KABARBURSA.COM - Inovasi teknologi yang dibawa Geely EX5 melalui sistem kemudi empat roda independen 90 derajat menghadirkan konsekuensi desain yang tidak terelakkan.
Di balik kemampuan kendaraan listrik ini untuk berputar di tempat, bergerak menyamping, dan bermanuver di ruang sempit, muncul indikasi adanya pengorbanan pada aspek kenyamanan kabin, terutama terkait potensi berkurangnya ruang interior akibat perubahan struktur lengkungan roda.
Teknologi tersebut diperlihatkan melalui prototipe crossover listrik Geely EX5, yang dilengkapi unit penggerak terintegrasi langsung di masing-masing roda.
Arsitektur ini memungkinkan keempat roda berputar hingga 90 derajat secara independen, memberikan fleksibilitas manuver yang tidak umum pada kendaraan konvensional. Namun, penerapan sistem ini tampak berdampak pada desain bodi, khususnya di area roda belakang.
Dalam dokumentasi visual yang dibagikan oleh Geely Automobile pada 12 Desember, lengkungan roda pada poros belakang prototipe terlihat lebih besar dibandingkan desain standar.
Penyesuaian tersebut diperlukan untuk mengakomodasi roda yang dapat diputar secara ekstrem. Kondisi ini memunculkan konsekuensi langsung terhadap ruang di dalam kabin, terutama pada area belakang kendaraan.
Indikasi keterbatasan ruang interior juga terlihat dari bagian jendela prototipe Geely EX5 yang ditutupi lapisan film hitam.
Berdasarkan pengamatan CarNewsChina, kondisi tersebut mengarah pada kemungkinan perubahan konfigurasi kabin, termasuk potensi pengurangan atau penghilangan kursi belakang guna menyesuaikan struktur teknis kendaraan.
Sistem unit penggerak baru ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi internal Geely. Selain mendukung kemudi independen, teknologi tersebut memungkinkan kendaraan dikendalikan dari luar menggunakan sarung tangan khusus.
Ke depan, fungsi ini direncanakan dapat diakses melalui perangkat pintar seperti ponsel atau jam tangan, sehingga kendaraan dapat dipindahkan ke posisi tertentu tanpa pengemudi berada di dalam kabin.
Selain kemampuan berputar di tempat, teknologi ini juga mendukung mode mengemudi kepiting, di mana kendaraan dapat bergerak menyamping.
Geely menyebut sistem tersebut dirancang untuk menjaga stabilitas kendaraan di permukaan jalan licin dan dalam kondisi angin kencang. Meski demikian, pabrikan belum mengungkapkan jadwal penerapan teknologi ini pada kendaraan listrik yang diproduksi massal.
Geely EX5 sendiri merupakan crossover listrik yang dikembangkan sebagai bagian dari strategi ekspansi global perusahaan. Model ini dibangun di atas arsitektur modular GEA dengan dimensi panjang 4.615 mm, lebar 1.901 mm, dan tinggi 1.670 mm, serta jarak sumbu roda 2.750 mm.
Versi produksinya menggunakan satu motor listrik di poros depan dengan daya puncak 160 kW (215 hp), didukung baterai berkapasitas 60,2 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 430 km berdasarkan standar WLTP.
Di pasar domestik Tiongkok, model ini dipasarkan dengan nama Geely Galaxy E5 dan memiliki rentang harga 107.800 hingga 179.800 yuan. Geely EX5 juga diproduksi oleh Proton di Malaysia dengan nama Proton eMas 7.(*)