KABARBURSA.COM - PT Honda Prospect Motor (HPM) memiliki e:N1 sebagai model mobil listrik andalannya. Namun Honda e:N1 belum dipasarkan secara langsung, dan masih ditawarkan dengan sistem sewa kepada konsumen di Indonesia.
HPM sebagai agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air, punya pendekatan lain dalam hal elektrifikasi yakni lewat mobil hybrid.
Yusak Billy, Sales, Marketing & Aftersales Director PT HPM mengatakan, mobil hybrid kini tengah menjadi fokus Honda di Indonesia karena sejumlah faktor. Selain itu ia menyebut, teknologi hybrid terhitung lebih pas untuk pasar domestik.
Mobil hybrid memang cukup fleksibel dikendarai di dalam kota hingga luar kota sampai ke daerah terpencil. Sebab ia mengusung dapur pacu berupa mesin konvensional, yang dibantu komponen elektrifkasi semisal motor listrik untuk meningkatkan efisiensi, menambah akselerasi, sekaligus mengurangi emisi.
Sementara elektrifkasi jenis Battery Electric Vehicle (BEV) bergantung pada SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) ketika menempuh perjalanan jauh.
"Kami melihat teknologi hybrid sebagai solusi elektrifikasi yang paling tepat untuk saat ini. Selain efisien, hybrid tetap praktis dan sesuai dengan kondisi infrastruktur di Indonesia," ujarnya saat dihubungi Kabarbursa.com, Kamis 22 Mei 2025.
Atas hal tersebut, HPM telah memasarkan mobil hybrid yang tergabung dalam lini e:HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Kiprah lini mobil hybrid Honda di pasar otomotif Tanah Air, diawali dengan peluncuran Honda CR-V e:HEV pada Agustus 2023 lalu lewat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). CR-V hybrid juga memiliki varian lebih sporty yang dinamakan CR-V RS e:HEV.
Jelang akhir tahun 2023, HPM lalu menghadirkan Honda Accord e:HEV untuk menambah lini kendaraan hibridinya di pasar otomotif nasional.
Setelah itu, belum lama ini HPM merilis Honda Civic RS e:HEV sebagai Sedan Hybrid andalannya.
"Karena (efisien, praktis dan sesuai kondisi infrastruktur) itu, kami fokus memperluas lini e:HEV setelah sebelumnya meluncurkan Civic RS dan CR-V Hybrid," kata Billy.
Lebih spesifik lagi, keputusan Honda untuk memilih teknologi hybrid dalam percepatan elektrifikasi kendaraan juga berdasarkan situasi pasar.
Billy menyebutkan, daya serap pasar akan mobil hybrid terus memperlihatkan tren positif. Selain itu, konsumen juga dianggap belum sepenuhnya mau beralih dari mobil bermesin bakar ke BEV.
"Tren penjualan 2025 menunjukkan pertumbuhan positif untuk mobil hybrid, bahkan menjadi yang paling dominan di segmen elektrifikasi," ungkapnya.
"Di Indonesia, konsumen mencari solusi hemat, nyaman, dan tanpa kekhawatiran soal charging. Karena itu, hybrid masih menjadi pilihan paling relevan saat ini, sambil menyiapkan transisi ke EV murni di masa depan," tambah pria ramah tersebut.
Perluasan Lini Hybrid Honda
Upaya memperlebar lini kendaraan hybrid dari pabrikan berlogo H tegak ini, disalurkan dengan rencana perilisan tiga model hybrid pada tahun ini. Satu model dari rencana tersebut sudah direalisasikan lewat meluncurnya Honda Civic RS e:HEV pada 8 Mei 2025.
Setelah itu, muncul teka-teki mengenai dua mobil hybrid baru Honda yang akan dihadirkan HPM di Indonesia.
Apalagi belum lama ini HPM menegaskan bakal merilis SUV hybrid yang diprediksi adalah Honda HR-V e:HEV.
Jika menengok produk hybrid pabrikan asal Jepang tersebut di Thailand, Honda HR-V e:HEV telah lebih dulu dipasarkan dibanding di Indonesia, tepatnya sejak September 2024.
Meski begitu, Billy masih belum dapat menginformasikan model SUV hybrid baru Honda tersebut.
"Ekspansi kami ke model hybrid tentunya adalah model yang sangat populer dan diproduksi secara lokal. Mohon ditunggu pengumumannya menjelang peluncuran kami," sebutnya.
Sementara satu mobil hybrid baru Honda yang ingin dipasarkan di Indonesia, diduga ialah Step WGN e:HEV yang akan menjadi calon rival Nissan Serena E-Power dan Toyota Voxy.
Honda Step WGN e:HEV sempat ditampilkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta pada Februari lalu. Kemungkinan unitnya meluncur pada kuartal tiga tahun ini.
Sementara Honda HR-V hybrid diperkirakan akan meluncur kuartal dua tahun ini. Sinyal kehadirannya diperkuat oleh munculnya Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di laman Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta.
Pada laman tersebut, terdapat dua kode mobil baru yang diduga milik HR-V e:HEV yakni RV58 CVT ZZ dengan nilai jual Rp328 juta dan RV58 RS CVT ZZ yang terdaftar dengan nilai jual Rp372 juta.
Sebagai informasi, NJKB bukanlah harga resmi suatu kendaraan karena belum termasuk sejumlah pengenaan pajak seperti BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan lainnya.
Spesifikasi Honda HR-V Hybrid
Bicara HR-V hybrid, unitnya justru sudah dipasarkan di negara tetangga seperti Thailand sejak September 2024.
Honda HR-V hybrid atau disebut e:HEV, mengusung mesin DOHC i-VTEC 1.500 cc empat silinder yang dipadukan motor listrik serta baterai Lithium Ion kapasitas 1.0 kWh.
Kombinasi motor listrik dan mesin bakarnya yang dioperasikan lewat transmisi e-CVT ini, mampu menghasilkan tenaga 237 HP dan torsi sebesar 380 Nm.
Honda HR-V e:HEV di Thailand disertai paket teonologi keselamatan aktif Honda Sensing yabg mencakup fitur semisal Collision Mitigation Braking System, Lane Keeping Assist (LKA), Road Departure Mitigation with Lane Departure Warning (RDM with LDW), Auto High-beam, Adaptive Cruise Control (ACC), Low-Speed Follow (LSF), sampai Lead Car Departure Notification.
SUV 5 seater bertampang futurisitik ini, dipasarkan di Negeri Gajah Putih dalam tiga varian yakni E, EL, dan RS dengan gaya lebih sporty.
Harga Honda HR-V hybrid di Thailand ditawarkan sebesar 949 ribu sampai 1,179 juta Baht. Kalau dirupiahkan menjadi Rp470,81 jutaan hingga Rp584,92 jutaan. (*)