KABARBURSA.COM – Penjualan mobil asal Tiongkok di Indonesia pada Agustus 2025 menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), capaian penjualan merek China jauh melampaui merek Jepang, Korea Selatan dan Eropa.
Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai penjualan mobil China di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Menurutnya, momentum mobil listrik China sudah tepat, yakni ketika kondisi ekonomi sedang buruk.
Ia menampik jika saat ini pasar sedang jenuh dengan mobil murah China karena ada beberapa merek yang turun performa penjualannya.
“Pasar untuk produk mobil China yang murah di Indonesia pada 2025 ini malah menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan penjualan merek China naik saat pasar keseluruhan turun sekitar 4,7 persen,” kata Yannes kepada KabarBursa.com, Selasa, 16 September 2025.
Merek BYD menempati posisi pertama dengan penjualan wholesales 2.562 unit, naik 9,7 persen dibanding Juli 2025 (2.335 unit). Namun, secara tahunan, angka ini turun 12,9 persen dibanding Agustus 2024 (2.940 unit).
Di posisi kedua ada Chery dengan 1.179 unit, penjualan Chery anjlok 26 persen dibanding Juli 2025 (1.593 unit), meski secara tahunan justru melonjak 47,7 persen dibanding Agustus 2024 (798 unit).
Wuling berada di urutan ketiga dengan 1.411 unit, naik 12,3 persen dari Juli 2025 (1.256 unit), tetapi melemah 24,4 persen dibanding Agustus 2024 (1.866 unit).
Denza yang menduduki peringkat keempat hanya mencatat 292 unit, turun tajam 44,2 persen dari Juli 2025 (523 unit). Sementara Aion berada di posisi kelima dengan 725 unit, melonjak 72,2 persen dari Juli 2025 (421 unit).
VinFast yang menempati posisi keenam hanya menjual 139 unit, turun 53,5 persen dari Juli 2025 (299 unit) dan lebih rendah dibanding Agustus 2024 yang mencapai 288 unit.
Mazda, meski bukan murni merek Tiongkok, tercatat di urutan ketujuh dengan 317 unit, naik 17 persen dibanding Juli 2025 (271 unit), namun merosot 39,5 persen dibanding Agustus 2024 (524 unit).
Secara keseluruhan, tren ini menggambarkan pasar mobil Tiongkok masih fluktuatif. BYD tetap memimpin meski tertekan secara tahunan, sementara Chery dan Aion menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding tahun lalu. Sebaliknya, Wuling dan VinFast menghadapi penurunan, baik bulanan maupun tahunan. (*)