KABARBURSA.COM - Mobil listrik Xiaomi SU7 yang meluncur di China pada Maret 2024 lalu pernah mencuri perhatian karena fitur keselamatannya.
Namun mobil listrik perdana Xiaomi di dunia ini baru saja menghadapi sorotan setelah mengalami kecelakaan fatal pertama sejak peluncuran.
Kecelakaan mobil listrik Xiaomi SU7 mengakibatkan tiga orang mahasiswi meninggal dunia. Hal ini memicu perdebatan mengenai aspek keselamatan kendaraan listrik dari brand teknologi asal China tersebut. Selain itu, insiden nahas ini juga memicu penurunan harga saham Xiaomi Group (01810.HK) merosot lebih dari 5 persen dalam perdagangan.
Kronologi Kecelakaan Xiaomi SU7
Mengutip Carnewschina, kecelakaan terjadi pada 29 Maret 2025 sekitar pukul 22:44 waktu setempat di Jalan Raya Dezhou-Shangrao, Provinsi Anhui, China.
Kabar di media sosial menyebutkan bahwa Xiaomi SU7 terbakar setelah mengalami tabrakan. Selain itu laporan tersebut menyatakan bahwa pintu kendaraan tidak dapat dibuka, sehingga menghalangi upaya evakuasi di lokasi kejadian.
Xiaomi telah merilis pernyataan resmi pada 1 April 2025 mengenai kronologi kejadian berdasarkan data kendaraan yang telah diserahkan kepada penyelidik kepolisian setempat. Berikut adalah urutan kejadian menurut Xiaomi:
Pada pukul 22:27:17 waktu setempat, mode Navigation on Autopilot (NOA) aktif, kecepatan kendaraan mencapai 116 kilometer per jam.
Satu menit berselang atau pukul 22:28:17, Sistem mengeluarkan peringatan adanya gangguan ringan.
Lalu pukul 22:36:4, fitur NOA memberikan peringatan yang kepada pengemudi yang berisi "Harap pegang kemudi".
Saat pukul 22:44:2, NOA mendeteksi rintangan dan dilanjutkan dengan keluarnya peringatan: "Harap perhatikan rintangan di depan" dengan permintaan perlambatan kecepatan.
Dalam hitungan detik atau tepatnya pukul 10:44:25, pengemudi telah mengambil alih kendali kemudi, lalu masuk ke mode manual. Sang pengemudi SU7 melakukan manuver putaran kemudi 22,06 derajat ke kiri, serta menekan pedal rem sebesar 31 persen.
Pada pukul 10:44:26, kemudi dikoreksi ke kanan sebesae 1,06 derajat, pedal rem ditekan 38 persen. Selanjutnya antara pukul 22:44:26 sampai 10:44:28, kendaraan dilaporkan menabrak pembatas beton dengan kecepatan 97 km per jam.
Sekitar pukul 10:44:28, fitur panggilan darurat otomatis pada Xiaomi SU7 yakni eCall dinyatakan aktif. Kemudian saat pukul 10:44:39, eCall terhubung untuk menghubungi layanan darurat.
Hampir satu menit kemudian pada pukul 10:45:06, sistem mengkonfirmasi kepada pemilik kendaraan bahwa yang mengemudikan Su7 bukanlah pemilik kendaraan.
Dua menit kemudian atau pukul 10:47:15, Tim medis dikerahkan ke lokasi tabrakan dan pada pukul 23.00 tim penyelamat layanan darurat tiba di lokasi kecelakaan.
Tanggapan Xiaomi dan Klarifikasi Soal Keselamatan
Dalam keterangan resmi, Xiaomi telah enyikapi tuduhan bahwa pintu SU7 tidak bisa dibuka, perwakilan Xiaomi menjelaskan bahwa SU7 dilengkapi pegangan pelepas darurat mekanis di setiap panel pintu. Pegangan ini tetap berfungsi meskipun terjadi kegagalan daya atau kerusakan baterai.
Xiaomi juga membentuk tim investigasi khusus yang langsung berangkat ke Tongling, China pada 30 Maret 2025 untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian. Xiaomi berjanji untuk membantu keluarga korban serta menjaga transparansi dalam proses investigasi.
Dampak terhadap Saham Xiaomi
Pasca kecelakaan dan pernyataan resmi perusahaan, saham Xiaomi Corp (HKG: 1810) mengalami penurunan signifikan. Dalam sesi perdagangan terbaru, harga sahamnya jatuh lebih dari 5 persen di Bursa Efek Hong Kong.
Investor melihat dampak insiden ini terhadap reputasi dan prospek bisnis kendaraan listrik Xiaomi. Sebelumnya, Xiaomi SU7 mencatat penjualan tinggi, bahkan melebihi 90.000 unit dalam 24 jam pertama setelah peluncuran. Namun, dengan adanya kecelakaan ini, memunculkan sentimen pasar yang dapat mempengaruhi unit bisnis EV (Electric Vehicle) Xiaomi.
Adapun lenurunan harga saham Xiaomi di Bursa Efek Hong Kong menunjukkan kekhawatiran pasar terhadap risiko kecelakaan yang terjadi dalam insiden tersebut, sekaligus menjadi tantangan bagi Xiaomi dalam menjaga reputasi dan pertumbuhan bisnis kendaraan listriknya.
Sementara jika dilihat lebih jauh lagi, saham Xiaomi anjlok 13,33 persen dalam lima hari terakhir, atau ditutup di level HKD46,50 pada perdagangan 1 April 2025.
Hal ini juga sebagai akibat adanya sentimen negatif yang didorong oleh kecelakaan fatal yang melibatkan mobil listrik Xiaomi SU7.
Dalam sepekan terakhir, saham Xiaomi dibuka di level HKD49,40 dan sempat menyentuh harga tertinggi di HKD50,00. Namun, tekanan jual yang tinggi membuat sahamnya terus merosot hingga mencapai level terendah di HKD m46,10. Dengan kapitalisasi pasar sebesar HKD1,17 triliun, Xiaomi kini menghadapi ujian besar dari pasar.
Adapun faktor lain yang menyebabkan penurunan saham Xiaomi yakni adanya tekanan pada sektor EV China yang dialami beberapa produsen mobil listrik.
Kekhawatiran investor terkait regulasi kendaraan otonom serta persaingan ketat di pasar EV turut berkontribusi pada penurunan harga saham.
Selain itu, valuasi yang relatif tinggi huga menjadi penyebab. Dengan Price-to-Earnings (P/E) Ratio di angka 46,83, valuasi Xiaomi tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya di industri teknologi dan otomotif.
Spesifikasi Xiaomi SU7
Xiaomi sebagai salah satu raksasa teknologi asal China yang dikenal dengan produk ponsel pintarnya, memutuskan memasuki pasar kendaraan listrik dengan menghadirkan SU7.
Rival Tesla Model S ini dirancang sebatai sedan listrik yang menggabungkan desain futuristik dan elegan serta teknologi canggih.
Bicara dimensi, Xiaomi SU7 mengusung bodi dengan panjang 4.997 mm, lebar 1.963 mm, dan tinggi 1.455 mm, serta jarak sumbu roda mencapai 3.000 mm.
Desain eksteriornya menampilkan garis bodi aerodinamis dengan pilihan warna yang terbilang kalem namun mewah, mulai dari Mineral Gray, Aqua Blue, Verdant Green, Meteror Blue, Radiant Purple, Basalt Grey, Lava Orange, Pearl White, dan Diamond Black.
Xiaomi juga menawarkan opsi nuansa interior yang lebih personal kepada konsumen dengan menyediakan pilihan warna Galaxy Gray, Twilight Red, Mist Purple, and Obsidian Black.
SU7 hadir dalam tiga varian berdasarkan performa dan jarak tempuhnya.
Varian Standard menjadi trim terendah. Unitnya dilengkapi motor listrik tunggal dengan tenaga 220 kW atau setara 295 hp dan mampu mengeluarkan torsi puncak sebesar 400 Nm. SU7 Standard mampu berakselerasi dari kecepatan 0-100 km per jam dalam 5,28 detik. Performa tersebut didukung baterai berkapasitas 73,6 kWh yang mampu memberikan jarak tempuh hingga 668 km.
Varian Pro ditenagai satu motor listrik dengan daya 220 kW atau 295 HP dan torsi sebesar 400 Nm. Varian menengah SU7 ini menggunakan penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD).
Secara performa, ia dapat melaju dari 0-100 km per jam dalam 5,28 detik. Untuk baterainya, memiliki kapasitas 94x3 kWh dengan klaim jarak tempuh sampai 830 km.
Selanjutnya, ada Max sebagai varian tertinggi yang mengusung dua motor listrik dengan total tenaga 425 kW atau sebesar 570 HP dan dapat menghasilkan torsi hingga 838 Nm. SU7 Max yang disertai penggerak roda AWD (All Wheel Drive) ini diklaim dapat melesat dari 0-100 km per jam dalam waktu hanya 2,78 detik.
Sementara baterai berkapasitas 101 kWh miliknya mampu memberikan jarak tempuh hingga 800 km.
Soal fitur unggulannya, Xiaomi SU7 dilengkapi perangkat lunak dengan sistem operasi HyperOS. Fungsinya untuk mengintegrasikan kendaraan dengan berbagai perangkat Xiaomi.
Selain itu ada Head Up Display (HUD) yang memberi pengalman futuristik dan informatif saat berkendara, serta head unit dengan layar sentuh sebesar 16,1 Inci yang mampu menampilkan resolusi 3K dengan tajam dan responsif.
SU7 juga dibekali sistem bantuan mengemudi Xiaomi Pilot yang kinerjanya didukung chipset Nvidia Drive Orin dengan daya komputasi tinggi, dilengkapi sensor LiDAR, kamera definisi tinggi, dan radar untuk mendukung fitur mengemudi otonom.
Soal fitur keselamatan, tersedia fitur NOA untuk membantu pengemudi dalam navigasi otomatis di jalan raya, termasuk deteksi rintangan dan peringatan untuk mengambil alih kendali jika diperlukan.
Ada juga fitur Pelepas Darurat Mekanis pada pintu yang memungkinkan penumpang membuka pintu secara manual dalam situasi darurat, bahkan jika sistem elektronik kendaraan tidak berfungsi. SU7 juga dibekali fitur eCall yang diklakm bekerja secara otomatis untuk menghubungi layanan darurat dan memberikan lokasi kecelakaan saat kendaraan mengalami insiden.
Harga mobil listrik Xiaomi SU7 ditawarkan mulai 215.900 yuan (Rp491,77 jutaan) pada varian Standard, 245.909 Yuan untuk varian Pro (Rp560,11 jutaan), dan 299.900 yuan (Rp683,11 jutaan) untuk varian Max. (