KABARBURSA.COM - Pada 10 September 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX). Volume perdagangan saham melonjak menjadi 3.541.600 saham dengan frekuensi transaksi 322 kali, dibandingkan dengan hari sebelumnya yang hanya 809.000 saham dengan frekuensi 146 kali. Meskipun aktivitas meningkat, harga saham ZYRX mengalami penurunan sebesar Rp4 atau 2,67 persen, dari Rp150 menjadi Rp146.
Terkait volatilitas ini, Sekretaris Perusahaan ZYRX, Evan Jordan, menyatakan bahwa perusahaan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai saham atau keputusan investasi investor sejak awal peningkatan transaksi pada 10 September 2024.
"Sejak volatilitas transaksi efek pada 10 September 2024 hingga saat ini, tidak ada informasi atau fakta material yang belum diungkapkan kepada publik yang dapat memengaruhi harga efek maupun kelangsungan hidup Perseroan," ujar Evan.
Lebih lanjut, Evan menegaskan bahwa tidak ada aktivitas mencurigakan dari pemegang saham tertentu selama periode volatilitas tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ZYRX tidak memiliki rencana tindakan korporasi yang signifikan dalam waktu dekat maupun dalam tiga bulan ke depan yang dapat memengaruhi pencatatan saham di bursa.
Kapasitas Logistik Perusahaan
PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) baru saja mengumumkan rencana untuk mendirikan pabrik dan gudang baru di Jakarta. Timothy Siddik, Direktur Utama ZYRX, menyatakan bahwa ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas logistik perusahaan, sehingga dapat melayani pelanggan dengan produksi, pengiriman, dan logistik dalam jumlah besar secara lebih cepat dan efisien.
Timothy Siddik menambahkan bahwa fasilitas baru ini juga akan memperkuat peran Zyrex Indonesia sebagai pusat manufaktur dan perakitan, serta sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk berbagai produk teknologi dan elektronik. Pembangunan fasilitas tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun 2024 agar segera dapat beroperasi.
“Ekspansi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi ZYRX, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat. Selain itu, fasilitas baru ini akan terintegrasi dengan kantor pusat Zyrex Indonesia dalam satu lokasi di Jakarta Barat,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada Selasa, 16 Juli 2024.
Timothy Siddik juga mengungkapkan bahwa fasilitas baru ini akan dilengkapi dengan sistem manajemen produksi dan inventaris yang mutakhir. Dengan demikian, efisiensi alur kerja akan meningkat, mencakup penerimaan bahan baku, proses produksi, area pengujian, hingga penyimpanan gudang yang luas.
“Salah satu fokus dari ekspansi ini adalah lini produksi yang didedikasikan untuk laptop dan server berbasis AI. Dengan fasilitas canggih ini, Zyrex Indonesia akan memperkuat kemampuannya dalam memproduksi berbagai produk teknologi berbasis AI,” tambahnya.
Strategi ini, menurut Timothy Siddik, akan memperkuat posisi ZYRX sebagai pemimpin di sektor teknologi Indonesia. Tujuannya adalah mendukung produksi ‘on-demand’ secara efisien dan memastikan produk berkualitas tinggi dapat dikirim dengan cepat kepada pelanggan.
ZYRX juga berencana membuka dealer baru di wilayah Indonesia yang belum terlayani dengan baik, serta meningkatkan kerja sama dengan mitra bisnis, distributor, dan reseller untuk memperkuat kesadaran merek Zyrex. Perusahaan juga memperhatikan tren pelemahan rupiah yang mencapai Rp16.000 per dolar AS. Sebagai langkah antisipasi, ZYRX mencari pemasok lokal untuk komponen elektronik, meningkatkan efisiensi operasional untuk menekan biaya, dan menyesuaikan harga jual produk.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan adaptif, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan yang stabil dan tetap bersaing di pasar teknologi yang dinamis. Akan tetapi, strategi apa sebenarnya yang ingin dikejar oleh emiten ini?
Pasar Laptop Indonesia
Namun, ketika membahas posisi sebagai pemimpin di sektor teknologi Indonesia, kondisi pasar laptop saat ini masih didominasi oleh produk impor. Evan Jordan, Sekretaris Perusahaan Zyrex Indonesia, mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap merek laptop asing masih lebih tinggi dibandingkan merek lokal. “Oleh karena itu, untuk bersaing dengan laptop merek asing, produsen laptop lokal harus membuktikan bahwa produk mereka memiliki kualitas yang melampaui merek asing dalam hal teknologi, daya tahan, dan layanan purna jual, dengan harga yang kompetitif,” kata Evan.
Ia juga menyoroti tantangan untuk mendapatkan sumber daya yang memadai ketika kepercayaan masyarakat terhadap merek lokal masih rendah. “Bagaimana kita bisa memperoleh sumber daya yang cukup jika masyarakat belum memiliki kepercayaan yang cukup terhadap laptop merek Indonesia?” ungkapnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.