Logo
>

BYD Seal Berasap di Palmerah, Bukan Karena Terbakar?

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
BYD Seal Berasap di Palmerah, Bukan Karena Terbakar?
Insiden mobil listrik BYD Seal yang diduga kebakaran di Jalan Katalia, RT 04 RW 08, Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa, 13 Mei 2025. (Foto: Tangkapan layar Instagram @humasjakfire)

KABARBURSA.COM – Warga Palmerah dikejutkan dengan peristiwa mobil listrik BYD Seal mengeluarkan asap tebal pada Selasa, 13 Mei 2025. Peristiwa yang terjadi di Jalan Katalia, RT 04 RW 08, Kelurahan Kota Bambu Utara ini menggegerkan warga karena merek mobil listrik asal China ini memang sedang naik daun di Indonesia.

Menanggapi insiden mobil listrik berasap di Palmerah, pihak BYD menampik jika peristiwa tersebut merupakan kebakaran. Head of Marketing PR & Government Relations BYD Indonesia Luther Padjaitan menyebut cahaya berwarna jingga yang mirip api seperti yang terdapat di gambar yang beredar di internet adalah pantulan dari cahaya lampu.

Berdasarkan keterangan dari akun Instagram @humasjakfire, pihak pemadam mulai beraksi pada pukul 04.45 WIB. Pemadaman baru selesai pada pukul 09.34 dengan menggunakan fire blanket.

Jika dilihat dari cara pemadaman mobil listrik BYD Seal, ada kemungkinan insiden tersebut berasal dari masalah baterai. Karena pemadaman baterai listrik yang terbakar butuh waktu cukup lama seperti yang terjadi di Palmerah. 

Kebakaran akibat baterai mobil listrik memang menjadi salah satu yang dikhawatirkan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengungkapkan,  hingga saat ini belum ditemukan cara mengatasi kebakaran baterai mobil listrik. Menurutnya, baterai mobil listrik yang sudah terlanjur terbakar tidak dapat diatasi dengan disemprot air.

“Meski direndam air kolam, akan tetap menyala (apinya). Karena di dalam baterai listrik itu terdapat ribuan cell. Ketika satu mengalami malfunction akan terjadi thermal runaway sampai cell itu habis baru padam,” ujar Wildan kepada KabarBursa.com beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan bahwa ketika kapasitas baterai kendaraan listrik tersisa sekitar 60 hingga 70 persen, proses pengisian daya bisa menimbulkan risiko pemanasan berlebih atau overheat, yang berujung pada kondisi thermal runaway atau dengan kata lain lonjakan suhu ekstrem yang bisa memicu kebakaran.

“Makanya di kendaraan listrik ada BMS atau battery management system. Jadi misal ada satu cell yang malfunction akan diputus dan tidak mendapat aliran listrik. Jadi bus dan kendaraan listrik harus dilengkapi dengan BMS yang mampu memutus dan mengidentifikasi baterai yang ada mall fungtion. BMS itu di luar mobil listrik,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, bahkan di negara-negara maju, belum ditemukan metode pemadaman yang benar-benar efektif untuk mengatasi kebakaran baterai pada kendaraan listrik. Salah satu langkah darurat yang diambil, menurutnya, adalah dengan merendam baterai ke dalam kolam air guna mencegah api menjalar lebih luas.

“Diisolasi sampai habis untuk mengurangi dampak. Kalau di jalan raya harus dipindah karena kebakarannya lama dapat merusak struktur beton,” jelasnya.

Baterai Mobil Listrik Disarankan Pakai BMS

Ahmad Wildan menegaskan pentingnya kehadiran battery management system (BMS) dalam setiap kendaraan listrik yang dipasarkan di Indonesia.

“Kendaraan listrik harus ada BMS. Jadi misal ada satu cell yang malfunction akan diputus dan tidak mendapat aliran listrik,” ujarnya.

BMS, atau Battery Management System, berperan sebagai sistem pengendali yang memastikan baterai kendaraan listrik tetap beroperasi pada kondisi terbaiknya. Tidak sekadar memantau, BMS juga menjalankan fungsi pengaturan berbagai parameter penting—mulai dari tegangan, arus, suhu, hingga status pengisian daya.

Dalam konteks ini, BMS berfungsi layaknya otak yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan keselamatan baterai. Wildan menjelaskan bahwa sistem ini mengelola aliran energi dalam baterai, mencakup proses pengisian dan pengosongan daya. Tujuannya, mencegah risiko seperti overcharging yang dapat merusak baterai secara permanen, maupun deep discharging yang mempercepat degradasi kapasitas.

Setiap sel dalam baterai dipantau secara ketat oleh BMS untuk menjaga kestabilan tegangan antar sel. Ketidakseimbangan antar sel bisa memicu beragam masalah, termasuk penurunan efisiensi dan potensi kerusakan. Selain itu, BMS juga mengontrol arus yang masuk dan keluar demi menghindari kejadian berbahaya seperti short circuit.

Suhu menjadi faktor krusial lain yang dijaga oleh sistem ini. Baterai yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa mengalami penurunan performa atau bahkan gagal berfungsi. Dengan sensor yang memantau suhu secara real-time, BMS akan mengambil langkah korektif seperti membatasi pengisian daya apabila suhu melampaui ambang batas yang aman.

Lebih lanjut, Wildan menyebutkan bahwa baterai mobil listrik terdiri atas jutaan sel yang saling terhubung untuk menyuplai energi dalam jumlah besar. Meski demikian, tidak semua sel memiliki karakteristik identik, sehingga BMS harus menjalankan proses penyeimbangan dengan cara mengatur distribusi daya agar setiap sel memiliki tegangan yang seragam. “BMS melakukan penyeimbangan sel dengan mengalirkan daya secara merata ke setiap sel, memastikan semua sel dalam baterai memiliki tegangan yang sama. Ini membantu meningkatkan umur panjang dan efisiensi baterai secara keseluruhan,” ucapnya.

Fungsi proteksi juga menjadi aspek vital dalam sistem ini. BMS dirancang untuk mendeteksi dan menanggapi kondisi ekstrem seperti over-voltage, under-voltage, over-current, over-temperature, serta short circuit. Ketika terdeteksi potensi bahaya, sistem dapat secara otomatis menghentikan proses pengisian atau pengosongan daya demi melindungi kendaraan dan penggunanya.

Tak hanya melindungi, BMS juga bertindak sebagai sistem diagnostik yang mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi baterai. Informasi yang dihasilkan dari pemantauan ini penting untuk mengetahui kapan baterai memerlukan perawatan atau penggantian, serta mendukung tindakan preventif agar performa kendaraan tetap optimal. Data tersebut juga berguna dalam pengembangan desain baterai yang lebih andal ke depannya. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.