KABARBURSA.COM – Apa jadinya jika airbag mobil yang seharusnya mengamankan ketika terjadi kecelakaan justru mencelakai pengendara? Seorang warga Jerman pemilik mobil Mazda CX-60 melaporkan insiden airbag samping meledak saat berkendara di Autobahn.
Melansir dari Carscoops, saat pemilik mobil tersebut memacu mobil buatan Jepang itu dengan kecepatan 140 km per jam. Tiba-tiba airbag di bagian kanan mobil meledak meski tidak mengalami tabrakan dan benturan keras.
Kejadian ini tak terduga ini kemungkinan terjadi karena masalah sensor yang mengira mobil dalam kondisi kecelakaan sehingga memutuskan sambungan baterai serta pasokan bahan bakar.
Namun, pengemudi beruntung karena kantung udara lainnya tidak mengembang ketika terjadi ledakan saat berkendara. Jika airbag mengembang, ada kemungkinan pengemudi kehilangan kendali dan terjadi kecelakaan karena dikemudikan dengan kecepatan tinggi.
Usai kecelakaan ledakan airbag, pihak Mazda langsung merespons dan mengirim derek, tapi pengemudi mengalami luka bakar ringan.
Sekadar informasi, CX-60 yang mengalami insiden tersebut disebut masih berusia tiga tahun dengan jarak tempuh sekitar 50.000 km (31.000 mil). Hingga berita ini ditulis, pihak pusat layanan Mazda yang menangani kasus ini belum memberikan keterangan resmi. Kondisi itu membuat penyebab pasti dari peristiwa ini belum dapat dipastikan.
Bukan Kasus Pertama
Menariknya, kejadian ini bukanlah laporan pertama terkait kantung udara Mazda yang mengembang secara mendadak. Tahun lalu, seorang pemilik CX-50 juga membagikan pengalamannya di Reddit, menyebut kantung udara tirai SUV miliknya meledak saat melaju di jalan bebas hambatan.
Meski begitu, sejumlah komentar mempertanyakan apakah mobil tersebut sebelumnya benar-benar mengalami kecelakaan atau sempat menabrak trotoar pada kecepatan tinggi.
Apa pun penyebabnya, kantung udara dirancang untuk melindungi nyawa, bukan justru membuat panik di tengah perjalanan. Investigasi Mazda terhadap kasus CX-60 ini akan menjadi penentu apakah insiden tersebut merupakan masalah kelistrikan yang terisolasi, atau indikasi adanya pola yang lebih serius dan patut diwaspadai oleh pemilik kendaraan.(*)