KABARBURSA.COM - Chery Group melakukan gebrakan dengan pengembangan teknologi baterai mobil listrik masa depannya.
Langkah tersebut dilakukan Chery Group lewat perusahaan teknologi Anhui Anwa New Energy Technology, yang mengumumkan batch pertama sampel rekayasa baterai bernama Solid State Battery.
Solid State Battery besutan Chery dilaporkan Car News China telah resmi keluar dari jalur produksinya di Tiongkok per 4 Juli 2025.
Upaya tersebut, juga menandai dimulainya babak baru dalam persaingan teknologi baterai mobil listrik (EV) dengan target produksi skala besar mencapai gigawatt-hour (GWh).
Sekadar informasi, Chery Group tercatat sebagai pemegang saham terbesar dari Anwa New Energy yang didirikan pada Juni 2020.
Komposisi saham yang dipegang Chery sejauh ini tercatat sebesar 9,89 persen. Sementara pemegang saham kedua terbesar dari Anwa masih dikuasai Gotion High Tech, sebagai perusahaan besar dalam industri baterai yang memiliki porsi akusisi sebanyak 5,89 persen.
Kehadiran dua raksasa ini memperkuat posisi Anwa sebagai pemain baru yang serius menggarap baterai Solid State Battery (SSB).
Sebelumnya pada Oktober 2024, Chery Group telah mengumumkan rencana ambisiusnya untuk memproduksi baterai solid-state di dalam negeri. Kini, visi teterbut mulai terealisasikan
Keunggulan Baterai Solid State
Menurut laporan Dawang News, baterai generasi pertama Anwa memiliki kepadatan energi hingga 300 Watt-Hour (Wh) per kilogram (kg).
Meski masih dalam tahap rekayasa, Anwa mengklaim bahwa baterai ini telah lulus uji standar keselamatan terbaru yang disebut "no fire no expolsion" atau tanpa api dan ledakan.
SSB sendiri, diproduksi di pabrik canggih yang terletak di Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhu, China.
Anwa juga dikabarkan mulai mengadopsi sistem rantai produksi secara penuh. Pabriknya dilengkapi delapan teknologi yang menawarkan berbagai kemampuan otomatisasi, termasuk pelapisan sel positif-negatif, penyegelan panas dinamis, hingga teknologi pemotongan laser bebas debu dalam pembuatan baterainya.
Fasilitas manufaktur baterai SSB memiliki jalur produksi sepanjang 35 meter yang mampu menghasilkan baterai dengan kecepatan 20 meter per menit, dan kapasitas tahunan yang ditargetkan mencapai 1,25 GWh.
Proses manufakturnya pun mengusung metode kering dalam lima tahap yang diklaim mampu mengurangi konsumsi energi hingga 20 persen serta memangkas kebutuhan investasi aset tetap sebesar 30 persen.
Ke depannya, Anwa akan mengembangkan pusat R&D baterai Solid state dengan kapasitas 5 GWh dan membangun jalur produksi otomatis yang terintegrasi penuh.
Target Baterai Generasi Ketiga Capai 500 Wh/kg
Tidak sampai di situ, Anwa juga tengah mempersiapkan baterai Solid-State generasi kedua dengan kepadatan energi 400 Wh per kg, yang kini memasuki tahap uji coba produksi. Sementara baterai generasi ketiganya dengan target kepadatan 500 Wh/kg ditargetkan mulai dirakit massal pada tahun 2027.
Meski belum ada pengumuman resmi mengenai model kendaraan yang akan memakai baterai Anwa, sinyal kuat datang dari crossover listrik Chery Exeed Exlantix ET di China.
Mobil ini pernah tertangkap kamera di Tiongkok dengan tulisan mencolok “All-solid-state battery” di sisi bodinya, yang diduga kuat mengindikasikan penggunaan baterai solid-state dari Gotion dan Chery.
Jika baterai tersebut telah digunakan mobil listrik Chery di China, tentunya produk EV Chery di Indonesia akan ikut mengusung SSB dalam beberapa waktu mendatang. (*)