KABARBURSA.COM - Pasar kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan perubahan karakter yang semakin nyata sepanjang 2025. Peningkatan penetrasi yang mencapai 12-15 persen pada Oktober dan November menunjukkan electric vehicle (EV) bergerak menuju pasar massal.
Perkembangan tersebut menandai pergeseran penting dalam struktur pasar otomotif nasional. Jika pada 2023 pangsa pasar EV masih berada di kisaran 2–3 persen, lalu meningkat menjadi 5 persen pada 2024.
Maka lonjakan pada 2025 mencerminkan perluasan basis konsumen yang jauh lebih luas. Artinya, dalam kurun dua tahun, pasar EV di Indonesia tumbuh lebih dari empat kali lipat, seiring meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap kendaraan listrik sebagai solusi mobilitas sehari-hari.
Seiring dengan perubahan tersebut, dinamika penjualan EV nasional juga bergerak lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Total penjualan EV nasional pada 2024 tercatat sekitar 43.000 unit, sementara sepanjang Januari hingga November 2025, penjualan BYD Indonesia saja telah melampaui angka tersebut dengan lebih dari 47.300 unit.
Capaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan EV tidak lagi terbatas pada segmen tertentu, melainkan mulai mengalir ke berbagai lapisan pasar.
Memasuki kuartal terakhir 2025, adopsi EV semakin menguat secara konsisten. Tingkat penjualan EV pada Oktober dan November masing-masing menyumbang lebih dari 15 persen dari total penjualan kendaraan nasional, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan EV tercepat di kawasan Asia Tenggara pada periode tersebut.
Pada saat yang sama, distribusi kendaraan listrik oleh BYD tercatat stabil di kisaran 10.000 unit per bulan, mencerminkan permintaan yang berkelanjutan.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, menyatakan bahwa perkembangan pasar EV sepanjang 2025 menunjukkan dinamika yang signifikan di tengah kondisi industri otomotif yang lebih menantang.
Menurutnya, pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan perkembangan yang sangat kuat, walaupun di tengah tantangan industri otomotif yang secara umum mengalami perlambatan.
Momentum ini menjadi bukti bahwa EV mulai bergerak ke arah yang lebih progresif dan membawa dampak yang lebih luas bagi ekosistem otomotif nasional. Sebagai bagian dari ekosistem tersebut, BYD Indonesia senang dapat berkontribusi sebagai kontributor utama dengan penjualan lebih dari 47.000 atau menopang lebih dari 57 persen kendaraan listrik yang sudah tersebar secara nasional.
“Kami percaya angka ini merupakan bukti dari kepercayaan masyarakat terhadap teknologi EV yang terus meningkat, memberi energi baru bagi pertumbuhan industri otomotif nasional secara lebih luas,” ujar Eagle Zhao dalam keterangannya, dikutip KabarBursa.com, Senin, 15 Desember 2025.
Perluasan pasar EV juga tercermin dari kinerja di berbagai segmen kendaraan. Di segmen low hatchback, BYD Atto 1 mencatat penjualan lebih dari 17.700 unit dalam dua bulan, sementara di segmen MPV, BYD M6 terdistribusi sebanyak 9.900 unit sepanjang Januari hingga November 2025.
Di segmen SUV, BYD Sealion 7 membukukan lebih dari 7.900 unit sejak Februari 2025, dan di segmen sedan, BYD Seal hadir sebagai salah satu pilihan utama konsumen. Pada segmen premium, DENZA D9 mencatat penjualan lebih dari 7.000 unit sebagai high MPV listrik.
Dengan cakupan segmen yang semakin luas dan tingkat adopsi yang terus meningkat, pasar kendaraan listrik di Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan transformasi dari produk khusus menjadi bagian yang semakin integral dari pasar otomotif nasional.(*)