KABARBURSA.COM - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menilai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 sebagai momen bagi uji ketahanan sektor logistik nasional.
Sebab pada libur Nataru tahun ini, IAMI memproyeksikan adanya lonjakan permintaan distribusi barang yang mempengaruhi aktivitas kendaraan niaga dalam sektor logistik. Selain itu, periode libur Nataru kerap diiringi dengan meningkatnya risiko operasional di jalan.
Menyikapi kondisi tersebut, IAMI mengimbau para pemilik armada dan pengemudi truk untuk memastikan kendaraan tetap aman dan andal. Hal ini dilakukan agar produktivitas truk dalam mengangkut barang logistik bisa berjalan optimal.
Terlebih lagi, pihak Isuzu menilai bahwa kesiapan kendaraan niaga dan disiplin pengemudi pada Nataru 2025/2026 menjadi faktor krusial dalam aktivitas logistik.
“Isuzu memahami kendaraan niaga bukan sekadar alat transportasi, melainkan tulang punggung rantai pasok. Kami berharap kendaraan yang digunakan dan sopir yang bekerja selama masa Nataru 2025/2026 mempersiapkan diri dengan baik," ujar Division Head of Business Strategy PT IAMI, Rian Erlangga lewat keterangan resmi, Rabu, 17 Desember 2025.
Merek otomotif asal Jepang tersebut kemudian berkomitmen untuk mendukung kegiatan logistik lewat layanan aftersales untuk para pemilik Isuzu.
"Kami juga siap membantu mendukung kelancaran usaha Isuzu Partner melalui dukungan layanan purna jual yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” sebut Rian.
Dalam upaya tersebut,IAMI membagikan sejumlah panduan pengecekan kendaraan serta tips keselamatan berkendara yang dapat diterapkan selama periode libur panjang.
Pertama, Isuzu mengimbau agar pemilik dan operator armada truk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum memasuki periode Nataru. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan dan mampu menghadapi peningkatan beban kerja.
Adapun komponen utama yang perlu menjadi prioritas pengecekan yakni meliputi sistem pengereman, kondisi ban, sistem kelistrikan, kemudi dan suspensi, hingga mesin dan transmisi.
Rem truk harus dipastikan prima, responsif dan bebas kebocoran, lalu ban wajib memiliki tekanan dan tapak yang sesuai standar, sementara lampu serta aki harus berfungsi optimal demi menjaga visibilitas.
IAMI juga menekankan pentingnya pengecekan kondisi mesin dan transmisi truk Isuzu yang prima guna meminimalkan risiko kendaraan mogok di tengah perjalanan, yang dapat mengganggu rantai distribusi.
Selain kondisi kendaraan yang siap beroperasi, kesehatan pengemudi dan awak truk juga jangan luput dari perhatian. Kelelahan pengemudi misalnya, yang dianggap menjadi salah satu faktor utama kecelakaan kendaraan niaga.
Karena itu, Isuzu mengingatkan agar setiap pengemudi untuk tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi mengantuk, terutama pada perjalanan jarak jauh yang intens selama Nataru.
Lebih penting lagi, pengemudi disarankan beristirahat cukup sebelum menempuh perjalanan. Selain itu, ia harus segera menepi untuk beristirahat selama 15 hingga 30 menit saat mulai merasakan lelah.
IAMI juga mendorong kepada setiap perusahaan angkutan ujtuk menerapkan jadwal kerja yang realistis dan berorientasi pada keselamatan. Alasannya, produktivitas jangka panjang tidak bisa dicapai dengan mengorbankan kondisi fisik pengemudi.(*)