KABARBURSA.COM – Pabrik Kyoto Oyamazaki milik Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang kini memegang peran penting sebagai mother plant bagi fasilitas perakitan terbaru PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang Assembly Plant 2 yang diresmikan pada Februari 2025.
Hubungan ini menandai langkah strategis Daihatsu dalam memperkuat daya saing manufaktur di Indonesia melalui transfer teknologi dan penerapan sistem produksi yang efisien.
Sebagai pusat inovasi manufaktur, pabrik Kyoto menjadi rujukan dalam pengembangan proses produksi yang modern dan berkelanjutan. Konsep Simple, Slim, dan Compact (SSC) yang diterapkan di Jepang diadaptasi ke Karawang dengan menyesuaikan kondisi dan karakteristik lokal. Pendekatan ini memungkinkan proses produksi di Indonesia tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas dan keselamatan kerja.
Konsep SSC menjadi fondasi sistem produksi Daihatsu karena dirancang untuk menciptakan operasional yang fleksibel, efisien, dan ringkas. Dengan pendekatan ini, jalur komunikasi antarkaryawan dapat berjalan lebih lancar, sementara peralatan dan tata letak pabrik dapat disesuaikan secara berkala sesuai kebutuhan produksi. Sistem ini juga memungkinkan peningkatan produktivitas melalui optimalisasi ruang dan sumber daya yang tersedia.
Penerapan konsep yang sama di Karawang Assembly Plant 2 tidak hanya berfungsi sebagai replikasi teknologi, tetapi juga sebagai bentuk kolaborasi manufaktur lintas negara. Setiap pabrik Daihatsu dirancang berdasarkan kondisi lokal, seperti lingkungan, iklim, serta kebutuhan tenaga kerja.
Prinsip ini diambil dari pengalaman Kyoto Plant yang memiliki bangunan bertingkat dan sistem pendingin udara untuk menghadapi empat musim di Jepang.
Pabrik Kyoto sendiri berdiri di atas lahan seluas lebih dari 16 hektar dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 230.000 unit atau 24 persen dari total kapasitas Daihatsu di Jepang.
Fasilitas ini telah beroperasi sejak 1973 dan mengalami pembaruan besar pada 2022 untuk meningkatkan daya saing manufaktur serta efisiensi energi. Pembaruan tersebut termasuk penerapan teknologi pengecatan hemat energi, sistem pendingin daur ulang, serta pemanfaatan panel surya yang mampu menurunkan emisi karbon hingga 42 persen.
Sebagai pabrik terpadu atau integrated plant, Kyoto Oyamazaki menggabungkan fungsi produksi, logistik, dan pengujian dalam satu area. Sistem ini terbukti meningkatkan efisiensi kerja dan menjaga stabilitas kualitas hasil produksi. Pendekatan serupa diadopsi dalam desain pabrik Karawang agar rantai produksi di Indonesia dapat berjalan lebih singkat dan terkendali.
Dalam proses produksinya, Daihatsu menerapkan sistem otomatisasi dan bantuan teknologi seperti robot pengelasan, stop line system pada perakitan, serta pemeriksaan kualitas berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi tersebut diterapkan secara bertahap di Karawang untuk memperkuat kontrol kualitas sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pekerja.
Transfer teknologi dari Kyoto ke Karawang memperlihatkan bagaimana Daihatsu berupaya menyesuaikan sistem manufaktur globalnya dengan kondisi lokal tanpa mengurangi standar kualitas.
Melalui kolaborasi antara prinsipal di Jepang dan ADM di Indonesia, strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok otomotif kawasan Asia.(*)