Logo
>

WTON Optimistis Raih Kontrak Rp6 Triliun hingga Akhir 2024

Ditulis oleh Syahrianto
WTON Optimistis Raih Kontrak Rp6 Triliun hingga Akhir 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengaku optimistis dapat meraih kontrak baru sebesar Rp6 triliun hingga akhir tahun 2024.

    Yushadi, Sekretaris Perusahaan WTON, menyebut target kontrak baru pada 2024 memang mengalami penurunan dari Rp7,48 triliun menjadi Rp6 triliun. Hal ini salah satunya berdasar pada perolehan kontrak hingga Oktober 2024 mencapai Rp4,99 triliun.

    "Dengan adanya carry over sebesar Rp3,33 triliun, maka total kontrak yang dihadapi oleh WTON menjadi sebesar Rp8,32 triliun," ungkapnya dalam keterbukaan informasi pada Senin, 25 November 2024.

    Wika Beton, sambung Yushadi, akan memperoleh peningkatan sebesar 12,58 persen pada akhir 2024, dibandingkan Oktober 2023 sebesar Rp7,39 triliun.

    Dari sisi kinerja operasional dan keuangan, jika dibandingkan dengan laba usaha per 30 September 2024 sebesar Rp33,03 miliar, nilainya masih jauh lebih tinggi dengan laba usaha per 31 Desember 2023 sebesar Rp19,82 miliar.

    "Pencapaian sampai dengan kuartal ketiga tahun 2024 ini memberikan optimisme bahwa kinerja keuangan full year 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," sambung dia.

    Dalam hal perolehan kontrak, meskipun terjadi penurunan dari sektor pemerintah, Wika Beton melihat peluang dari pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah di mana Wika Beton memiliki produk yang dapat dimanfaatkan untuk pembangun rumah tingkat maupun rumah tapak.

    "Wika Beton menjaga profitabilitas perseroan dengan cara melaksanakan program transformasi salah satunya optimalisasi kinerja melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas," tukas Yushadi.

    Kinerja Keuangan Positif WTON

    Wijaya Karya Beton mencatatkan kinerja positif pada kuartal ketiga 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp33,5 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 13,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp29,6 miliar. Kenaikan ini juga berdampak pada laba bersih per saham yang kini mencapai Rp3,85 per lembar.

    WTON berhasil meraih pendapatan sebesar Rp3,4 triliun hingga kuartal ketiga 2024, naik 13,3 persen year-on-year (yoy) dibandingkan Rp3,0 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, margin laba kotor tercatat menurun menjadi 7,0 persen dibandingkan tahun lalu, menyebabkan laba kotor turun sebesar 4,5 persen yoy menjadi Rp238,1 miliar.

    EBITDA WTON pada periode ini tercatat sebesar Rp214,4 miliar, turun signifikan sebesar 22,6 persen yoy dari Rp276,9 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Penurunan ini mencerminkan tantangan efisiensi operasional, meskipun EBITDA margin tetap di angka 6,3 persen.

    Biaya bunga sebesar Rp28,8 miliar menjadi salah satu faktor yang menekan laba bersih WTON. Rasio EBITDA terhadap biaya bunga (EBITDA/Interest Expense) tercatat sebesar 7,44 kali, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunganya meski menghadapi tantangan finansial.

    Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) berada pada 0,97 kali, dengan total utang jangka pendek sebesar Rp3.083,9 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp446 miliar. Tingkat utang yang relatif tinggi dibandingkan EBITDA, dengan rasio Debt/EBITDA sebesar 16,46 kali, menunjukkan perlunya upaya pengelolaan utang yang lebih optimal.

    WTON mencatatkan total aset sebesar Rp7,18 triliun, dengan kas sebesar Rp304,1 miliar. Ekuitas tercatat sebesar Rp3,65 triliun, menghasilkan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp418,91.

    Di pasar modal, harga saham WTON berada pada level Rp102 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp889 miliar. Dengan rasio price-to-earnings (PER) sebesar 26,49 kali dan price-to-book value (PBV) sebesar 0,24 kali, saham WTON tergolong undervalued dari sisi nilai buku, meskipun valuasi laba terlihat cukup tinggi.

    Kinerja WTON pada kuartal ketiga 2024 mencerminkan strategi perusahaan yang mampu menggenjot pendapatan meski menghadapi tekanan margin. Dengan fokus pada efisiensi dan pengelolaan utang yang lebih baik, WTON memiliki potensi untuk terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

    Performa Saham WTON

    Pada perdagangan Senin, 25 November 2024 hingga pukul 13:45 WIB, harga saham WTON tercatat stabil di level Rp93 per lembar, tanpa perubahan dari harga penutupan sebelumnya. Volume perdagangan saham WTON mencapai 2,66 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp247,1 juta.

    Harga saham WTON bergerak dalam rentang Rp92 hingga Rp94 sepanjang sesi perdagangan hari ini. Level harga tertinggi mencapai Rp94, sementara harga terendah berada di Rp92. Harga rata-rata selama perdagangan berada di Rp93 per lembar saham.

    Volume perdagangan hari ini, yaitu 2,66 juta saham, tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata volume perdagangan harian WTON yang mencapai 9,12 juta saham. Hal ini mencerminkan aktivitas perdagangan yang relatif tenang. (*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.