Logo
>

Ini Alasan Harga Kredit Mobil Bekas Lebih Murah dari Cash

Harga mobil bekas yang dibeli secara kredit kok bisa jauh lebih murah dibanding cash? Ternyata ini jawabannya.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Ini Alasan Harga Kredit Mobil Bekas Lebih Murah dari Cash
Ilustrasi pilihan MPV bekas harga Rp100 jutaan, ada Daihatsu Xenia hingga Toyota Avanza. (Foto: KabarBursa.com/Harun)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga merupakan salah satu indikator penentu dalam pembelian kendaraan, termasuk untuk mobil bekas yang dijual di showroom maupun situs jual beli kendaraan.

    Namun, kadang pembeli dibuat bingung dengan harga mobil bekas yang dipatok berbeda antara pembelian cash dan kredit.

    Harga mobil bekas yang ditawarkan dalam skema pembelian kredit, justru lebih murah dibanding pembelian tunai atau cash.

    Misalnya di situs jual beli kendaraan, ada Toyota Kijang Innova Reborn bekas tahun 2016 yang dijual dengan harga Rp220 juta kredit. Namun untuk pembelian secara cash, unitnya dibanderol Rp242 juta.

    “Toyota Kijang Innova 2.0 V Bensin-AT Hitam 2016. Harga Credit Rp220.000.000. Harga Cash Rp242.000.000.” tulis unggahan di akun Amar - Olx Roxy.

    Kemudian dari pantauan kabarbursa.com pada Sabtu, 26 April 2025, terdapat Honda Brio  bekas yang dijual dengan penawaran serupa dan selisih harga jutaan rupiah.

    “Honda Brio Satya Abu 1.2 E Bensin-AT 2019. Khusus Harga Kredit Rp150.000.000. Khusus Harga Cash Rp159.000.000.” tulis keterangan di akun Dito di Olx Mobbi. Lalu, mengapa harga mobil bekas kredit lebih murah dibanding cash?

    Menurut Wilman Baharudin, Marketing Persada Mobil di Depok, Jawa Barat, perbedaan harga mobil bekas kredit dan cash merupakan strategi pemasaran dalam menggaet konsumen.

    “Harga cash atau kredit untuk mobil bekas yang berbeda itu adalah trik marketing dari showroom,” ujarnya saat ditemui kabarbursa.com, Jumat, 25 April 2025.

    Lebih lanjut, trik marketing dengan selisih harga unit yang cukup besar tersebut tentu bakal mendorong konsumen untuk meminang mobil bekas secara kredit. Hal ini didukung dengan Down Payment (DP) dan besar angsuran yang ditawarkan relatif terjangkau.

    Wilman menyebut, harga mobil bekas kredit apabila ditotal berdasarkan DP dan jumlah angsuran yang dibayarkan, masih lebih tinggi dibanding pembelian secara cash.

    “Ini biar terdengar murah kalau dikredit. Karena konsumen taunya hanya bayar angsuran dan DP. Kalau dihitung-hitung pasti mahalan kredit,” ucapnya.

    Ia mengungkapkan, showroom atau penjual juga akan mendapat sejumlah keuntungan jika ada konsumennya yang meminang mobil bekas lewat sistem kredit.

    “Kalau ada mobil yang dibeli kredit oleh konsumen, pihak leasing bakal membayar mobil yang dijual secara cash. Dan biasanya ada bonusnya juga yang dikeluarkan pihak leasing atau finance untuk penjual ataupun showroom. Sementara konsumen kan nanti bakal bayar cicilannya ke leasing maupun bank,” terang Wilman.

    Meski begitu, hadirnya opsi kredit mobil bekas tentu bisa membantu kebutuhan konsumen dalam mewujudkan pembelian kendaraan dengan dana terbatas. Maka dari itu, ada baiknya konsumen menghitung secara rinci pengeluaran atau jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam meminang mobil bekas lewat sistem kredit.

    Mengenai strategi marketing tersebut, Wilman menyebut jika gerai mobil bekasnya tidak menawarkan pembelian secara kredit.

    “Di sini pembelian unit cuma bisa cash. Karena harga mobil bekas yang kami jual juga di bawah pasaran. Jadi sistemnya jual cepat saja. Dan kadang yang beli juga dari pihak pedagang,” ujarnya.

    Menimang Keuntungan Kredit Mobil Bekas dan Mobil Baru

    Saat memutuskan untuk membeli mobil dengan skema kredit, baik mobil baru maupun bekas, ada beragam faktor yang perlu dipertimbangkan.

    Masing-masing pilihan ini memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda, sehingga konsumen sebaiknya memahami perbedaannya sebelum membuat keputusan.

    Ilustrasi konsumen melihat mobil baru yang ingin dibeli secara kredit. Foto: Abbas Sandji/KabarBursa.com.
    Berikut adalah perbandingan antara kredit mobil bekas dan mobil baru yang bisa membantu menentukan mana yang lebih cocok.

    1. Perbedaan Harga

    Perbedaan paling mencolok dari membeli mobil baru dan bekas adalah harga. Mobil baru biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena harus membayar untuk teknologi terbaru, garansi pabrikan, dan keunggulan menjadi pemilik pertama. Sebagai hasilnya, jumlah kredit yang diperlukan untuk membeli mobil baru akan lebih besar.

    Namun, suku bunga kredit untuk mobil baru seringkali lebih rendah dibandingkan dengan mobil bekas. Hal ini disebabkan karena mobil baru memiliki nilai jaminan yang lebih tinggi dan risiko penurunan nilai yang lebih lambat.

    Sementara untuk mobil bekas, harganya lebih rendah. Hal inilah yang membuat jumlah kreditnya lebih kecil. Kendati demikian, suku bunga kredit untuk mobil bekas biasanya lebih tinggi.

    Hal ini dikarenakan mobil bekas mengalami depresiasi yang lebih cepat dan bank melihatnya sebagai aset dengan risiko yang lebih tinggi. Meski harus membayar lebih sedikit secara keseluruhan, suku bunga yang lebih tinggi bisa membuat cicilan bulanan tidak terlalu jauh berbeda dari mobil baru.

    2. Depresiasi

    Mobil baru mulai mengalami depresiasi saat konsumen membawa keluar unitnya dari dealer. Umumnya, mobil baru kehilangan sekitar 20 persen dari nilainya dalam tahun pertama, dan sekitar 15 persen setiap tahun berikutnya selama beberapa tahun pertama.

    Meski ini adalah kerugian bagi nilai jual kembali, kredit mobil baru biasanya didasarkan pada nilai penuh kendaraan, sehingga tidak perlu khawatir tentang penurunan nilai saat Anda masih mencicilnya.

    Sedangkan alasan konsumen memilih mobil bekas adalah karena alasan deprisiasi. Mobil bekas telah mengalami depresiasi terbesar dalam beberapa tahun pertama, sehingga nilainya cenderung lebih stabil selama kepemilikannya.

    Ini berarti pembeli bisa mendapatkan lebih banyak nilai dari uang yang dikeluarkan, meskipun harus membayar suku bunga kredit yang lebih tinggi.

    3. Angsuran Bulanan

    Karena harga mobil baru lebih tinggi, cicilan bulanan untuk kredit mobil baru cenderung lebih besar. Namun, hal ini bisa diimbangi oleh suku bunga yang lebih rendah dan adanya berbagai promo dari dealer atau bank, seperti DP rendah atau cicilan ringan untuk periode tertentu.

    Dengan kredit mobil baru, konsumen juga memiliki fleksibilitas untuk memilih tenor pinjaman yang lebih lama, yang dapat membantu menurunkan cicilan bulanan.

    Kelemahan dari membeli mobil bekas adalah suku bunga yang lebih tinggi dan mengakibatkan cicilan bulanan jauh lebih tinggi dibanding mobil baru. Cicilan semakin tinggi jika tenor pinjaman semakin pendek. Keuntungan mobil bekas adalah harganya lebih rendah sehingga cepat lunas.

    4. Asuransi hingga Biaya Tambahan

    Mobil baru biasanya memerlukan asuransi yang lebih mahal, terutama jika dibeli dengan kredit. Asuransi all-risk sering menjadi syarat, yang melindungi Anda dari berbagai risiko seperti kecelakaan, pencurian, dan kerusakan.

    Selain itu, biaya administrasi kredit dan pajak kendaraan baru juga lebih tinggi. Namun, mobil baru datang dengan garansi pabrikan, yang dapat mengurangi biaya perawatan selama beberapa tahun pertama.

    Berbeda dengan mobil bekas mungkin memiliki biaya asuransi yang lebih rendah karena nilai kendaraan yang lebih rendah. Namun, asuransi yang dibutuhkan mungkin terbatas pada asuransi Total Loss Only (TLO) karena risiko yang lebih tinggi.

    Meski biaya administrasi kredit lebih rendah,  mobil bekas mungkin memerlukan perbaikan dan perawatan tambahan, yang bisa menambah biaya yang harus ditanggung.

    5. Contoh Kasus

    Membeli mobil baru seharga Rp300 juta dengan kredit selama 5 tahun. Dengan DP sebesar 20 persen atau sekitar Rp60 juta, dan suku bunga 5 persen per tahun, cicilan bulanan yang harus dibayar akan sekitar Rp4,8 juta.

    Mobil ini akan mengalami depresiasi yang signifikan dalam 3 tahun pertama, tetapi keuntungannya adalah garansi penuh dan teknologi terbaru.

    Sementara membeli mobil bekas seharga Rp200 juta dengan kredit 3 tahun, dengan DP 30 persen (Rp60 juta) dan suku bunga 7 persen, besar cicilan bulanannya akan sekitar Rp4,2 juta.

    Meskipun suku bunga lebih tinggi, total biaya kreditnya lebih rendah. Namun, kerugiannya adalah ada kemungkinan harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan dan asuransi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.