Logo
>

Lintas Shuttle Boyong Mobil Listrik Indomobil

Penggunaan kendaraan listrik adalah bagian dari transformasi ekosistem transportasi yang lebih hijau.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Lintas Shuttle Boyong Mobil Listrik Indomobil
Mobil listrik Foton eView dari Indomobil resmi jadi armada transportasi Lintas Shuttle. Foto: dok. Indomobil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indomobil Group melalui anak usahanya PT Indomobil Global Transportasi, bekerja sama dengan perusahaan transportasi Lintas Shuttle untuk menghadirkan mobil listrik Foton eView sebagai angkutan umum.

    Hasilnya, Foton eView kini menjadi armada baru Lintas Shuttle untuk memperkuat bisnis perusahaan di sektor transportasi darat.

    Hadirnya Foton eView juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Lintas Shuttle dalam mendukung mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan. Langkah ini menjadi bukti perusahaan dalam mengurangi emisi karbon sekaligus memberikan pengalaman perjalanan yang lebih modern.

    Hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait transisi energi bersih dan elektrifikasi kendaraan, khususnya dalam sektor transportasi.

    Armada mobil listrik Foton eView dari Lintas Shuttle kini mulai melayani rute-rute pilihan di wilayah Bandung, Jawa Barat dengan mengusung keunggulan utama seperti perjalanan yang lebih senyap, bebas emisi, dan efisiensi energi hingga biaya operasional.

    Menurut Direktur Utama Lintas Shuttle, Ori Setianto, penggunaan kendaraan listrik adalah bagian dari transformasi ekosistem transportasi yang lebih hijau.

    “Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang tidak hanya efisien dan nyaman, tetapi juga ramah lingkungan. Penggunaan mobil listrik adalah langkah strategis menuju layanan transportasi masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat 11 April 2025.

    Lebih lanjut, pengadaan kendaraan listrik ini dilakukan Lintas Shuttle dengan menggandeng PT Indomobil Global Transportasi sebagai mitra bisnisnya. Indomobil sendiri merupakan distributor resmi kendaraan niaga merek Foton di Indonesia.

    Chief Operating Officer PT Indomobil Global Transportasi, Edi Napis mengatakan, pihaknya telah menyiapkan puluhan unit Foton eView sesuai spesifikasi kebutuhan operasional Lintas Shuttle. 

    Foton eView yang diboyong Lintas Shuttle dari Indomobil. Layani rute pilihan di Bandung, Jawa Barat. Foto: dok. Indomobil

    Tak hanya kendaraan, Indomobil juga bertanggung jawab mendukung ekosistem pendukung hingga edukasi terkait operasional mobil listrik asal China tersebut. Mulai dari instalasi stasiun pengisian daya, pelatihan teknis bagi pengemudi dan staf, serta penyediaan suku cadang sebagai bagian dari layanan purnajual kendaraan.

    Sementara itu, langkah elektrifikasi armada transportasi Lintas Shuttle merupakan awal dari rencana besar perusahaan dalam memperluas adopsi kendaraan listrik ke lebih banyak rute dan kota.

    Dengan masuknya mobil listrik eView ke dalam layanan operasional, Lintas Shuttle bukan hanya memperkuat posisi sebagai penyedia transportasi inovatif, tetapi juga memberi contoh bagi pelaku industri shuttle dan travel lainnya untuk ikut serta dalam transformasi energi hijau di bidang transportasi.

    Spesifikasi Foton eView

    Foton eView hadir di Tanah Air pada Maret 2024. Model ini merupakan mobil listrik jenis Van ukuran medium yang dirancang untuk keperluan niaga dan transportasi penumpang. 

    Rival Toyota HiAce ini memiliki kapasitas tempat duduk yang bisa menampung 11 hingga 14 orang penumpang.

    Foton eView, mikrobus listrik asal China dengan jarak tempuh 300 km. Foto: dok. Foton

    Untuk dimensinya, memiliki panjang 5.320 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 2.280 mm. Dengan dimensi tersebut, mikrobus ini diklaim mampu menyediakan ruang kabin lega dengan akses keluar-masuk penumpang yang mudah. 

    Soal performa, Foton eView didukung motor listrik bertenaga sekitar 80–100 kW (Kilowatt).  Komponen penggerak listriknya dipadukan dengan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 50–80 kWh.

    Dalam sekali pengisian daya penuh, Foton eView diklaim dapat menempuh jarak hingga 300 kilometer (km). 

    Pengisian Daya dan Fiturnya

    Foton eView mendukung dua metode pengisian baterai, yaitu AC charging dan DC fast charging. Dengan DC fast charging, pengecasan dari 20 hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam. Sedangkan untuk pengisian penuh dengan mode lambat atau AC charging, membutuhkan waktu enam sampai delapan  jam.

    Urusan fiturnya, Foton eView sudah dilengkapi dengan sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake-force Distribution (EBD), airbag ganda, kamera parkir, sistem pendingin udara (AC) otomatis, hingga layar sentuh infotainment untuk varian tertentu. Selain itu terdapat fitur Battery Managment System (BMS) untuk menjaga stabilitas daya dan keamanan saat penggunaan hingga pengisian.

    Harga mobil listrik Foton eView ditawarkan Rp658 juta off the road Jakarta.

    Krisis Transportasi di Kawasan Pemukiman dan Perumahan Baru

    Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menyatakan, perkembangan kawasan hunian yang terus berlangsung kurang diikuti dengan ketersediaan akses transportasi umum. 

    Kurangnya akses transportasi umum bagi masyarakat akhirnya menambah pengeluaran dengan pembelian kendaraan. Sehingga kawasan perumahan yang belum tersentuh moda transportasi umum ini dapat menjadi motorsentris dan mobilsentris, karena penghuninya bergantung pada mobil dan motor untuk bermobilitas sehari-hari.

    "Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi," ujar Djoko dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

    Padahal menurutnya, sebelum era 90-an, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan yang diimbangi layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. 

    "Namun saat ini, layanan angkutan kota ke permukiman itu kian terkikis bahkan sudah banyak yang hilang, meskipun kawasan perumahan itu masih tetap ada," ucap Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) tersebut.

    Kemudian ia menilai, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman juga tidak mewajibkan fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. 

    "Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaaan fasilitas akses transportasi umum," kata Djoko.

    Kondisi tersebut, membuat masyarakat tidak punya pilihan selain mengandalkan kendaraan bermotor pribadi untuk kebutuhan pulang-pergi kerja atau kegiatan komuter lainnya. 

    Namun bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi, masyarakat akan bergantung pada ojek online maupun konvensional.

    "Ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut ini misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), komposisi angkutan umum hanya tersisa 2 persen, sedangkan mobil 23 persen dan sepeda motor mencapai 75 persen. Artinya tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi," tutup Djoko.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.