi untuk menghadapi dinamika bisnis yang terjadi saat ini,” kata Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, Jakarta, Minggu 4 Agustus 2024.
Ekspansi bisnis yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia turut memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. WOM Finance menunjukkan peningkatan total ekuitas yang signifikan, dengan catatan sebesar Rp1,7 triliun per Juni 2024. Ini merupakan kenaikan sebesar 11,81 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Dalam hal rasio kinerja, WOM Finance mencatatkan Return on Asset (ROA) sebesar 4,01 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 11,34 persen. Non Performing Financing (NPF) - Gross perusahaan tetap terjaga baik di angka 2,44 persen, menandakan pengelolaan risiko yang solid di tengah pertumbuhan bisnis.
Djaja juga mengakui bahwa, meskipun tantangan ekonomi global masih ada, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang kuat.
“Kami terus berupaya untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada, sambil tetap memperhatikan risiko dengan cermat," pungkasnya.
Dengan pencapaian ini, WOM Finance tidak hanya berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri pembiayaan di Indonesia, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
Perusahaan optimis dapat terus melanjutkan pertumbuhan bisnis dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perekonomian nasional.
Sementara Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa, mengungkapkan bahwa perusahaan memproyeksikan piutang pembiayaan neto akan mencapai lebih dari Rp6,7 triliun pada Desember 2024.
WOM Finance berencana untuk terus mengeksplorasi potensi bisnis di wilayah strategis dan mempercepat digitalisasi proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan cakupan layanan.
Target Laba WOMF
WOM Finance menetapkan target ambisius untuk meraih laba sebesar Rp259 miliar hingga akhir tahun 2024. Target ini mencerminkan optimisme perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan peluang pertumbuhan yang ada.
Pada paruh pertama tahun ini, WOM Finance berhasil mencatatkan laba sebesar Rp97,3 miliar. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 10,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pencapaian laba ini mencerminkan kinerja positif dan upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi serta memperluas bisnisnya.
Adapun WOMF terus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Perusahaan ini berhasil melakukan efisiensi biaya operasional dan pengendalian biaya yang efektif, serta mengimplementasikan inovasi teknologi untuk memperbaiki kualitas layanan.
Pada semester pertama tahun 2024, WOM Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp2,7 triliun. Kontributor terbesar dalam portofolio pembiayaan perusahaan adalah pembiayaan multiguna untuk mobil dan motor. Namun, angka tersebut mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Multifinance Cetak Piutang Pembiayaan Semester I 2024
Perlu diketahui, piutang pembiayaan adalah jumlah uang yang terutang oleh debitur kepada lembaga pembiayaan (seperti bank atau perusahaan multifinance) berdasarkan kesepakatan kontrak pembiayaan.
Piutang pembiayaan adalah saldo utang yang harus dibayar oleh debitur kepada lembaga pembiayaan sebagai imbalan atas fasilitas pinjaman atau kredit yang diberikan. Ini bisa meliputi berbagai jenis pembiayaan, seperti kredit kendaraan, pembiayaan rumah, atau leasing.
Sementara piutang pembiayaan sering kali terkait dengan pembiayaan konsumen, seperti kredit kendaraan atau pembiayaan barang-barang rumah tangga. Dalam leasing, piutang pembiayaan mencakup jumlah yang harus dibayar oleh penyewa kepada lessor untuk penggunaan aset sewa.
Termasuk pembiayaan yang diberikan kepada bisnis untuk modal kerja, investasi, atau ekspansi, dan akan dilunasi melalui pembayaran angsuran.
Piutang pembiayaan merupakan indikator penting dari kesehatan finansial lembaga pembiayaan, karena mencerminkan jumlah pendapatan yang diharapkan dari pinjaman yang telah diberikan. Memantau piutang pembiayaan membantu dalam mengelola risiko kredit, memastikan bahwa debitur membayar sesuai dengan kesepakatan, dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi signifikan.
Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per 2024, terdapat lebih dari 100 perusahaan multifinance yang terdaftar di OJK, yang meliputi berbagai jenis layanan seperti pembiayaan kendaraan, pembiayaan rumah, dan leasing.
Total piutang pembiayaan sektor multifinance di Indonesia mencapai sekitar Rp700 triliun per semester I-2024, mengalami pertumbuhan sekitar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL untuk sektor multifinance berada pada kisaran 2,5 persen hingga 3,0 persen. Rasio ini menunjukkan tingkat kredit macet yang relatif stabil meskipun ada fluktuasi di pasar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.